SELAMAT MAMEMBACA
author pov
hari libur bekerja jennie tidak lim sia siakan, lim benar benar menempel pada jennie
hanya saja sekarang tidak karena lim berada di kamar dan masih tertidur sedangkan jennie tengah memasak untuk nya dan Lim
wajah tampan dan damai lim terpampang di sana, apalagi di tambah sinar Matahari yang menyinari wajahnya itu
"emmmmh hoammmmmm"
"dimana jennie?"~tanya lim lalu beranjak dari sana
wajah khas bangun tidur terlihat semakin tampan, ia berjalan ke dapur untuk melihat jennienya
"jeniaaaaa"~panggil nya seperti merengek
jennie menoleh "sudah bangun?duduk lah"~ucap jennie lalu kembali berbalik dan memasak
lim menurut dia duduk, lima menit memasak belum selesai, kemudian ia menghampiri jennie nya
GREB
lim memeluk tubuh jennie dari belakang
"kau tidak boleh mengabaikan ku"~ucap limjennie tersenyum "aku tak mengabaikan mu, tapi aku sedang memasak"
"duduk lah tubuhmu berat"
tangan lim menyelusup ke panyudara jennie
" aku mau nyen"~pinta lim sembari meremas remas payudara jennie
"tidak boleh hari ini dan seterusnya kamu tidak ku beri uyyu selama satu minggu ini baru dua hari kau lupa?"~tanya jennie
tak menghiraukan ucapan jennie, lim memilih memencet puting nya sehingga sekarang asi sudah keluar
jennie berbalik "anak nakal"
lim tersenyum "asi mu sudah keluar aku harus meminumnya"~ucap lim
"tidak aku akan memompanya"~ucap jennie lalu berniat pergi dari area dapur
"nini~~" rengek lim
"kali ini aku tak akan luluh"
"huwaaaaaaa jennie jahat mommy hiks hiks"~tangis lim, jennie panik sendiri
"dramatis nya"~batin jennie
"hiks hiks hiks"
jennie menghampiri lim lalu memeluknya
"sudah jangan menangis"
"cup cup"
"hiks...tidak mau"~tangis lim menangis dengan air mata deras, hidung nya merah sekarang
"cup cup cup jangan menangis lagi, ya aku akan memberikan nya"~ucap jennie menenangkan lim
mereka pergi ke kamar sekarang dengan jennie yang menuntun lim berjalan
segera setelah berada di sana dan sudah duduk di atas kasur, jennie melepaskan pakaian dan branya sehingga sekarang nampak jelas dua gundukan segar yang akan lim lahap
jennie meng pukpuk kasurnya membuat lim merebahkan tubuhnya
kini mereka tertidur dengan jennie yang merebahkan tubuhnya dan lengan nya di gunakan lim sebagai bantalan
"habiskan aku harus memasak lagi"~ucap jennie
lim melahap nya, jennie hanya memainkan ponsel nya sembari menunggu lim menyusu
namun kedamaian tak berselang lama
Lim nakal masih kesal dengan jennielim menjilat nipple nya dengan lihai, meremas payudara bagian kiri
ia memutar niplle nya ke kanan kiri
meremas remasnya"limmmmahhhh"
"shhhhh"
"chukuppphhh jangan menyiksa ku ahhhhhh"
tak menghiraukan jennie, lim terus melakukan nya dengan brutal membuat jennie basah di sana
kini beralih bibir lim beralih pada leher jennie, meninggalkan tanda di sana
sekarang lim mencium bibir tipis jennie bibir nya lembut dan manis
lebih ke melumat"mmmhh"
ciuman itu brutal membuat jennie tak tahan, jennie mencakar lim
entah kapan lim membuka pakaian nya
sehingga sekarang punggung lim penuh dengan cakaran kucing
"aku tak tahann limmm"~lemas jennie
ketika lim membuka celananya belum sempat ia membuka, bel berbunyi
menandakan ada tamu disana"arghh sialan"~prustasi lim
jennie gemas "kita lanjutkan nanti"
"buka pintu itu"~ucap lim
"aku akan"
mereka mengenakan kembali pakaiannya dan jennie keluar dari sana untuk membuka pintu
jennie pov
siapa yang memencet bel nya? aku akan membunuh mu jika ada yang mengganggu kami lagi
CEKLEK
"irene?"
-
-
-
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY SISTER (JENLIM)
Teen Fictionjika pekerjaan baby sister adalah mengurus bayi, lain halnya dengan jennie yang harus mengurusi anak SMA berusia 18 tahun ini susu untuk mu minumlah" "buka bajumu" "hah?" "kau menyuruh ku meminum susu bukan?" "jadi buka bajumu"