008 - Excruciating

453 88 30
                                    

BLOODLINE,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BLOODLINE,

008 — Excruciating.

.

.

.















Nirnyata atau fiksi,

Tidak ada kaitannya dengan idol atau aktor yang wajah (rupa)nya dipinjam sebagai karakter dari cerita ini.










.

.

.









Vote dan comment itu sebenernya gak wajib, tapi kalo kamu mau didoain sama authornya (aka diriku) ketiban handphone pas lagi scroll isi hp sendiri waktu rebahan sih, gapapa. Aku dendaman orangnya.






























Bloodline,

008 — Excruciating.

JAMUAN makan malam antar kedua keluarga itu terasa begitu meriah.

Semua yang ada dalam hidangan yang disajikan terasa begitu menggugah selera, bahkan aroma sangat menggoda, membuat tiap anggota keluarga dari dua keluarga ini tampak senang atas apa yang mereka nikmati.

Tak ada kelakuan barbar Sophia.

Gadis satu itu tampak manis saat berhadapan dengan Theodore.

Dan membuat ketiga kakaknya; Thaddeus, Jerome, juga James itu nyaris mendengus (merotasi bola mata) mereka secara serempak.

Karna mereka paham benar kalau adik kesayangan ketiganya itu, tengah berusaha menarik perhatiannya Theo.

Axel sendiri sibuk bertukar cerita dengan Gideon.

Seolah keduanya sudah sangat akrab.

Dan ya, Natalia juga Claudia tampak senang dengan obrolan mereka yang mengasyikan; James sendiri enggan mendengarkan ibunya juga ibunya Axel ini berbincang.

Thaddeus juga Jerome hanya bisa mengamati saja.

James?

Jangan ditanya, satu Tanoto ini, lebih suka melemparkan pandangan ke Sophia—untuk memberikannya ledekan atau ejekan sebagai penjilat kecil.

“Ekhem.”

Suara dehaman yang lumayan nyaring dari kepala keluarga Gelael itu mengundang seluruh atensi dari semua yang hadir disitu.

Para staf—karyawan restoran pun undur diri setelah menatap Theodore.

Bahkan, Axel duduk tegap karna lirikan dari ayahnya tersebut dan merasa kalau suasana meja makan jadi agak berubah sedikit kaku—canggung dengan perubahan emosi pada wajah Theodore.

BLOODLINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang