22.

4.7K 187 2
                                    

I

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I

L

Y

~••🐣••~

"Devan makan dulu sayang". Panggil Lonita. Devan turun dari dari tangga.

"Hm".

"Makan yang banyak ya". Devan menggaguk.

Lonita begitu bahagia hubungannya sudah mulai membaik. Dia berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Ayah yang akan mengantarkan kamu" ucap Figo.

"Hm".

"Di kelas jangan nakal". Bara hanya menatap nya sekilas. Bibirnya sedikit terangkat.

"Ayah".

"Kenapa hm?".

"Kita mau ketemu kembaran ibu ya nek?". Tanya Red pada neneknya.

"Iya Red sayang". Bukan zordan yang menjawab melainkan Karina dia mengelus rambut hitam cucunya.

"Cantik tidak nek?". Tanya Erd, dia penasaran dengan wajah Leon kembaran ibu mereka.

"Cantik dong, sama seperti mama kalian". Red dan Erd menggaguk lucu.

"Kita tetap harus berhati-hati"

"Ya ayah, zordan akan berusaha mengajak Edgar berkerja sama, walau pasti ini akan sulit!".

"Tenang ada ayah dan ibumu".

"Ya ayah"

"Hikssss hissss".

"Sayang udah dong". Edgar frustrasi Leon tidak berhenti menangis dari tadi. Untung Lana Arga dan Andera sudah pergi ke sekolah.

"Tapi sakit hikss". Leon melemparkan bantal pada wajah Edgar.

"Aku kan udah Minta maaf sayang". Ucapnya lesu.

"Tapi sakit!".

"Iya iya maaf". Edgar memeluk Leon mengusa air mata istrinya.

"Pergi ihh!".

"Sayang ko gitu".

"Bodo!".

"Tidur lagi ya".

"Aku baru bangun ihhh, masa udah di suruh tidur lagi!!". Leon menatap kesal pada edgar.

"Kamu mau apa? nanti aku turuti, asal udah ya nangisnya berhenti".

"Apa aja?". Edgar menggaguk.

"Hmm". Matanya menatap ke atas, dia mencoba berpikir.

"Aku Mau kesekolahan nya Lana".

Transmigrasi Menjadi Ayah BL : S1 - S2.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang