7. Rintangan teka-teki

1 1 0
                                    

Hari berkemah pun tiba. Mereka buru-buru menuju bus untuk berangkat ketempat kemah. Setelah sampai, mereka segera membuat tenda masing-masing kelompok.  Mereka disuruh kumpul untuk melakukan sebuah uji. Untuk uji yang pertama, mereka disuruh membentuk grup berisikan dua orang. Masing-masing kelompok mendapat satu buah gulungan. Mereka akan melakukan perjalanan untuk mendapat stempel yang akan di isi di gulungan tersebut. Namun di seluruh tempat ujian tersebut terdapat banyak rintangan. Oleh karna itu untuk mendapatkan stempel tidaklah mudah. Membuat grup nya boleh dari kelas yang berbeda. Tidak harus dengan anak satu kelas. Aria yang tak punya teman dikelasnya, mencoba mencari anak dari kelas lain. Aria melihat Finn sedang menali sepatu sendirian. Aria buru-buru menghampirinya dan mengajaknya untuk membuat grup. Namun Finn menolak karna ingin bersama temannya yang lain. Finn punya banyak teman. Tidak sulit untuk mencari teman disaat seperti ini.

"Finn, kita sekelompok yuk!" Ajak Aria kepada Finn.

"Hah?? Sama orang lain aja sana, gue udah punya." Tolak Finn sambil menali sepatunya.

"Ganti aja dong, sekelompok sama aku aja!" Paksa Aria dengan senyum ceria sambil sedikit membungkuk karna Finn berada dibawah.

"Kenapa mesti sama gue sih? Marin sama Lian sana ajak!!"  Ucap Finn dengan kasar masih dengan menali sepatu.

"Mereka udah dapet, tinggal kamu kan yang belom. Makanya sama aku aja." Ucap Aria sambil tersenyum.

Tiba-tiba beberapa anak datang mau mengajak Finn menjadi kelompoknya, namun mereka melihat Finn bersama seorang gadis, mereka mengira Finn sudah membuat kelompok dengan gadis itu.

"Eh, tapi dia udah punya pasangan." Ucap salah satu anak yang ingin mengajak Finn.

"Eh, iya, apa dia pacarnya ya?" 

"Mungkin aja tuh. Finn mana mau sama sembarang cewek." 
Mereka mengatakannya sambil berjalan menjauh dari Aria dan Finn.

"Pacar katanya." Ucap Aria sambil tertawa dan masih diposisi membungkuk.

"Hemhh." Finn kesal dengan hal tersebut.

Karna waktunya terbatas, Finn pun akhirnya menyerah dan mau sekelompok dengan Aria. Aria senang karna bisa mendapat kelompok dengan orang yang dia kenal. Setelah  mereka membentuk kelompok, mereka segera diarah kan ke tempat uji. Walau mereka berjalan menuju tempat uji bersama-sama, karna tempatnya adalah hutan, mereka cepat terpisah. Karna tujuan ujiannya adalah mendapatkan stempel, makanya mereka buru-buru mencari standnya.

"Cih, sekelompok bareng kamu tuh hal yang paling aku nggak mau. Awas aja kalo kamu nyusahin." Ucap Finn dengan kesal sambil berjalan.

"Okkee." Jawab Aria dengan ceria dan merasa bersenang-senang.

Disisi lain, Marin sekelompok dengan teman sekelasnya. Mereka benar-benar menikmati ujiannya. Baru beberapa waktu mereka jalan, sudah disuguhi rintangan. Namun mereka segera menyelesaikannya dan merasa rintangannya tak ada apa-apanya.

"Hujan?" Ucap Kenny, teman sekelompoknya Marin, yang tiba-tiba diguyur segerintik air dari atas.

"Nggak, sebelah situ nggak basah." Ucap Marin.

"Ah, bener. Cuma embun?" Ucap Kenny.

"Kayaknya rintangan lagi." Ucap Marin sambil mewaspadai sekitar.

"Belum juga dapet stempel, udah dikasih rintangan mulu. Ini udah ketiga kalinya loh. Harusnya kita gak milih ni jalur" Keluh Kenny.

"Kalo ada hujan... Dan sinar matahari..." Ucap Marin sambil berpikir dan melihat sekitar.

"Pelangi?" Sahut Kenny.

Marin masih memikirkan caranya memecahkan teka-teki itu. Marin sudah tahu kalo yang dicari dari teka-teki itu adalah pelangi. Tapi bagaimana cara menemukan pelangi ditempat tersebut.

"Ah, kalo ada pelangi gak asing juga sama air terjun kan?" Ucap Kenny sambil mengambil dedaunan dan menata batu-batu yang menyumbat air, dan dibuatnya mengalir.

"Oh." Sepintas Marin langsung menyadari sesuatu saat melihat Kenny membuat air terjun mini tersebut. Marin membenarkan posisi ranting pohon yang lumayan rendah.  Lalu muncullah pantulan cahaya yang terlihat seperti pelangi diatas air terjun. Dengan menyelesaikan ini mereka bisa mendapat petunjuk rute menuju stand stempel.

"Awas aja kalo abis ni gak langsung ketemu stand." Ucap Kenny sambil tertawa dengan gerutu kesal.

Di tempat Lian. Lian bersama teman sekelasnya juga, entah kenapa mereka masih belum mendapat rintangan padahal sudah dua stand stempel mereka datangi. Ada 3 stempel yang harus didapat. Namun ada 6 stand yang tersedia. Kelompok Lian pun tinggal mendapat satu stempel lagi. Lian memang sering mendapat keberuntungan, padahal Lian anak yang malas.

Kita kembali ke tempat Finn dan Aria. Mereka terjebak di satu rintangan pertama. Sudah 1 jam mereka belum bisa menyelesaikan teka-teki itu. Perlu diingat saat mendapat rintangan, mereka harus menyelesaikan rintangan tersebut sampai berhasil jika tidak, mereka tidak akan bisa keluar dari tempat tersebut sampai waktu ujian berakhir. Walau tempatnya terlihat terbuka, namun kalau kita paksa keluar dari tempat tersebut akan seperti berputar-putar ditempat yang sama.

Setelah beberapa waktu akhirnya Finn dan Aria berhasil menyelesaikan teka-teki nya. Mereka buru-buru menuju jalan ke stand.

"Fyuh, akhirnya sampe juga." Ucap Aria yang akhirnya bisa menyelesaikan semua rintangan yang menghadang, dan bisa mendapat stempel ketiga.

Finn pun segera meminta stempel. Mereka pun diberi petunjuk rute pulang.

"Ini semua tuh gegara lo yang gak bisa mikir apa-apa cuma beban." Ucap Finn dengan kasar kepada Aria.

"Hahh??!! Yang mecahin teka-teki pusaran itu siapa?!!" Ucap Aria membalas ejekan Finn sambil tersenyum kesal.

"Cuma teka-teki gitu, anak sd juga tau." Ucap Finn.

"Berarti lo ngakuin kalo lo lebih bodoh dari anak sd?!" Ucap Aria sambil tertawa menahan rasa kesal.

"Diem deh lo!" Finn kesal dengan Aria yang selalu bisa membalas perkataan Finn.

Mereka pun kembali ke tenda masing-masing. Hari pun sudah semakin gelap. Anak-anak disuruh istirahat terlebih dahulu untuk memulai uji selanjutnya. Saat sedang beristirahat, Aria dipanggil oleh pak Eri, guru wali kelas Aria (1A). Aria diminta untuk menandatangi proposal uji hiking sebagai penanggung jawab kelas.

Sepulang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang