Marry me ...

167 12 2
                                    


HAPPY READING

.

.

.

"Nah lo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nah lo .. jam berapa kemarin pulang ge? Kok aku gak tau. Hihihi." Goda Nanon saat berada di meja makan.

"Kepo ...!"

"Lhah ini namanya perhatian ge."

"Huweeekk ..."

"Wkwkwkwkwk. Paman, Sean ge mulai nakal tu." Adu Nanon pada ayah Sean.

"Diem g? Kalo makan tu diem, anteng, jangan ngoceh mulu."

"Nah kan om. Sean ge ngeles mulu pasti ada sesuatu. Hihihi."

"Ni anak mulutnya mau dikasih sambal apa ya."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Waah kelinci-nya Daddy sudah dewasa rupanya. Apa sudah waktunya untuk menikah ya?" Sang ayah ikut menggoda sembari memasukkan makanan ke mulutnya.

"Daddy ..."

"Daddy tak akan menekanmu Sean. Jadi kau bebas memilih. Namun kau juga harus bisa mempertanggungjawabkan pilihanmu itu."

"Daddy .. jangan dengerin omongan bocah nakal itu. Dia terlalu membesar-besarkan."

"Daddy tau kau pergi dengan siapa semalam. Karena dia sudah menghubungi Daddy saat ingin mengajakmu."

"Wah pria yang keren ..." Sahut Nanon yang dari tadi ikut mendengarkan. "Kapan aku punya satu yang seperti itu. Hihi," katanya kemudian sambil cengengesan.

"Tu si babang tampan mau Lo kemanain. Kalo mau yang kayak punyaku haa ..?!"

"Mau gue karungin abis itu masukin lemari. Wkwkwkwkwk.

MR. COOL (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang