°
°
°
HAPPY READINGLaut menatap pantulan dirinya lewat cermin, tersenyum manis memamerkan dimple di kedua pipinya, seragam sekolah kembali melekat di tubuh Laut, pagi ini dia terlihat bersemangat untuk memulai harinya
Pemuda pemilik iris hazel itu bersenandung kecil sembari menuruni tangga, menatap sekeliling rumah yang terlihat sepi
"Fresh banget den" celutuk bibi Sarah saat Laut berjalan menuju dapur
"Harus dong, eh Laut boleh masak nggak bi?"
Laut mengigit bibir bawahnya gugup, sebelumnya dia pernah dilarang Husna karena ceroboh saat membantu memasak dulu"Jangan den, biar bibi aja"
Laut menghela nafas, sedikit kecewa, tapi tentu dia tak menyerah semudah itu"Please bi, Laut mau bikinin kak Al nasi goreng, Bibi temenin Laut deh"
Wanita paruh baya itu menatap tak tega Laut, tersenyum lembut seraya mengusap sejenak kepala Laut"Yaudah tapi bibi bantuin ya"
Laut bersorak senang
"Makasih bi"
"Yok buruan nanti kamu telat"
Laut menganguk antusias segera memilih bahan yang akan dimasaknya.──୨_🎀_ৎ──
Althan berjalan menuruni undakan tangga dengan melayangkan pandangannya pada penjuru rumah, langkahnya berjalan menuju dapur, namun kernyitan tercetak jelas di dahi pemuda itu saat melihat tak ada Laut yang biasanya sedang sarapan saat ini, bahkan dia tak menemukan tanda-tanda bahwa seseorang baru saja makan dari sana
Althan menoleh ke tangga, berpikir jika tak mungkin juga Laut belum turun, namun kedatangan bibi Sarah membuat Althan akhirnya memilih bertanya mengenai Laut, mungkin untuk pertama kalinya.
"Ehm Laut dimana bi?"
bibi Sarah tersenyum lembut menatap Althan yang masih menoleh ke seluruh penjuru ruangan di rumah itu, berpikir jika Laut masih ada di sana"Den Laut udah berangkat den, katanya tadi ada urusan mendesak di sekolah"
Althan menganguk singkat, menoleh sekilas pada makanan yang tersaji di meja makan
"Kalau gitu Althan berangkat dulu bi"
"Nggak sarapan dulu den, den Laut udah susah-susah masakin nasi goreng buat Aden"
Althan tampak tak percaya
"Laut masak?""Iya den, sebelumnya kan den Laut juga udah sering bantu bibi kalau lagi masak"
Oke Althan baru mengetahui fakta ini
"Nggak dulu deh bi" tolak Althan, ia tak terlalu biasa sarapan di rumah"Serius den, nggak mau di cicipi dulu"
Bibi Sarah berharap besar makanan Laut berhasil di makan Althan, dia tak ingin melihat kekecewaan pada tuan mudanya itu lagi.Althan menghela nafas, sepertinya kali ini ia akan mencoba sedikit, tak ada salahnya juga bukan?
Satu suapan akhirnya masuk ke mulutnya, Althan hanya menampilkan wajah datar sembari kembali menyuapi nasi goreng itu ke mulutnya
"Nggak buruk"
──୨_🎀_ৎ──
Pulang sekolah Laut benar-benar menagih janji pada Reygan, dan seharian ini pula dia mati-matian berusaha menghindari Tata, untung saja Tata itu pelupa, jadi tak kan ingat sebelum di ingatkan tentang kejadian kemarin.
"Rey... Ayo!"
Reygan kelimpungan sendiri berjalan sembari ditarik oleh Laut semenjak dari kelasnya, Reygan pun bingung bagaimana bisa Laut datang sangat cepat, bahkan sebelum guru terakhir mereka keluar

KAMU SEDANG MEMBACA
WE CAN'T (On Going)
Fiksi RemajaWARNING ⚠️ • • • Laut harus hidup berdampingan menjadi saudara untuk seseorang yang bahkan tak pernah menganggap kehadirannya. tapi kata orang benci dan cinta itu beda tipis... Laut selalu berusaha untuk mendekatkan dirinya dengan Althan, namun baga...