Pukul tiga lewat sembilan dini hari
Aku terlalu awal dipaksa untuk terjaga
Kedip mata remang menyapu tiap sisi
Seperti biasa, tidak ada yang istimewaMalam ini sama persis tidak ramahnya
Terbangun bagai malam sebelumnya
Setiap ingatan campur aduk mengusik
Mekanisme pikiran yang teramat berisikMembongkar semua benih memori
Lambat laun terjebak dalam poros delusi
Aku mulai sesak, asapnya pelita tak dicerna
Udara menusuk, menembus tabir jendelaAku tak bilang dinding ini batas kedamaian
Aku sebut itu perjamuan sepertiga malam
Wabah bingung semakin tak terbendung
Wadah ambigu menyajikan hal-hal meragu-Vin's
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Tuhan dan Semesta
Poetry"Cari diri-Mu dalam semesta ke-Aku-an mu, maka kau akan temukan Tuhan-mu." (nama-Ku)