Happy READING NA
Saat Gin bangun dari tidur nya,ia sama sekali tidak melihat keberadaan Faren di kamar nya (Mereka satu ruangan)
Gin pun bangkit dari atas tempat tidur nya menuju kamar mandi untuk mandi,setelah selesai ia pun menggunakan Setelan bewarna merah
Ceklek...
"Gin Udah siap?,cepetan turun buat sarapan" Ucap Faren di bailk pintu,mendadak wajah Gin tampak segar
Ia pun segera membuka pintu namun sang kekasih tidak disana di balik pintu.ia pun langsung turun untuk menemui Faren
Saat sampai di lantai bawah,ia melihat Faren sedang menyuci piring-piring yang kotor
Gin tersenyum,ia pun mendekati Faren lalu memeluk pinggang Faren dari belakang
Membuat sang empu terkejut, "Gin lepasin aku,masih nyuci piring-piring kotor ni"
Namun Gin Bukan nya melepaskan nya namum ia malah semakin mempererat pelukan nya
Membuat Faren mendengus kesal "Gin..kamu apa-apaan sih?,dulu kamu gak pernah kayak gini ke aku"
"Faren,saya punya satu permintaan.kalau kamu gak mau nurut,Saya tidak akan melepaskan kamu"
Faren hanya menghela nafasnya kesal,ini baru beberapa hari ia tinggal disini.tapi sifat Gin sudah berubah
"Euu ya katakan lah tapi jangan yang aneh-aneh"
"Mau punya anak-" Bughh...belum sempat Gin selesai bicara.Faren Sudah menayangkan pukulan nya membuat pipi Gin memerah
"Apa-apaan kamu!,aku baru pulang udah minta anak!" Ujar Faren dengan A marah
"Sakit sayang...kalau belum siap gak papa kok.." Gin mengelus-elus pipi nya yang memerah
"Ck,kau ingin aku kabur lagi hah?.lagi pula aku ini seorang laki-laki,mana bisa hamil" Faren selesai mencuci piring
"J-jangan dong..nanti nasip aku gimana kalau gak ada kamu,sayang??" Ucap Gin dengan mata memelas
Tanpa menjawab,Faren pun meninggalkan Gin,entah mengapa belakangan ini ia selalu kesal
"Sayang..!!tunggu" Gin pun menyusul Faren
-Skip-
"Sayang..udahan ya ngambek nya?.nanti aku ajak ke tempat yang view nya bagus deh,di jamin kamu mood lagi" ucap Gin
"Kemana?" sontak membuat Faren menoleh ke arah Gin, "ada deh,mending kamu ikut aja.ayo"
Tanpa basa-basi Gin pun menarik tangan Faren dengan lembut membuat Faren terkejut "S-sekarang nih?"
"Hehe iya,ayo" Gin pun mengajak Faren masuk ke mobil,Setelah semua nya selesai.Gin pun melajukan mobil nya ke suatu tempat
--Skip--
Matahari tampak akan tenggelam di dalam air,Langit yang berwarna jingga.Yang membuat nya terlihat indah
Dengan air ombak berwarna biru yang terus menghantam bebatuan yang ada di pinggir pantai
tampak 2 sepasang kekasih sedang duduk di atas pasir,menikmati hembusan angin pantai sore
Yang membuat mereka tenang,suasana hening terasa sangat damai untuk melepaskan kepenatan
Semua beban terasa terangkat begitu saja,Faren menutup matanya sejenak sambil menghembuskan nafasnya
Di perhatikan oleh suami nya yang semenjak tadi terus memperhatikan wajah suami kecil nya itu
Tak lama kemudian,Ia membuka suara "Faren..kau mendengarnya bukan?,itu menenangkan"
Faren tidak menjawab,Gin pun tersenyum lalu angkat bicara "Jika kita bisa bersama hingga tua nanti...aku akan membeli sebuah pulau agar kita bisa tinggal bersama hingga menuju ajal kita"
Faren membuka matanya dan menoleh ke arah Gin "apakah hal itu benar-benar terjadi?"
Gin tersenyum "tentu saja,kita akan selalu bersama.aku tidak ingin kau sengsara lagi,kau tau?"
"Haha,bukan kah kau yang membuat ku sengsara sebelum nya?.jadi tidak usah terlalu percaya diri"
Gin terdiam sejenak,ia mendekatkan tubuh nya ke arah Faren dan menyatukan bibir nya dengan bibir suami kecil nya
Faren terkejut akan tindakan Giandra kepada dirinya,dan akhirnya ia menerima ciuman itu dan membalas nya
Giandra pun melepaskan ciuman hangat itu lalu berkata "jangan katakan itu lagi,aku sudah berjanji dan ini tempat aku bersumpah".
To Be Continue
Maaf,Author sakit-sakitan selama 2 bulan ini.kesehatan Author memang kayak gini.jadi mohon maaf ya 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh [BL√]
Teen FictionDi umur Faren yang masih tergolong muda,dirinya terpaksa menikah dengan seorang CEO sebagai pembayaran hutang orangtuanya ,gimana hidup Faren setelah nya?