10. Bukan salahku

1 1 0
                                    

Alarm istirahat jam makan siang telah berbunyi. Aria pun segera menuju ruang club setelah makan siang. Saat masuk ruang club, Aria melihat Marin sedang tertidur. Membuat pipi Aria memerah karna terpesona melihat tidurnya Marin. Aria berjalan menuju tempat duduk. Lalu membuka buku untuk belajar. Finn masih belum masuk. Membuat ruangan tampak hening karna tak ada si pembuat berisik. Saat diakhir waktu, Finn baru datang.

"Ngapain kesini? Sengaja banget baru masuk biar gak belajar." Ucap Lian kepada Finn yang baru memasuki ruangan.

"Hahh?? Emangnya belajar buat apalagi? Sia-sia belajar kalo gak digunain." Ucap Finn sambil tersenyum sombong.

"Nggak sia-sia kok. Belajar gak pernah bikin sia-sia. Yang sia-sia itu buang-buang duit buat sekolah tapi gak dapet ilmu." Ucap bu Miko dengan lembut sambil tersenyum. Anak-anak pun dibuatnya terkejut karna tiba-tiba datang sambil menjawab ucapan Finn.

"Bu Miko?" Ucap Aria.

"Ibu kesini mau ngasih tau kalo seminggu lagi ada lomba antar kota." Ucap bu Miko.

"HAHH??!!!!" Teriak mereka bertiga.

"Emangnya harus banget ikut? Tinggal gak usah daftar juga bisa." Keluh Finn sambil melipat tangannya dan menutup matanya dengan kesal.

"SMA kita udah terdaftar dari sananya. Kalo gak bisa ikut,  SMA kita bisa tertinggal sama sekolah lain." Ucap bu Miko.

"Hahh??! Emangnya kita ini alat? Aku gak mau digunain seenaknya sama orang lain." Ucap Finn.

"Ini udah mau bell masuk. Finn, bangunin Marin!" Suruh Lian kepada Finn.

"Woii!!..... Lu tuh bisa-bisanya gak bangun sama berisik kaya gini." Ucap Finn kepada Marin yang masih tidur sambil menggoyang-goyangkan Marin agar terbangun. Marin pun akhirnya bangun. Lalu Lian sengaja mengejutkan Marin dengan memberitahukan lomba.

"Seminggu lagi kita ada lomba nih." Ucap Lian kepada Marin. Lian tahu hal yang paling Marin tak suka, karna itu Lian sengaja menjahili Marin yang baru bangun. Mendengar hal itu, Marin pun kembali tidur karna berharap hal itu hanyalah mimpi.

"Woii!!" Ucap Finn yang melihat Marin tidur lagi. Bu Miko pun hanya bisa tertawa melihat mereka.

//Pintu terbuka oleh seseorang//

"Bu Miko. Bu Miko dipanggil sama pak Edy." Seorang staff memanggil bu Miko.

"Oh, ya aku kesana." Ucap bu Miko.

//Bu Miko pergi dari ruangan//

"Hahh??!!! Apaan coba, malah ninggalin gitu aja. Gak mau kompromi dulu." Ucap Finn.

Bell masuk pun berbunyi. Mereka buru-buru kembali ke kelas. Lian menyerahkan Finn untuk membangunkan Marin. Finn kesal karna Marin tak segera bangun. Finn pun menyerah dan meninggalkan Marin. Padahal sebenernya Marin tidak benar-benar kembali tidur. Hanya tak ingin buru-buru keluar ruangan saja. Setelah yang lain keluar ruangan, ia pun bangun dan tak langsung ke kelas.

Hari demi hari mereka pun kembali belajar untuk lomba. Mereka mendapat keringanan waktu. Mereka hanya belajar dikelas sampai jam istirahat makan siang. Namun tetap saja mereka harus mengerjakan tugas dari kelas. Hari demi hari berlalu, H-1 pun tiba. Untuk memastikan kesehatan dan kesiapan mental, anak-anak club science disuruh pulang lebih cepat. Ini juga pertama kalinya Aria pulang bersama Lian dan Finn.

Saat dalam perjalanan pulang, Marin bertemu teman smpnya. Mereka sama sama baru pulang sekolah. Dan karna mereka jarang ketemu, mereka mengobrol sambil berjalan bersama menuju rumah mereka. Sebenarnya Marin ingin cepat-cepat pulang, karna ingin istirahat lebih awal, namun ia terpaksa menemaninya. Shee, teman smpnya Marin, mereka tak terlalu dekat namun tak terlalu jauh juga. Seperti teman sekelas pada umumnya. Saat diperjalanan Shee membahas sesuatu yang mengganggu Marin. Ia sengaja membuat Marin kesal.

"Aku denger kamu abis menangin lomba yah?" Tanya Shee.

"Eum." Jawab singkat dari Marin mengiyakan.

"Belum sebulan aja, udah dapet nama di sekolah. Keren ya." Puji dari Shee untuk Marin sebagai basa basi.

"Kemarin.., aku denger katanya Nouma discors karna ngamuk dikelasnya. .....Marin, setelah kejadian 'waktu itu', kamu keliatan ngejauhin Nouma. Kenapa?" Tanya Shee sambil tersenyum seperti sedang berniat membicarakan sesuatu yang mengganggu.

"Setelah lulus, Nouma pingin masuk ke Sma favorit di Romasuci. Tapi ditolak karna punya surat merah di smp. Selain karna fasilitas dan kegiatannya baik, disana juga biayanya lebih rendah dari sekolah lain." Shee terus-terusan mengatakan hal yang mengganggu Marin.

"Kamu mau bilang gara-gara aku?!" Tanya Marin dengan kesal memakai nada rendah sambil menatap tajam Shee.

"Entahlah." Jawab singkat Shee dengan senyum mengejek yang terpasang dimukanya dari awal bertemu Marin.

Tak lama hujan tiba-tiba mengguyur mereka. Marin buru-buru lari kerumah, karna tak ingin kelamaan diluar. Marin ingin segera berada dirumah, dan saat itu rumah sudah tak terlalu jauh. Disaat yang sama Shee juga ikut berlari menuju rumah.

Saat sudah dirumah, Marin terus terpikirkan tentang Nouma. Marin di ingatkan masalalunya yang sudah berusaha ia tutup. Marin jadi teringat tentang lomba yang akan ia ikuti besok. Marin berpikir untuk tak merepotkan orang lain, juga tak ingin mengulangi masalalu, dimana Marin melibatkan diri untuk masalah yang beresiko dan akhirnya membuat temannya terkena masalah juga.

 Marin berpikir untuk tak merepotkan orang lain, juga tak ingin mengulangi masalalu, dimana Marin melibatkan diri untuk masalah yang beresiko dan akhirnya membuat temannya terkena masalah juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sepulang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang