Chapter 4

178 31 12
                                    

Melihat Hinata kesakitan perhatian semua orang ter alihkan kepadanya, semuanya bergegas mendekati tempat tidur Hinata

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Melihat Hinata kesakitan perhatian semua orang ter alihkan kepadanya, semuanya bergegas mendekati tempat tidur Hinata.

Sasuke juga terlihat khawatir dan langsung berlari ke tempat tidur Hinata, ia secara sepontan memegang bahu Hinata dan bertanya "Kau tidak apa apa Hinata?? Bagian mana yang sakit". Namun bukannya sebuah jawaban yang Sasuke dapat, tetapi Hinata justru menyingkirkan  tangannya "A-no, Maaf Uchiha-san" Gumamnya. Sasuke langsung menyingkirkan tangannya dan terdiam memperhatikan Hinata.

Hinata meringis "Sssssstt, apakah aku terlalu kasar pada sasuke?? Tapi aku tak bermaksud, semuanya sangat spontan dan terjadi begitu saja. Mungkin nanti aku harus minta maaf kepada Sasuke" Hinata menyuarakan isi hatinya

Semuanya melihat kearah mereka dan itu membuat Hinata sangat canggung,  oh sungguh ia tidak bermaksud. Untuk mencaikan suasana Naruto tertawa hambar "Hahahahah, kau tidak apa apa Hinata?? Perlu kita panggil dokter untuk mengecek keadaanmu??" tanyanya.

Hinata yang di Tanya oleh sang pujaan hati sedikit bersemu, walaupun dadanya masih terasa sakit. Sungguh jiwa dan tubuhnya benar benar tidak Sinkron. "Ah, tidak usah Naruto-kun. Aku baik baik saja" Hinata menjawab sambil mengulas senyumnya.

Sasuke yang melihat itu hanya bisa menatap tajam sahabat kuningnya, sedangkan Naruto hanya bisa menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. "Aku keluar" sasuke mengatakannya datar, terdengar dingin lalu melangkah pergi meninggalkan ruangan pasien.

Melihat sahabatnya yang keluar, akhirnya Naruto pun ikut undur diri "Kalo begitu saya akan menyusul Sasuke dulu Baasan, Jiisan" Naruto membungkuk hormat kepada orang tua Hinata dan Sasuke. lalu pergi meningglkan ruangan.

****

Sepeninggal Naruto dan Sasuke Hinata dapat bernafas normal seperti sedia kala. Lalu tanpa aba aba Mikoto memeluk Hinata hingga ia tersentak "Kamu Baik baik saja sayang, bagian mana yang sakit??Bilang sama kaasan" Tanya mikoto menuntut.

Hinata hanya  bisa melongo mendengar wanita yang terlihat seusia dengan ibunya, namun mengapa ia memanggil dirinya kaasan "A-no, maaf Baasan saya tidak apa apa. Tidak perlu khawatir" Hinata berujar hati hati berharap tidak menyakiti wanita di pelukannya itu.

Mikoto Melepas pelukaannya lalu menatap Hinata "Hey, mengapa kamu memanggil Kaasan dengan sebutan Baasan sayang??" mikoto terdengar sedih menjawabnya.

Sebelum perbincangan lebih lanjut Hikari menengahi "Mikoto, maafkan Hinata. Dia kehilangan sebagian ingatannya akibat kecelakaan tersebut"

"Apaa!!! Jadi Hinata hilang ingatan dan tidak mengingat kami???" Mikoto terdengar tidak percaya akan fakta tersebut.

"Astaga, jadi Neesan hilang ingatan?? Tapi bukankah tadi Neesan menyebut namaku dan Niisan??" Hanabi bertanya sama kagetnya.

"Hinata juga mengingat kami, mungkin hanya yang terhubung dekat dengan dia yang di ingat" Hikari menjawab pertanyaan Hanabi.

Two The WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang