Awalan

45 22 0
                                    

Pagi itu di Hanlim Multi Art School, suasana biasa saja seperti hari-hari lainnya. Di antara ratusan siswa yang berlarian ke kelas masing-masing, ada empat siswa yang tak biasa. Mereka bukanlah sekadar teman sekelas, tetapi lebih seperti potongan puzzle yang belum terangkai dengan sempurna. Jang Wonyoung; si gadis pendiam namun cerdas, Park Sunghoon; si tampan dengan tatapan tajam yang selalu menyimpan rahasia, Han Taesan; si atlet dengan sikap santai namun penuh kejutan, dan Kim Jiwon; si jenius yang memiliki kemampuan luar biasa dalam membaca orang.

---

Hari itu dimulai seperti biasa, sampai bel berbunyi tanda berakhirnya pelajaran pertama. Wonyoung yang sedang mengemas tasnya di dalam kelas tiba-tiba merasakan ada yang aneh. Ponselnya bergetar, menampilkan pesan misterius yang hanya bertuliskan: "Hati-hati, mereka sudah tahu."

Wonyoung terdiam, tatapannya kosong saat membaca pesan itu berulang kali. Kemudian, ia mendengar suara langkah kaki di luar kelas, diikuti oleh suara Sunghoon yang mengetuk pintu.

"Hey, kamu kenapa?" tanya Sunghoon, wajahnya terlihat khawatir.

Wonyoung hanya menggeleng, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. "Aku cuma... merasa aneh," jawabnya pelan.

Saat itulah, pintu kelas terbuka lebar, dan Taesan serta Jiwon masuk. "Ada apa? Terlihat seperti ada yang mengganggu pikiranmu," tanya Jiwon, sambil memperhatikan ekspresi Wonyoung yang tak biasa.

Wonyoung menghela napas, tak tahu bagaimana harus menjelaskan apa yang baru saja ia rasakan. "Aku baru saja menerima pesan misterius."

"Pesan?" Taesan menyeringai. "Dari siapa?"

"Aku tidak tahu. Nomornya tidak ada di kontakku," jawab Wonyoung, tangannya mulai gemetar.

Sebelum mereka bisa melanjutkan percakapan, suara dari luar terdengar. Tiba-tiba seluruh lampu di sekolah mati. Keadaan menjadi gelap, dan suara desahan serta teriakan mulai terdengar dari beberapa arah.

"Apa yang terjadi?!" Jiwon berteriak, mencoba meraba-raba dalam kegelapan.

Kemudian, suara langkah kaki terdengar semakin dekat. Dari dalam kegelapan muncul seorang pria bertopeng, tubuhnya tinggi dan berotot. "Kalian... tidak boleh melarikan diri," katanya dengan suara berat.

Tanpa pikir panjang, Taesan langsung berlari menuju pria itu, namun pria bertopeng itu cepat menghindar dan menendang Taesan ke dinding. Sunghoon yang melihat hal itu bergegas mengeluarkan kunci cadangan dari tasnya, dan dengan cepat membuka kunci pintu darurat.

"Wonyoung, Jiwon, cepat!" teriak Sunghoon.

Keempatnya melarikan diri melalui pintu darurat, hanya untuk menemukan diri mereka berada di aula sekolah yang gelap. Wonyoung merasa pusing, seolah ada kekuatan misterius yang mengendalikan semua ini.

"Kenapa mereka mengejar kita?" tanya Jiwon, suaranya bergetar.

"Entahlah," jawab Sunghoon, memandang dengan tajam ke sekitar. "Tapi kita harus keluar dari sini."

Tiba-tiba, layar proyektor di aula menyala, menampilkan sebuah video yang memperlihatkan wajah mereka berempat. "Ini bukan kebetulan," suara pria bertopeng itu muncul di layar. "Kalian adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar."

"Siapa mereka?" Wonyoung bergumam, menatap video yang makin membuatnya bingung.

Jiwon melangkah maju, menatap layar dengan cemas. "Kita harus cari tahu siapa mereka dan apa yang mereka inginkan. Kalau tidak, kita tidak akan pernah keluar dari sini."

Pikirannya cepat berputar. Ada sesuatu yang lebih dalam di balik peristiwa ini. Mereka harus bekerja sama. Hanya ada satu hal yang pasti: mereka terjebak dalam permainan berbahaya, dan mereka harus keluar sebelum semuanya terlambat.

Namun, di balik misteri ini, ada sesuatu yang lebih gelap yang tersembunyi. Keempatnya tidak tahu bahwa mereka baru saja terjebak dalam sebuah pertarungan yang melibatkan kekuatan yang bahkan lebih besar dari yang mereka bayangkan. Mereka harus mencari tahu siapa yang mengendalikan semua ini, dan mengapa mereka menjadi target.

Perjalanan mereka baru saja dimulai, dan teka-teki ini hanya akan semakin membingungkan saat mereka mulai mengungkap kebenaran yang tersembunyi di balik bayang-bayang Hanlim Multi Art School.

[✓] Veil of SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang