27. MAINAN

173 52 8
                                    

Cuman mau sekedar menegaskan!
Kalo kalian gak suka sama cerita aku kalian bisa pergi dan cari lapak baru, karna aku gak bisa nurutin apa kemauan kalian kedepan nya. Jadi maaf kalo cerita ku agak mengecewakan.

Aku bakal berusaha buat memberikan yang terbaik kepada kalian.

Terimakasih 🙏

*

!Disclaimer! Cerita ini hanya karangan fiksi dan tak ada sangkut paut nya dengan dunia nyata, di harap kan bijak dalam membaca, Terima kasih🙏.

Happy Reading

Author POV

Giselle menatap lilin di tangan nya dengan tatapan tertarik. Bahkan mampu membuat satu sudut bibir nya terangkat.

'Entah mengapa membaca gerak gerik nya jauh lebih mudah dari pada membaca gerak gerik seekor ikan.'

Ia lalu menaruh lilin itu dan kembali menatap berkas di hadapan nya. Tak lama pintu di ketuk dari luar.

Akhirnya yang ia tunggu tunggu datang juga. Mainan nya yang mencoba untuk menyingkirkan nya. Karna ia sayang pada mainan nya itu jadi ia akan berpura-pura tak tahu supaya mainan nya senang.

"Masuk saja." dayang kim mulai masuk dengan satu nampan yang berisi teh di atas nya. Dan juga wanita yang mengenakan pakaian anggota kerajaan yang berjalan dengan dayang nya di belang dayang kim.

"Salam jungjeon mama semoga anda hidup seribu tahun." salam mereka sambil menundukkan kepala di hadapan Giselle.

"Ahh selir yu, lama tak berjumpa mari duduk." ucapan ramah dari Giselle membuat dayang kim menatap nyonya nya dengan tatapan kagum. Benar benar hebat.

"Ahh, tak terlalu lama juga mama." jawab nya lalu duduk di kursi dengan Giselle yang sudah duduk di sebrang kursi nya.

"Benarkah?" tanya Giselle antusias sambil mengisyaratkan pada dayang kim untuk mengambil lilin yang tadi ia pegang ke hadapan nya.

"Ini mama."

"Tolong nyalakan." perintah mutlak dari Giselle mampu membuat datang kim langsung melakukan nya.

Setelah menyala, Giselle kembali memberi isyarat agar mereka meninggalkan Giselle berdua saja dengan yu jimin.

"Lilin apa ini mama?"

"Kau tak lupa lilin pemberian mu kan? Aku menyukai aroma nya, harum.." mendengar itu jimin menarik satu sudut bibir nya tanpa di sadari.

Giselle yang tengah menuangkan gula batu pada teh nya. Hanya bisa diam, berpura-pura tak tahu akan semua tingkah mainan nya.

"Kau suka teh manis?" tanya Giselle yang mendapatkan gelengan. Ia sudah Menduga nya, wanita di hadapan nya ini memang tak sama seperti sahabat nya karina, yang amat suka manis.

"Hamba lebih suka teh hijau karna rasa nya tawar. Tapi teh yang mama sajikan juga beraroma memikat."

"Terima kasih, aku merasa tersanjung."

"Mama, apa anda menyalakan lilin aroma ini setiap hari?" tanya jimin yang mulai penasaran.

"Mengapa kau bertanya?" tanya Giselle kembali berakting.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'AM A JUNGJEON OF JOSEON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang