Chapter 11

644 99 6
                                    

Selamat membaca sayang-sayangkuu:)

______________________________

(Name) melihat Itadori dan Nobara mulai memasuki gedung, ia tidak berharap banyak pada mereka berdua, terutama Nobara.

"Haruskah aku mengikuti mereka?" (Name) Melirik fushiguro yang tengah duduk dibelakangnya.

"Tidak perlu. Lagipula kau baru saja sembuh Megumi. Kau terlihat babak belur kemarin." Ucap (Name) dengan nada sedikit mengejek.

Fushiguro merengut kesal, Gojo hanya mendengarkan mereka sambil duduk disebelah Fushiguro. Ia duduk dibawah sedangkan Fushiguro duduk di atas sebuah kotak kayu, sikap kepedulian yang baik bukan? Ia memberikan tempat yang lebih nyaman untuk muridnya duduk.

"Senpai, tunggulah sambil duduk." Fushiguro menepuk tempat disebelahnya yang masih memiliki ruang untuk duduk.

(Name) sedikit terkekeh, "lebih baik tawari saja Gojo-sensei. Aku khawatir jika kaki panjangnya dianggap polisi tidur oleh masyarakat sekitar."

Gojo langsung tersentak, "kejamnya"

(Name) menahan sudut bibirnya agar tidak tersenyum. Gojo dengan six eyes nya bisa melihat sudut bibir (Name) yang bergetar.

Gojo mendengus, "petinggi sialan." Gumamnya.

Fushiguro mencuri pandangan ke arah Gojo saat mendengar umpatan itu, ia tidak yakin (Name) mendengarnya karena jarak mereka berdua agak berjauhan.

"Benar, sialan" imbuh Fushiguro. Pemuda itu tahu pemikiran pria albino itu. Jika saja para petinggi tidak menaruh mata pada (Name), mungkin saja gadis itu bisa bersikap seperti gadis-gadis pada umumnya, tersenyum, tertawa, bebas, tapi lihat apa yang mereka lakukan pada (Name).

Menjadi gadis menyedihkan yang disegani.

"Kalian mengataiku sialan?" Tanya (Name) dengan nada dingin.

"Aku mengatai burung" -Fushiguro

"Fushiguro, apa kau merasakan ada yang sedang berbicara?" Gojo melihat ke kanan dan ke kiri.

(Name) Memejamkan matanya menahan kesal dan menendang batu kerikil dengan kakinya kearah Gojo namun langsung terhenti karena infinity pria tersebut.

"Yuji cukup gila. Mekipun tampak mengerikan, atau mereka menjelma sebagai manusia, selama mereka mencoba membunuhnya dia akan menghancurkannya tanpa ragu." -Gojo

"Tidak seperti kalian, dia tidak terekspos kutukan di usia muda, dia anak laki-laki yang menjalani kehidupan SMA yang normal. Bahkan dengan bakat, ada beberapa penyihir Jujutsu yang tidak bisa menaklukkan rasa takut dan jijik menghancurkan kutukan. Aku yakin kalian juga sudah melihatnya, kan?" -Gojo

(Name) Mengangguk, "bikin iri saja"

Gadis itu mendongak keatas saat melihat sebuah kutukan melompat keluar dari dalam gedung, "aku akan mengurusnya"

(Name) Menahan Fushiguro agar tetap diam, "Jangan dulu"

Tidak lama kemudian, tubuh kutukan itu mengeluarkan duri, seperti ditusuk dari dalam lalu hancur dan menghilang.

"Bagus." Puji Gojo

"Lebih cepat dari yang kukira" -(Name)

Setelah kutukan itu sudah dibasmi, (Name) mengantarkan anak laki-laki yang terjebak di dalam gedung itu kembali ke rumahnya, diikuti dengan Yuji, Nobara, Fushiguro dan juga Gojo.

"Onee-san, rumahku ada di depan. Arigatou!" Ucap anak itu, (Name) mengangguk.

Yuji dan Nobara sedang duduk ditangga menunggu (Name) selesai mengantarkan anak kecil itu.

"Kau tahu aku jadi pemarah saat lapar?" Tanya Nobara.

Yuji mengalihkan pandangannya dengan malas, "Memangnya ada saat kau tidak pemarah?" Gumamnya.

"Kerja bagus untuk kalian berdua" Yuji dan Nobara sontak menoleh kearah (Name) yang tengah berjalan kearah mereka.

"Anak itu sudah selamat sampai dirumah. Mari kita makan sungguhan sekarang." Yuji dan Nobara langsung berdiri dengan semangat.

"STEAK!!" -Yuji

"SUSHI!" -Nobara

Gojo mengacungkan jempolnya, "serahkan padaku. Migumi wa?"

Fushiguro tampak tidak menggubris tawaran Gojo, ia terlalu fokus pada handphonennya. Gojo yang melihat itu langsung menawari (Name).

"Kalau (Name)-chan?"

(Name) Tampak berpikir sejenak, "Hmmmmm"

Gojo menunggu dengan sabar, begitu juga yang lain.

"Ummmm..."

Gojo masih menunggu.

"Takoyaki"

"Yosh! Kalau begitu, ayo pergi!" Mereka langsung berjalan, sedangkan Fushiguro tertinggal dibelakang, dia buru-buru menyusul mereka.

"Oh, aku lupa pencapaian terbesar hari ini. Kau, bantu aku mengambil koperku" pinta Nobara.

Yuji langsung memasang wajah tidak terima, "Ha? Kenapa? Kukira kita impas sekarang"

"Kutukanku yang mengalahkannya, apa masalahnya?" Jawab Nobara.

"Kau tidak tahu apa yang bisa kulakukan, bukan?"

"Kau memakan makanan menjijikkan dan hanya punya otot." Topik itu mengarah ke jari Sukuna yang ia makan.

"Lebih dari itu! Benarkan, Fushiguro?"

Fushiguro tidak menjawab, hal itu membuat Yuji langsung menolehkan kepalanya kebelakang menatap Fushiguro, "Are? Ada apa, Fushiguro?"

"Tidak ada." Jawab Fushiguro cuek.

(Name) Menjawab, "dia marah karena tidak bisa bermain"

"Fufuu, kekanak-kanakan sekali" Goda Nobara.

Fushiguro berdecak kesal, tawa Yuji terlepas begitu mendengar jawaban Gojo.

(Name) Yang melihat semua peristiwa itu dari belakang hanya menatap dengan datar, tetapi ada sedikit kesedihan didalamnya.

Lengan besar Gojo seketika mendorong pinggang (Name) agar berjalan disampingnya, "Daijoubu" Ucap Gojo pelan, tak lupa dengan usapan kecil di rambutnya.

Gojo sudah hafal sikap Fushiguro dan (Name). Gadis itu sekarang tengah merasa iri. Seharusnya ia sekarang bisa ikut bercanda dengan mereka.

"Kau tau, kau bisa datang ke kediamanku lalu tertawa terbahak bahak disana" Ucap Gojo dengan niat bercanda.

(Name) Langsung menatap Gojo dengan tajam, "Apa-apaan itu? Kau saja yang tertawa disana"

Gojo menyeringai, "kau bisa mendapat sesuatu yang lebih jika benar-benar datang"

"Hentai" -(Name)

Gimana ni kabar kalian? Kl saya remuk:")

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana ni kabar kalian? Kl saya remuk:")

Tiba tiba pas main hp, mood ngetik, jadi saya lanjutin, таар pendek:")

SAYA MINTA MAF JUGA SUDAH MENGHILAANG

Makasih yang masih keep buku ini di perpus yaa, masih suka baca book ini, TERIMA KASIH BANYAAAAK, SAYANG KALIAN💐💐

'𝑬𝑴𝑶𝑻𝑰𝑶𝑵' 𝑱𝑱𝑲 𝑭𝑨𝑵𝑭𝑰𝑪Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang