9. Kebersamaan

1 1 0
                                    

Saat istirahat pertama, Aria berjalan melewati kelas perkelas dengan buru-buru seperti sedang mencari sesuatu. Aria pergi ke toilet untuk alasan keluar kelas dan untuk mencari seseorang. Saat balik dari toilet, Aria melihat Marin sedang mengobrol dengan temannya depan di ruang guru. Tak lama temannya pergi meninggalkan Marin, dan tak sengaja Marin melihat Aria yang sedang berdiri melihat ke arah dirinya. Setelah melihat Marin yang telah menghadap ke arah Aria, Aria berjalan menghampiri Marin. Aria ingin meminta maaf karna tak bisa membantu kelasnya Marin yang tidak lulus ujian, juga tak bisa menolong Marin saat Marin terpisah dari kelompoknya.

"Yo!" Sapa Marin dengan nada rendah.

"Waktu api unggun kemarin kita gak ketemu sama sekali ya." Ucap Marin. Aria menunjukan ekspresi sedikit sedih dan gelisah. Hening sekejap, Aria tiba-tiba meminta maaf dengan raut yang gelisah.

"Kemarin... Maaf, aku gak... bantu apa-apa." Ucap Aria dengan raut sedih. Tak langsung menjawab, Marin tiba-tiba mengeluarkan senyuman kecil. Lalu berjalan menuju jendela koridor yang mengarah ke lapangan sekolah.

"Kemarin kelasnya Finn dimarahin gegara ngilangin banyak barang sama pak Wira. Bu Miko juga, dimarahin karna gak pakek atribut yang lengkap sebagai staff. Serem banget ya pak Wira." Kata Marin sambil tertawa dan melipat tangannya di jendela yang terbuka sambil melihat pemandangan para murid yang sedang bermain bola dilapangan. Saat Marin sedang mengatakannya, Aria mendekat ke arah Marin dan mendengarkan ceritanya.

"Kenapa hari ini harus masuk juga sih, gada istirahatnya. Padahal badan dah remuk gini." Keluh Marin.

Aria tak tahu kenapa Marin bertingkah seperti tak terjadi apa-apa. Aria yang sedang gelisah karna merasa bersalah kepada Marin pun, akhirnya mencoba bertingkah baik-baik saja juga.

"Apaan coba? Segitu aja lemah. Sini, aku mau liat juga." Ucap Aria sambil tertawa. Marin pun menoleh ke arah Aria. Aria memukul-mukul tubuh Marin sambil tertawa riang.

"Woii!! Udah tau badan gue sakit gini." Ucap Marin sambil memegang kedua tangan Aria yang sedang menyerang tubuh Marin.

Karna waktu istirahatnya sebentar, mereka segera kembali kekelas masing-masing. Mereka bertemu lagi saat istirahat jam makan siang di ruang club.

"Hadehh, gue kira lo gak selamat." Ucap Finn dengan becanda sambil belajar untuk lomba diruang club.

"Diem lo!" Sahut Marin dengan kesal.

"Gue udah nyiapin mental buat jelasin ke ortu lo padahal." Sahut Lian.

"Oh gitu." Jawab Marin singkat dengan nada kesal.

"Tapi pasti rasanya seru, kaya survival gitu kan. Sendirian dihutan sampe malem." Ucap Aria dengan girang.

"Hahh?!! Ngejek aku?"

Mereka pun belajar diiringi canda dan tawa. Sampai harinya tiba, mereka akhirnya berangkat ke lomba. Mereka menaiki mobil yang disewa khusus untuk mengantar ke lomba. Kursi mobil terdapat tiga baris. Karna didepan sudah terisi supir dan guru perwakilan, anak club science pun menempati kursi kedua dan ketiga. Finn langsung menempati kursi ketiga dan tak mau berbagi kursi. Lian yang masuk terakhir pun, akhirnya duduk disebelah Aria di kursi kedua. Marin duduk disebelah kanan, Aria ditengah dan Lian disebelah Aria.

"Kalo Marin ngantuk, senderan aja kesini." Ucap Aria menawarkan bahunya jika Marin mengantuk.

"Hahh?!! Aku bisa senderan kesini tau." Jawab Marin menunjukan dirinya bisa senderan di jendela mobil. Karna tidak mungkin Marin mau bersandar ke bahu gadis.

Beberapa saat kemudian, Marin malah jadi senderan Aria dan Lian juga ikut tidur menyender Ke Aria.

"Apanya yang nyender kesini?" Ucap Marin menyinggung tawaran Aria sebelumnya dengan kesal karna dirinya merasa berat jadi bahan senderan.

Lomba pun telah terlaksana. Pengumuman juara diumumkan lewat email masing-masing sekolah dan akan disiarkan di saluran media. Mereka mengikuti lomba pada hari sabtu, jadi keesokan harinya mereka bisa libur dan istirahat. Hari senin pun disiarkan pemenang lomba. SMA BIRU MUDA mendapat juara kedua. Para keluarga dan teman-teman pun bersorak bangga pada mereka yang membawa nama baik sekolah.

Sepulang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang