24. Kesalahpahaman!

425 70 14
                                        

Shani menaikkan sebelah alisnya saat Feni malah menoleh ke arah lain, dia menghelakan nafasnya dan mau tak mau dia mendekati Feni dan meninggalkan Sisca yang masih saja mengoceh. Dia mendekat ke arah Feni, tapi langkahnya terhenti saat Feni malah berjalan ke arah lapangan.

"Tuh anak mau kemana?" Tanya Sisca yang entah sejak kapan sudah berada di sebelah Shani. Shani sekilas menoleh ke arah Sisca sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah Feni.

"Itu Chiko juga mau kemana?" Ujar Sisca, sebelumnya Shani tidak menyadari Chiko juga berjalan ke arah lapangan, menyebrangi lapangan yang sudah kosong, lalu berjalan menyusuri lorong, hal yang biasa tapi tidak biasa saat Shani menyadari sesuatu.

"Shan! Mau kemana?" Teriak Sisca saat Shani dengan cepat berlari, bahkan dia melewati Feni yang berjalan lebih dulu.

Shani menyadari jika tujuan Chiko adalah Gio yang sedang berjalan bersama dengan Dey dan Feni mengikuti Chiko dari belakang juga sepertinya sudah menyadari keberadaan Gio bersama Dey.

"Chik?" Langkah Shani terhenti saat mendengar Dey memanggil nama Chiko, lalu kemudian Chiko mengayunkan tangannya dengan cepat untuk memukul Gio.

Shani sama kagetnya dengan Dey, dia tadinya berdiri masih berada jauh dari Chiko langsung tersadar harus cepat-cepat menarik Chiko dari sana. Namun sayangnya kejadian Chiko memukul Gio membuat siswa lain berdatangan dan membuat Shani kesulitan mendekati Chiko.

"Oh lu belum puas?" Terdengar suara Chiko membuat Shani semakin berusaha menerobos kerumunan, tapi dia terlambat. Saat berhasil untuk melihat Chiko dan Gio, dia malah melihat pemandangan dimana Chiko sudah mencengkram kerah baju Gio.

"Minggir-minggir!" Kali ini Feni dan Sisca yang akhirnya bisa menerobos kerumunan, Sisca langsung menutup mulutnya sendiri karena terkejut melihat keributan yang terjadi, sedangkan Feni langsung menghelakan nafasnya, tapi dia benar-benar tak ada niat untuk memisahkan Chiko dan Gio sama sekali.

Beda dengan Shani yang tak mau ada keributan lagi, dia hendak melangkah, tapi melihat Dey tiba-tiba mencoba menarik tangan Chiko dari kerah baju Chiko–membuatnya langsung terdiam.

"Lepas! Lu gak usah ikut campur!" Semua orang melihat bagaimana Chiko berteriak dan menepis tangan Dey hingga tersungkur ke belakang dan hampir membentur tembok.

Shani menatap ke arah Dey yang langsung diam mematung, matanya langsung berkaca-kaca dan menundukkan kepalanya. Dia merasa kasihan dan merasa bersalah dengan itu, bagaimanapun juga alasan Chiko mencari keributan disini itu adalah dirinya.

Dengan cepat dia mengalihkan pandangannya lagi ke arah Chiko, tapi kemudian di antara kerumunan yang ada, Gracio terlihat marah. Gracio berjalan cepat ke arah Chiko, dia mendorong Chiko hingga cengkraman di kerah baju Gio terlepas.

"Sial!" Umpat Gracio sebelum dia memukul wajah Chiko.

Bugh

"Beraninya lu buat adek gue nangis!" Marah Gracio menarik kerah baju Chiko lagi lalu tak segan-segan memukul Chiko lagi. Chiko sendiri malah pasrah dipukuli, tidak ada sama sekali perlawanan dari Chiko membuat Gracio mendominasi pertengkaran itu.

"Gi, pisahin!" Ujar Daniel yang tiba-tiba datang menyadari Gio yang sedari tadi hanya berdiri melihat Chiko dipukuli Gracio dengan background suara orang-orang bersorak dan Dey menangis. "Kalian juga! Bukannya dipisahin!" Keluh Daniel pada teman-temannya yang lain, yang jelas-jelas sudah ada disini sejak tadi.

Gio memang tersadar dari lamunannya sejenak, dia jelas mendengar apa yang Daniel katakan, tapi dia terdiam karena Shani sudah lebih dulu bertindak. Dia melihat Shani mendekati Chiko dan Gracio, menarik Gracio untuk menjauh dari Chiko dan kemudian dengan kencang mendorong Gracio sampai tersungkur ke bawah kakinya.

Jejak Rasa [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang