🤍 01 🤍

321 18 0
                                    

Tahun awal mereka…

Yoongi pikir tidak ada salahnya untuk benar-benar mendekatkan diri pada seluruh member, terlebih kepada Park Jimin, yang katanya, mereka menjadi OTP paling banyak digemari kala itu. Mereka menyebutnya YoonMin.

“Jimin… kita memang belum mengenal dekat satu sama lain, tapi sebagai senior… mari kita bekerja sama untuk membuat penggemar senang.”

“Baiklah, hyung. Mohon bimbingannya.”

Itu hanyalah sebagian topeng milik Yoongi; beramah-tamah, basa-basi adalah bukan tipikal Yoongi sekali, Kim Namjoon dan Jung Hoseok yang paham akan sifat dingin dan kasar yang sudah mengakar di diri Yoongi sejak dulu. Kala itu mereka pikir mungkin Yoongi menaruh rasa pada pemuda Park yang masih terlihat polos dan sangat penurut itu.

Namun…

Di tahun ketiga mereka, saat Yoongi sibuk dengan Mixtape pertamanya…

“Aku hanya berikan apa yang diinginkan oleh penggemar, Joon. Kau berpikir sejauh mana aku dengan Jimin huh?” Yoongi memutar kursi kerjanya untuk memandang Namjoon yang kini duduk di sofa dalam studionya.

“Kupikir, kau menyukainya hyung?”

“Yaa… dia cukup manis, penurut juga. Tapi dia terlalu polos.”

“Ya, aku tahu benar seleramu, hyung.” Namjoon tidak membual. Ia memang benar-benar tahu selera hyungnya ini. Gonta-ganti pria submisif untuk memuaskan hasrat memang tidak tabu bagi keduanya dan pria yang selalu Yoongi pakai adalah pria cantik yang berani dan menggairahkan. Yoongi cenderung kasar dalam bercinta.

“Lalu?”

“Ini menurutku saja. Kurasa Jimin benar-benar menyukaimu.”

Tawa Yoongi pecah saat itu. “Yah. Siapa juga yang tahan pesona Min Yoongi.”

“Brengsek kau hyung…”

Sementara itu di waktu yang sama…

“Aku takut.” Ini Jimin, yang sedang bawa kotak makan siang ukuran besar dan berdiri didepan pintu studio Yoongi.

“Takut apa?” Ditemani Taehyung karena Jimin merengek takut, padahal pengennya ia anter sendiri.

“Yoongi hyung kalau di studio bawaannya serem, Tae..”

“Udah gapapa. Kau kan kesayangan Yoongi hyung…”

Jimin bersemu mendengar ucapan Taehyung.

Yeuu… malah malu-malu tai kuda! Udah, ketok pintu terus masuk. Aku tunggu di depan!”

Taehyung berlalu pergi bersamaan dengan pintu studio Yoongi yang terbuka. Namjoon keluar dari sana.

“Jimin?”

Senyum lebar Jimin menyerang Namjoon, melihat roomatenya, Jimin merasa lega.

“Hai Namjoon hyung…”

“Mau ketemu Yoongi hyung?”

Jimin mengangguk. Dan perlihatkan kotak makan ke hadapan Namjoon. “Mau kasih ini.”

“Buat Yoongi hyung aja nih? Buat aku nggak ada?” Goda Namjoon.

“Nggak ada.” Jimin ketawa, selain bersama Taehyung, Jimin lumayan dekat dengan Namjoon, sudah seperti kakaknya sendiri.

“Yaudah. Sana masuk.”

Jimin cuma diem. 

“Kenapa? Takut?”

Jimin mengangguk.

“Nggak apa-apa. Yoongi hyung jinak kok kalau sama Park Jimin.”

Namjoon ketawa sama omongannya sendiri sambil bukain pintu.
Dorong Jimin masuk ke studio dingin milik manusia es batu.

Membiarkan dua orang didalamnya mengikuti alur kisah mereka.

Perjalanan [YoonMin 21]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang