Bab 10

29 5 5
                                    

Hari besar yang ditunggu-tunggu tiba. Konser perdana BTS setelah masa istirahat panjang Namjoon akan dimulai malam ini. Seluruh member berkumpul di belakang panggung, bersiap-siap dengan kostum dan latihan terakhir. Semuanya tampak bersemangat, tetapi Namjoon merasakan sedikit ketegangan di dadanya. Setelah semua perjuangan dan proses pemulihan yang panjang, akhirnya dia akan kembali ke panggung yang selalu dia rindukan.

Di balik senyumannya, ada rasa takut yang menyelinap. Apakah dia mampu memberi yang terbaik? Akankah dia bisa kembali menjadi pemimpin yang mereka harapkan? Namun, sebelum dia tenggelam dalam kekhawatirannya, Yoongi menepuk pundaknya. “Hyung, lihatlah kita. Kami semua di sini karena dirimu. Kau tidak perlu takut.”

Namjoon menatap Yoongi dan member lainnya yang memberi dukungan dengan senyuman hangat. Mereka semua memegang tangannya erat, memberi kekuatan yang tak bisa dia dapatkan dari dirinya sendiri. Kali ini, dia benar-benar merasa bahwa dirinya tidak sendirian.

Ketika lampu mulai meredup dan suara ribuan penggemar menggema di stadion, Namjoon berdiri di tengah panggung bersama para member. Dengan mikrofon di tangan, dia menatap lautan ARMY Bomb yang menyala, semua menanti kehadirannya.

Di tengah keheningan, Namjoon menutup matanya sejenak. Dia menarik napas dalam-dalam, merasakan udara yang terasa lebih segar dan bebas sejak operasi. Dan saat dia membuka mata, ada ketenangan baru yang meliputinya. Dia tidak lagi merasa takut atau ragu. Sebaliknya, dia merasa siap untuk memberikan segalanya.

Pertunjukan dimulai, dan setiap lagu yang mereka bawakan terasa penuh makna. Para member berdansa dan bernyanyi dengan penuh semangat, sementara Namjoon menemukan ritme lamanya, perlahan-lahan menyatu kembali dengan panggung. Ada kelegaan luar biasa yang memenuhi dadanya, seolah semua perjuangan dan rasa sakit selama ini akhirnya menemukan jawabannya.

Di tengah konser, Namjoon mengambil momen untuk berbicara pada para penggemar. Dengan suara yang sedikit bergetar, dia mengucapkan terima kasih. “ARMY, terima kasih karena selalu menunggu. Aku tahu kalian mungkin khawatir… tentang kondisi kesehatanku. Tapi aku ingin kalian tahu, aku di sini karena kalian semua, karena cinta kalian yang tak pernah pudar.”

Mata Namjoon berkaca-kaca saat dia melanjutkan. “Tidak mudah bagiku untuk melewati masa-masa sulit itu. Ada saat-saat di mana aku merasa sangat takut, bahkan ingin menyerah. Tapi para member dan kalian semua, kalian adalah alasan aku bisa bertahan.”

Sorakan dari penonton memenuhi ruangan, dan para member memeluk Namjoon di atas panggung. Air mata bahagia mengalir di pipinya. Di saat itu, dia tahu bahwa dirinya tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga secara emosional dan mental. Setiap dukungan dari member dan ARMY telah memberinya kekuatan yang tak tergantikan.

Malam itu, BTS memberikan pertunjukan terbaik mereka. Namjoon merasakan bahwa ini adalah titik balik dalam hidupnya, bahwa perjuangannya bukan hanya untuk dirinya sendiri tetapi untuk semua orang yang mencintainya.

Saat konser berakhir dan para member berbaris sambil membungkuk untuk memberi hormat pada penonton, Namjoon merasakan kebanggaan yang tak terlukiskan. Dia telah melalui cobaan yang berat, tetapi dia bangkit kembali, lebih kuat dari sebelumnya, bukan hanya sebagai pemimpin BTS, tetapi sebagai seorang manusia yang belajar untuk menerima dukungan dan kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.

Malam itu, BTS kembali ke asrama dengan kelelahan namun bahagia. Para member saling bertukar cerita dan tertawa, suasana hangat penuh kasih sayang yang sulit tergantikan. Sebelum tidur, Namjoon memandang ke luar jendela, menatap langit malam yang penuh bintang.

Dalam hati, dia berterima kasih pada dirinya sendiri karena telah bertahan, pada member yang selalu ada untuknya, dan pada ARMY yang tak pernah berhenti mendukungnya. Kini, dia tahu bahwa apa pun yang terjadi di masa depan, dia akan selalu punya kekuatan untuk bangkit kembali.

Dengan senyum tulus, Namjoon menutup matanya, merasa damai. Jalannya mungkin belum sempurna, tetapi kini dia tahu bahwa selama ada cinta dan dukungan di sisinya, dia akan selalu menemukan cahaya di ujung jalan.

Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang