Chapter 2

566 50 3
                                    

In Another Konoha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

In Another Konoha

Hinata kembali merasa semuanya gelap. Tetapi anehnya dia bisa mendengar suara suara orang yang berbiacara dari luar. Ia merasa tubuhnya sangat susah di gerakkan, semuanya terasa lumpuh. Suara itu terdengar sangat jelas dan ia seperti mengenali suara tersebut.

"Deg, deg, deg, deg" jantung Hinata berdetak kencang, jika tak salah dengar, suara itu mirip seperti Tou-san, Hanabi dan orang yang paling ingin Hinata liat sekali lagi dalam hidupnya, yaitu Hyuga Neji. Tapi masih ada satu lagi, suara perempuan yang terasa asing namun terdengar familiar.

Hinata terus berusaha mengerahkan seluruh tenaga nya agar ia bisa bergerak dan berbicara, ia tak ingin di tinggalkan kembali oleh orang yang ia sayangi. Cukup kejadian tadi saja dia kehilangan, selanjutnya ia akan berusaha mempertahankan orang orang yang ia sayangi.

*****

Di sebuah rumah sakit terkenal di konoha dan ruangan VVIP yang hanya segelintir orang yang mampu memesanya. Seorang perempuan cantik tengah berbaring tak berdaya, di bantu dengan peralatan medis yang cukup membuat seseorang bergidik ngeri. Wajahnya sangat pucat begitupun dengan bibir yang biasanya sangat ranum, kini menjadi sama pucatnya. Hampir tiga bulan lebih ia tak terbangun dari tidur cantiknya itu. semua orang menantinya terbangun serta menghawatirkannya, namun sepertinya sang empu masih enggan bangun dari tidur cantiknya.

"Ne, neesan sampai kapan mau tidur terus? Apa neesan tak rindu pada kami semua??" sambil menyendu Hyuga Hanabi mengatakannya.

Seorang perempuan yang bisa di katakan tidak muda lagi, namun masih terlihat sangat cantik dan awet muda duduk di sebelah anak sulungnya.

" Hinata, bangunlah nak. Kaa-san dan tou-san akan melakukan apapun yang kamu mau sayang, bahkan kaa-san tidak akan melarang jika kamu ingin Drifting atau Road race lagi " sambil memegang tangan sang anak.

Sebuah jitakan meluncur dengan mulus di kepala Hyuga Hikari

" akhhh, sakit sayang " keluh sang istri kepada suaminya.

" Kamu ini ngomong gak di fikir dulu, bagaimana jika Hinata dengar dan menagih janjinya. Kamu sendiri yang pusing nanti" ucap Hyuga Hiashi dengan tampang datarnya.

Oh ya, jika kalian bertanya apakah Hyuga Hiashi masih menjadi kulkas 18 pintu yang dinginya minta ampun dengan sikap tenang dan wibawanya itu, Makanya jawabanya "IYA". Namun saat ini dia sedang bersama Hyuga Hikari. Sekedar informasi saja, bahwa perempuan yang mampu melelehkan sikap dingannya Hiashi hanya Hyuga Hikari, bahkan Hiashi selalu bersikap hangat dan Out Of Character jika berada di samping istrinya.

" Sudahlah jii-san jangan dengarkan baa-san, beliau hanya ingin anaknya lekas bangun dan pulih kembali" sambil menepuk bahu sang paman, Hyuga Neji mencoba menenangkannya.

" Hmmm, kita semua merindukan nee-san. Omelanya, tingkah konyolnya, kadang sifat malunya yang tiba tiba muncul dan yang paling penting kue coklat buatan nee-san tak ada duanya hehehe" hampir meneteskan air liur Hanabi mengucapkannya.

Two The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang