Novel ini tidak akan diupdate setiap hari seperti novel lain karya Widyaarrahma
Jadi nantikkan info updatenya di Instagram penulis
@widyaarrahma20_Seperti perintah suaminya kemarin untuk pagi ini Nindhya tidak mengenakan pakaian guna bekerjanya melainkan menggunakan seragam pemberian sang suami yang berwarna hijau itu
Berbeda dengan bekerja dimana dia tidak menggunakan jilbab, ketika menggunakan seragam Persit dia diharuskan berjilbab eh suaminya
Ingat oleh suaminya
Sebenarnya boleh saja dia tidak berjilbab karna ada pakaian persit untuk yang tidak berjilbab namun oleh sang suami dia diwajibkan untuk berjilbab
Namun dia diharuskan oleh sang suami memakai jilbab walaupun dikesehariannya dia belum berjilbab
Lencana dan nametag sudah tersemat, dia sudah siap untuk ikut mendampingi sang suami di tempat dinas
Terlihat Wira sudah ada didepan pintu sedang menyemir sepatunya sendiri sembari menunggu Nindhya bersiap
Saat melihat Nindhya keluar kamar, dia langsung membereskan alat semirnya lalu memakai sepatunya
Dan keduanya siap berangkat ke batalyon
Dijalan tak ada perbincangan apapun hanya ada suara radio
Namun ditengah perjalanan, radio itu menyajikan lagu Virgoun berjudul bukti
Salah satu lagu favorit Nindhya
Tanpa sadar wanita itu ikut bersenandung dengan wajah menghadap ke jendela samping
Sembari membayangkan kehidupan rumah tangganya yang semoga kelak akan membaik dan bisa saling bersyukur satu sama lain
Walaupun Nindhya tau sulit rasanya meluluhkan sang suami sebab luka masalalu sang suami yang masih belum bisa terobati
Sedangkan Wira melirik sebentar ke arah sang istri yang sedang ikut bersenandung lirih namun bisa dia dengar
Setitik senyumnya ternampak, ingat hanya sedikit !
Teringat dulu pun ada wanita yang duduk di tempat yang sama suka bersenandung kala diperjalanan
Wanita yang kini sudah Allah ambil dari nya, yang sudah tak bisa lagi dia lihat wajahnya, tak bisa lagi dia dengar suaranya, tak bisa lagi dia gandeng tangannya
Dialah Zanira Sekar Kinasih
Wanita masalalunya yang menemaninya dari awal masuk Akmil hingga dia mendapat pangkat
Wanita yang selalu menyemangatinya kala dia mulai ingin menyerah
Wanita yang selalu menjadi tujuannya
Tak terasa perjalanan yang tak begitu jauh kini keduanya sudah sampai di batalyon
Wira memarkirkan mobilnya lalu turun bersama sang istri menuju kantor
Keduanya terlihat begitu romantis jika sedang begini, Nindhya menggandeng samg suami dan berjalan bersama
Layaknya pasangan pasutri lainnya
Yang tanpa permasalahan didalam rumah tangganya
Nindhya mulai terbiasa harus berlakon didepan persit lain seakan bahagia dalam rumah tangganya
Dia pun sudah mulai bisa mengarang cerita akan kesehariannya yang penuh keromantisan dengan sang suami
Setelah selesai urusan dikantor, tepat jam 9 siang keduanya beserta anggota yang lain menuju aula tempat acara berlangsung
Nindhya sebagai persit yang bisa terbilang baru dan tidak tinggal di batalyon dengan mudah berbaur dengan persit lain yang 1 kompi
Hingga acara selesai Nindhya ikuti semuanya dengan senang hati karn memang kesehariannya melayani banyak orang dirumah sakit jadi hal seperti ini sudh biasa baginya
Selesai acara, Nindhya langsung izin pada sang suami untuk pulang karna harus masuk shift dan Wira membiarkannya menyetir pulang sendirian
Nindhya tak pulang kerumah, dia langsung menuju rumah sakit krna peralatan dan pakaiannya sudah dia siapkan dari subuh dan sudah dia masukkan ke bagasi mobil
Sampai dirumah sakit dia langsung masuk ke kamar mandi dan mengganti pakaiannya dengan pakaian kerjanya
"Eh ibu persit udah sampe, udah makan siang bu ?" Ledek dokter Rahma saat dirinya sudah masuk kedalam ruangan dan dokter Rahma tengah istirahat makan siang
"Hehehehe sudah dok, tadi di tempat acara"
"Enak yah punya suami orang batalyon, tetangganya gak julid"
"Lah dok, saya gak tinggal di batalyon, saya dirumah pribadi"
"Loh emang boleh dok ?"
"Boleh dok, suami saya yang urus saya juga gak tau gimana prosesnya"
"Oh, tapi tetep ikut yah acara di batalyon"
"Itu malah masih wajib dok, kalau gak bsa hadir harus izin, dan kalau memang yang sifatnya penting itu bener bener harus dateng kaya tadi dok"
Dokter Rahma menganggukkinya sembari memakan buah jeruknya
Nindhya membereskan mejanya, lalu duduk dan menikmati jajanan yang tadi dia bawa dari batalyon
"Eh dok, temen suamimu banyak yang jomblo gak ?"
Nindhya menatap goda ke arah kawan shiftnya itu
"Kenapa memangnya dok ? Hmm ?"
"Hehehehe boleh lah dikenalin "
Nindhya terkekeh sembari menggelengkan kepalanya
"Kalau yang 1 letting sama suami saya sih sudah menikah semua dok karna suami saya yg terakhir menikah di lettingnya dok"
"Oh gitu emang usia suami dokter berapa ?"
"33 dok"
"Hah ? Ku kira hampir seumuran dok"
"Engga dok, beda jauh sama aku"
"Tapi awet muda yah dok suaminya"
"Ya begitulah dok hehehe"
"Jangan cemburu gitu dong dok aku muji suamimu, becanda doang"
"Santai dok, aku gak baperan kok"
***************
3 bulan gak nulis jariku kaku, otakku buntu, moodku gak nentu 🤣🤣
Ayo keluarkan rayuan kalian geeeesssssss
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemenang ?
Teen FictionAku atau dia pemenang hatimu ? Aku tau kamu bukan hadiah atas sebuah perlombaan, tapi saat ini aku sedang berlomba dengan masalalumu yang tak perlu bekerja keras mendapatkanmu Aku akan tetap menjalani ini, hingga rasa lelah itu hadir