Chapter 7

308 31 11
                                    

Hinata terus berlari dalam keadaan tubuh yang penuh lebam, ia mencari jalan keluar dari hutan tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hinata terus berlari dalam keadaan tubuh yang penuh lebam, ia mencari jalan keluar dari hutan tersebut. Nafasnya mulai terengah-engah, dia mulai kelelahan karena terus menerus berlari. Sesekali ia melihat ke belakang untuk memastikan apakah ada yang mengejarnya atau tidak.

Ketika ia terus berlari kakinya tak sengaja tersandung oleh batu dan membuatnya terjatuh, Lututnya berdarah, tapi ia tidak bisa memikirkan keadaan kakinya. Karena dari kejauhan sudah ada mobil yang mulai mengejarnya, maka ia harus berlari sekuat tenaga agar bisa terhindar dari kejaran orang yang menculiknya.

Hinata berlari tanpa memedulikan rasa sakit yang mendera tubuhnya, keinginannya adalah satu. Pergi dari tempat menyeramkan itu. Ia merasa memiliki harapan ketika tak jauh dari tempatnya berlari melihat sebuah jalan, dan mulai memercepat kakinya untuk berlari. Namun, mobil di belakangnya juga menambah kecepatannya untuk mengejarya.

Akhirnya Hinata sampai di sebuah jalanan yang cukup besar, ia harus segera pergi dan meminta bantuan. Tapi sialnya, HPnya telah kehabisan baterai. Jadi dia hanya bisa berlari lagi dan ketika dia melihat ke belakang mobil itu sudah hampir sampai di jalanan yang sama dengannya. Pikiran Hinata benar benar buntu saat itu, ia harus selamat apapun caranya. Hinata terus berlari sampai ia melintasi jembatan yang di bawahnya adalah sungai yang cukup besar, ia melihat kebelakang lagi dan terdapat dua mobil. lalu tanpa fikir panjang, Hinata melompat ke dalam sungai tersebut. Ia berpikir masih bisa berenang ke hulu, setidaknya dia bisa lolos dari kejaran para penjahat. Hinata mulai berenang, tapi nafasnya terasa sesak, ia mulai kelelahan, matanya perlahan mulai menutup dan sebelum benar-benar menutup matanya. Hinata melihat orang yang ingin ia hubungi sedang berenang ke arahnya.

" Sa- sa su ke " Lirihnya dan semuanya menjadi gelap.

****

Hinata membuka matanya dengan nafas yang tersenggal senggal, keringatnya mengalir deras.

"Mimpi apa itu?" Hinata bermonolog

"Astaga menyeramkan sekali" Hinata mengusap wajahnya yang kasar

Tadi setelah selesai makan malam bersama teman temannya, Hinata langsung ke kamar untuk membersihkan dirinya dan tak lama kemudian langsung tertidur.

Hinata mengambil air minum di nakas samping tempat tidurnya dan berjalan menuju sofa panjang yang tak jauh dari tempat tidurnya.

Hinata mulai memikirkan mimpi tersebut, apakah mimpi itu yang menyebabkan komanya selama 3 bulan?? Tapi mengapa keluarganya mengatakan itu adalah kecelakaan?? Jika memang mimpi tersebut penyebabnya, bukankah itu adalah penculikan?? Dan apakah yang menolongnya adalah Sasuke?? Banyak sekali misteri yang masih tersembunyi yang harus ia pecahkan.

"Jika saja aku bisa bertemu dengan suara tanpa rupa itu, atau bertemu dengan pemilik tubuh ini. Rasanya ingin aku bertanya, kenapa harus aku??" Hinata bertanya entah kepada siapa

Two The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang