9.

59 9 0
                                    

Setelah sarapan mereka semua berkumpul diruang keluarga dan menonton film bersama.  Gyuvin dan Yujin duduk bersebelahan di sofa panjang sedangkan mama duduk sendiri di single sofa, sesekali mereka tertawa karena adegan lucu yang berasal dari film tersebut. Mereka semua tengah asik menonton dengan ditemani cemilan dan minuman buatan sang mama, Yujin memeluk stoples cookies dan memakannya sendirian karena itu adalah makanan favoritnya.

"Bagi cookies nya dong dek, kakak kan juga mau"

"Ngga ah kakak makan yang lainnya aja, ini kesukaan aku kan nanti kalo habis gimana? Kakak kan makannya banyak"

"Ih engga bagi dikit Donga dek pelit banget kamu". Ucap Gyuvin sambil berusaha merebut toples yang di peluk erat oleh Yujin

"Ga boleh kak, yang lain ajaa". Yujin juga masih berusaha melindungi makanan favoritnya itu

"Ishh dekkk"

"Adek dibagi dong kakaknya nanti kalo habis mam buatin lagi, sesama saudara itu harus saling berbagi"

Setelah mendengar ucapan mama Yujin akhirnya mengalah

"Yaudah nih kak ambil tapi jangn banyak banyak ya". Ucap Yujin sambil menyodorkan toples cookies yang isinya tinggal setengah

"Iya iya". Gyuvin akhirnya mengambil cookies itu

"Kak dek mama mau keluar sebentar ya, mama mau kumpul sama temen teman SMA mama"

"Lama ga ma?" Itu pertanyaan yang di ajukan oleh Yujin

"Mungkin sehari tapi sebelum malam mama udah di rumah kok"

"Yaudah hati hati ya ma"

"Iya kak, tolong adeknya dijagain ya kak jangan main terlalu capek, pintunya juga di kunci aja kalo ada orang asing ga usah di bukain"

"Adek juga jaga dirinya ya ingat sama asmanya, kalo ngerasa sesek langsung ambil sendiri atau minta tolong kakak ambilin inhaler nya ya"

"Iya maaa"

"Yaudah mama pergi dulu ya kak dek"

Setelah kepergian mama Yujin dan Gyuvin tetap melanjutkan acara menontonnya tapi kali ini mereka memutuskan untuk menonton film horror atas permintaan Yujin.

"Kamu beneran mau nonton ini dek"

"Iya kak, kata temen-temen ku film nya seru terus serem juga"

"Awas nanti kamu ga berani tidur sendiri loh"

"Yaudah tidur sama kakak lagi hehe"

Mendengar itu Gyuvin hanya bisa terkekeh pelan, kenapa dia baru menyadari jika adiknya ini sangat menggemaskan. Dia jadi menyesal perna membenci Yujin dan menginginkannya mati waktu itu.

"Kak kenapa ngalamun, film nya udah mulai  tuh"

Gyuvin yang tersadar dari lamunannya langsung mengalihkan pandangannya ke arah TV

Sesekali Gyuvin memperhatikan Yujin yang terus memegangi dadanya. Apakah asma adiknya itu kambuh, tapi kenapa Yujin tidak mengatakannya, karena penasaran akhirnya ia memutuskan untuk bertanya langsung kepada Yujin

"Dek dadanya sesek?"

"Ngga kok kak"

"Terus kenapa di pegangin terus? Kalo sakit bilang aja ga usah bohong"

"Ih beneran kok siapa yang bohong, aku baik baik aja kok"

Jelas Yujin kepada Gyuvin, sesungguhnya Yujin berbohong dengan mengatakan bahwa ia baik baik saja sejujurnya dadanya memang lumayan sesak tetapi masih bisa di tahan kok. Ia tidak mau merepotkan kakaknya yang tengah fokus menonton.

"HUWAA"

Mereka berdua berteriak secara bersamaan karena kaget ada jumpscare

"Ah anjing bikin jantungan aja lo setan"

"Kak" tegur Yujin karena kakaknya itu berbicara kasar

"Eh kelepasan hehe jangan di tiru ya dek"

Setelah nya mereka melanjutkan menonton dengan tenang tapi berbeda dengan Yujin, ia merasa dadanya semakin sesak karena kaget tadi jadi asmanya sepertinya kambuh akhirnya ia memutuskan untuk mengambil inhaler nya di kamar

"Kenapa harus kambuh sekarang sih dasar penyakit sialan" batin yujin

"Kak aku ke kamar bentar ya"

"Mau ngapain?"

"Mau ambil inhaler bentar kok nanti kesini lagi" ucap Yujin sambil mengatur nafasnya yang terasa berat

"Kakak ambilin aja, kamu disini dulu"

"Ga usah kak aku bisa sendiri kok"

"Ya udah hati hati ya kalau ada apa apa panggil kakak aja"

Setelahnya Yujin langsung berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai 2. Yujin berjalan dengan berpegangan pada tembok ia sedikit kesusahan karena badannya yang semakin lemas serta nafasnya yang semakin tidak beraturan. Belum sampai pada kamarnya yujin terjatuh dan menyenggol vas bunga yang berada diatas meja sehingga mengakibatkan vas tersebut pecah dan terkena tangannya hingga mengeluarkan cairan berwarna merah dan kental

Pyarr...

Gyuvin terlonjak kaget saat mendengar pecahan kaca tadi. Ia langsung bangkit dan berlari menuju kamar Yujin. Betapa kagetnya Gyuvin saat ia menemukan Yujin yang duduk sambil bersandar pada tembok dengan tangan yang mengeluarkan darah serta nafas yang tersengal-sengal.

"Yujin dek kamu dengar kakak kan dek jangan tutup mata dulu, bentar kakak ambilin inhaler dulu. Dimana kamu nyimpennya?"

Gyuvin sangat khawatir sekarang melihat kondisi adiknya

"D-di laci m-meja belajar" suara yujin nyaris tidak terdengar tpi untungnya Gyuvin dapat memahami ucapan Yujin

Gyuvin langsung berlari menuju kamar Yujin dan segera mencari alat yang di butuhkan Yujin.

"Dek ini hirup pelan pelan aja"

Yujin langsung menghirup inhaler sebanyak tiga kali tetapi itu tidak berhasil dan ia merasa semakin sesak

"K-kak s-sesak ga k-kuat"

Gyuvin semakin panik saat tubuh Yujin semakin lemas, Ia langsung menggendong yujin ala bridal style dan pergi menuju kamar Yujin. Sesampainya di kamar Gyuvin langsung menidurkan tubuh Yujin yang sudah tak sadarkan diri, ia langsung memakaikan Nebulizer dan berdoa agar Yujin bisa cepat membaik.

Walaupun Gyuvin tidak pernah merawat Yujin tapi ia tahu cara menangani orang asma karena dia anggota PMR jadi sudah terbiasa.

Selagi menunggu Yujin sadar Gyuvin juga segera mengobati tangan Yujin yang terkena pecahan vas kaca tadi.

--



Jangan lupa vote dan comment ya.. biar aku semangat nulisnya.
Aku usahain bakalan rajin update mumpung lagi semangat nulis hehe
Maaf juga kalo tulisanku jelek soalnya aku ga jago dalam tulisan menulis cerita wkwk
Aku nulis karena gabut aja jadi mohon di maklumi ya teman teman


















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

APA SALAHKU? || Han YujinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang