Hari-hari setelah pengakuan Namjoon berlalu dengan nuansa baru. Anggota BTS kini lebih perhatian terhadapnya, sering menawarkan bantuan dan memastikan dia tidak kelelahan. Meskipun perasaannya sedikit lebih baik, Namjoon tahu bahwa dia masih harus menghadapi kenyataan pahit tentang kesehatannya.
Suatu sore, saat mereka sedang berlatih untuk penampilan mendatang, Namjoon merasakan kelelahan yang tak tertahankan. Suasana di studio penuh semangat, tetapi dia merasa semakin berat untuk mengikuti ritme latihan. Dia mencoba untuk tetap fokus dan bersemangat, tetapi napasnya terasa semakin berat.
"Hyung, kau baik-baik saja?" tanya Jimin, menatap Namjoon dengan cemas setelah melihatnya terhuyung-huyung saat berputar.
"Ya, aku baik," jawab Namjoon dengan nada yang dipaksakan. "Hanya sedikit lelah."
"Sepertinya bukan hanya sedikit," balas Jimin, tidak yakin dengan jawaban Namjoon.
Namjoon melanjutkan latihan, berusaha mengabaikan rasa tidak nyaman yang semakin menyiksa. Dia merasa semua mata tertuju padanya, dan dia berusaha keras untuk tidak membiarkan mereka melihat bahwa dia sedang berjuang. Namun, saat lagu terakhir mereka dimulai, rasa pusing datang dengan kuat.
Saat lirik terakhir dinyanyikan, Namjoon terbatuk keras. Semuanya terhenti. Dia merasa seakan dunia berputar di sekelilingnya, dan napasnya semakin sesak. Dia terjatuh ke lutut, tak mampu berdiri lagi.
"Namjoon Hyung!" teriak Jungkook, berlari ke arahnya bersama member lainnya.
"Hyung!".
"Namjoon!".
Namjoon merasakan pandangannya mulai kabur, dan semua suara terasa jauh. Suara panik dari membernya melayang-layang di telinganya. Dalam kebingungan, dia hanya bisa menatap wajah-wajah cemas itu, merasakan perasaan bersalah yang semakin menghimpit dadanya.
Jin cepat memanggil bantuan, sementara Jimin dan Jungkook mengelilinginya, cemas. "Bernafaslah, Namjoon. Fokus pada napasmu, Hyung..." seru Jimin, berusaha menenangkannya.
Namjoon berusaha mendengarkan, tetapi setiap napas terasa berat dan menyakitkan. Ketika bantuan datang, dia merasa seolah semuanya menjadi gelap.
*******
Ketika dia membuka matanya lagi, dia berada di ruang rumah sakit. Suara mesin mendengung di sekelilingnya, dan dia merasakan dinginnya kasur yang menyentuh kulitnya. Semua anggota BTS berkumpul di sekeliling tempat tidurnya, wajah mereka dipenuhi kecemasan.
"Namjoon!" seru Jin, hampir tidak bisa menahan air matanya. "Kau sudah sadar!"
"Apa yang terjadi?" tanya Namjoon dengan suara lemah, merasa bingung.
"Kau pingsan saat latihan. Kami membawamu ke rumah sakit," jelas Yoongi, suaranya tenang namun bisa mendengar ketegangan di dalamnya.
Namjoon merasa bersalah, menyadari bahwa dia telah menambah beban mereka. "Maaf... Aku tidak bermaksud..." suaranya terputus.
"Jangan mengatakan itu," potong Jungkook. "Ini bukan salahmu. Kami seharusnya lebih memperhatikan. Kami khawatir padamu, hyung."
Dokter masuk ke ruangan, memeriksa nametag dan melihat ke arah Namjoon. "Selamat datang kembali. Kami sedang memeriksa keadaanmu. Ada beberapa hal yang perlu kita diskusikan," kata dokter dengan nada serius.
Namjoon merasakan keraguan di hatinya. Dia tahu bahwa ini bukan hanya masalah sepele. "Apakah aku baik-baik saja?" tanyanya, berharap mendengar kabar baik.
Dokter menggelengkan kepalanya pelan. "Kondisimu saat ini memerlukan perhatian serius. Kami perlu melakukan beberapa tes lebih lanjut untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi di dalam tubuhmu."
Di ruangan yang dipenuhi kekhawatiran itu, Namjoon merasakan ketakutan yang mendalam. Dia merasa hancur mengetahui bahwa tidak hanya kesehatan fisiknya yang terancam, tetapi juga impian dan harapan yang telah mereka bangun bersama.
Malam itu, saat semua member meninggalkan ruangan untuk memberi Namjoon sedikit waktu sendiri, dia menatap langit malam melalui jendela rumah sakit. Rasa bersalah dan takut menyelimuti pikirannya. Dia ingin sekali bangkit dan kembali bersama membernya, tetapi saat ini, dia tahu bahwa jalan di depannya akan penuh dengan tantangan.
Dia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi satu hal yang pasti: dia tidak bisa terus menyembunyikan kebenaran ini dari orang-orang yang paling dia cintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Namjoon...
FanfictionIni cerita random dan singkat terinspirasi dari Namjoon yang pernah operasi Septum Devesiation