Bab 6

15 2 0
                                    

Namjoon terbangun dalam kegelapan, merasakan dinginnya ruangan rumah sakit di sekelilingnya. Dia mengerjapkan matanya, berusaha mengingat di mana dia berada. Perlahan, ingatan akan operasi mulai kembali. Jantungnya berdegup kencang saat dia menyadari bahwa dia telah menjalani prosedur untuk mengatasi septum deviation-nya.

Saat dia mencoba untuk bangkit, rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya. Dia merasakan ketidaknyamanan di hidungnya, di mana perban membungkus dengan erat. "Namjoon," suara lembut menembus keheningan, dan dia menoleh ke arah sumber suara.

Jin berdiri di dekatnya, matanya berbinar dengan kebahagiaan dan khawatir. "Saeng, kau sudah bangun!" serunya, berlari mendekat.

Namjoon tersenyum lemah, mencoba mengingat semua kata-kata semangat yang telah dia terima. "Bagaimana... apa aku ... baik-baik saja?" tanyanya, suaranya serak dan lemah.

"Kau baik-baik saja," jawab Jin, terisak. "Operasi berjalan dengan baik. Kami semua sangat khawatir."

Sementara itu, suara langkah kaki lain terdengar, dan semua member BTS masuk ke dalam ruangan. Jungkook, Jimin, Yoongi, dan Hoseok segera berkumpul di sisi tempat tidur Namjoon, senyuman dan air mata bercampur menjadi satu.

"Hyung, kami sangat senang kau kembali," kata Jungkook dengan suara bergetar.

"Aku tidak ingin kau merasa sendirian," kata Jimin, menyeka air mata dari pipinya. "Kami menunggu dengan penuh harapan."

"Ya, aku tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika sesuatu yang buruk terjadi padamu," tambah Yoongi, suaranya pelan namun penuh emosi.

Namjoon merasa hatinya hangat mendengar semua kata-kata mereka. Dia teringat kembali semua momen kebersamaan mereka, saat-saat lucu, susah, dan bahagia yang telah mereka lalui bersama. "Mianhae... Aku .... sudah membuat .... kalian khawatir," ucapnya, menatap wajah-wajah cemas itu.

"Tidak perlu minta maaf," kata Jin, menggenggam tangan Namjoon dengan erat. "Yang terpenting adalah kau sudah kembali. Kami sudah berjanji untuk selalu bersama, bukan?"

Namjoon mengangguk, terharu. "Gomawo.... "

Setelah beberapa saat, dokter datang untuk memeriksa Namjoon. "Bagaimana perasaanmu, Namjoon?" tanyanya dengan nada tenang.

"Rasanya... sedikit sakit, tapi... aku baik-baik saja," jawab Namjoon, berusaha tersenyum.

"Baiklah, itu normal setelah operasi. Kami akan memantau pemulihanmu dan memberikan obat pereda nyeri. Yang terpenting, kau harus beristirahat," jelas dokter, sebelum menjelaskan beberapa hal mengenai proses pemulihan.

Setelah dokter pergi, anggota BTS kembali mengelilingi Namjoon, menghiburnya dengan cerita-cerita lucu dari kehidupan mereka sehari-hari di asrama. Namjoon mendengarkan dengan penuh perhatian, merasakan hangatnya kasih sayang dan persahabatan yang mendalam.

"Hyung, kita perlu merayakan ketika kau pulang!" kata Jungkook dengan penuh semangat. "Kita akan mengadakan pesta spesial untukmu."

"Ya, kau pasti harus membayar kita semua dengan makanan enak!" Hoseok menambahkan, memancing tawa dari semua orang.

Namjoon merasakan beban di hatinya mulai berkurang. Momen kebersamaan itu sangat berharga. Dia tahu bahwa ada masa-masa sulit di depannya, tetapi dengan dukungan sahabat-sahabatnya, semuanya terasa lebih ringan.

Setelah beberapa jam, Namjoon merasa lelah dan mengantuk. "Aku lelah ... bolehkah aku .... istirahat... hanya sebentar," katanya dengan suara lemah.

"Tidurlah, Namjoon-ah. Kami akan ada di sini ketika kau bangun," jawab Jin, meraih tangan Namjoon dan memberinya pelukan lembut.

Namjoon menutup matanya, dan saat dia tenggelam dalam tidur, dia merasakan rasa syukur mengalir dalam dirinya. Dia tahu bahwa dia tidak sendirian dalam perjuangan ini. Dengan cinta dan dukungan dari BTS, dia yakin bahwa dia bisa melalui segala rintangan yang ada di depan.

Ketika kegelapan menyelimuti, dia mengingat kembali janji yang telah dia buat: untuk terus berjuang demi dirinya sendiri dan orang-orang yang dia cintai. Dengan semangat baru, Namjoon siap menghadapi apa pun yang akan datang.

Namjoon...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang