I

331 10 0
                                    

"Siang, Sayang." Sapa Nola yang kini sedang mengunjungi kantor kekasihnya. Wanita dengan dress hitam itu tampak menenteng sebuah paperbag yang sepertinya berisi makanan.

"Siang, Baby." Balas Levi mencium mesra wanitanya. "Kenapa tidak memberitahuku jika ingin datang?" Tanyanya.

Nola mulai menata makanan di meja yang kecil yang terdapat sofa panjang disana. "Sureprise?" Ujarnya namun terkesan bertanya.

Levi menggelengkan kepalanya. Ia bangkit dari duduknya lalu menghampiri wanitanya. Memeluk tubuh ramping itu dari samping. "Kamu menggunakan sabun yang berbeda?" Ucapnya saat mencium aroma yang berbeda dari sebelumnya.

"Iya. Bukankah ini lebih harum?"

"Tidak, aku lebih suka bau mu yang sebelumnya?"

"Benarkah?"

"Hm."

"Baiklah, nanti aku akan membeli sabun yang biasa ku gunakan."

"Ini." Levi tiba-tiba mengeluarkan kartu hitam, lalu menyodorkannya kearah Nola.

Nola menerimanya dengan senyum lebar. "Thank you, Sayang."

Cup!

"Kamu mencium ditempat yang salah, Baby." Ujar Levi membuatnya bingung.

Tak lama Nola membelalakkan matanya begitu kekasihnya mencium bibirnya dengan sedikit kasar. Ia terkejut dengan serangan tiba-tiba itu. Matanya kini mulai terpenjam, menikmati permainan yang diciptakan oleh kekasihnya.

"Emh!" Merasa napasnya mulai menipis, ia langsung menepuk-nepuk dada bidang itu.

Ciuman keduanya terlepas. Nola menghirup napas dalam-dalam. Dadanya naik turun tak beraturan. "Kamu menyebalkan!" Sebalnya pada Levi.

Pria itu justru terkekeh melihat wajah cantik wanitanya yang sedikit memerah karena tindakannya. "Aku juga mencintaimu, Baby." Balasnya tak nyambung.

Nola berdecak sebal. Tak ingin terus-terusan kesal karena ulah kekasihnya, ia kembali melanjutkan kegiatan menata makanan yang sempat tertunda.

"Oh iya, Baby."

"Hm?"

"Apa kamu ingin liburan?"

Mendengar kata liburan, wajah Nola yang tadinya masam kini menjadi cerah kembali. "Liburan?" Ucapnya dengan antusias.

Levi lagi-lagi terkekeh. Reaksi wanitanya selalu lucu dimatanya. "Iya, liburan. Kamu mau?" Tawarnya.

"Mau dong! Kemana?"

"Bali."

Wajah Nola semakin sumringah mendengar nama salah satu kota yang menjadi daya tarik indonesia, kota Bali atau kota turis. Tentu, ia sangat menyukai kota itu. Sudah lama rasanya dirinya tak pergi kesana.

"Kapan jalannya, Sayang?" Tanya Nola.

"Weekend." Balas Levi tenang.

Weekend artinya lusa mereka akan berangkat. "Seriously!?" Wajah Nola seakan tak percaya dengan ucapan kekasihnya.

Levi menganggukkan kepalanya membuatnya memeluk tubuh kekasihnya senang. "Thank you, Sayang."

Cup!

"You're welcome, Baby."

Nola mendengus. Kekasihnya itu selain pandai menggodanya, dia juga pandai dalam hal sosor-menyosor. "Modus!" Matanya berputar, malas.

Romantic Couple (21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang