𝑶𝐮𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 - 𝑻aeyong 𝓙isoo

Pathways. (short narration)

Gue udah mutusin this book will be just for fun, pelepas stres gue alias tulis dan upload suka-suka ha ha ha ha.

Pendek!

"Mbak Jisoo, tahunya udah aku anterin ke rumah yo!"

"Makasih, mas!"

Tadi itu Mas Taeyong, anak tetangga Jisoo yang mboknya jualan tahu isi. Sementara ayahnya kerja di perusahaan swasta. Pekerjaannya di kota menjadi tukang review makanan yang dipost di Tokrok.

Food vlogger lah, bahasa kerennya.

Followersnya banyak, Jisoo pernah mengeceknya waktu ibunya promosi akun Taeyong ke dia. Kalau tidak salah, 425 ribu. Banyak ya?

Normalnya vlogger itu penghasilannya kebanyakan didapat dari endorse. Dengan folls Taeyong yang sudah segitu, pasti sudah mengantri puluhan rumah makan mulai dari skala kecil hingga menengah ingin dia jadi public tester mereka.

Jisoo jujur jadi agak sedikit tergiur. Lumayan juga kan dapet duit banyak modal makan dengan diiringi kalimat-kalimat hiperbola seperti, 'keju-nya ngeju banget' 'dagingnya meaty banget guys' 'seenak itu jujur'. Uang bulanan yang ia kasih ke ortu juga jadi bisa meningkat drastis.

Tapi tidak bisa, karena Jisoo sendiri juga punya mimpi. Apa mimpinya? Jadi dosen sampai bisa travelling kemana-mana. Kalau bisa, ia ingin pindah kewarganegaraan sekalian.

Iya, warga negara Jepang.

Soalnya husbunya ada di negara konoha itu semua.

Sebenarnya Jisoo juga ingin jadi warga negara Austria. Membayangkan ia jadi wanita single independent living a slow pace life ditemani dua ekor anjing dan pemandangan Eropa kayaknya tempting banget.

What a little girl dream.

Pokoknya kalau gak tinggal di Hokkaido, Jisoo mau tinggal di Hallstatt.

Ngayal dulu, terwujudnya nanti.

Cewek itu sekarang sudah di tengah jalan menggapai mimpinya. Ia sudah jadi dosen kedokteran hewan yang gajinya lumayan gede.

Walau kalau gak nambah mimpin proyek sana-sini, duit sertifikat dosen, sama nerbitin jurnal sebenarnya gajinya mepet mepet UMKM Semarang yang kecilnya ngalahin duit jajan Leah Halton.

Jujur, gaji dosen tuh sebenarnya gak buruk-buruk banget. Hanya kalau kesulitannya dibandingkan dengan pekerjaan Tokroker rasanya jauh banget, gak apple to apple, perbedaannya selebar wall Maria di Attack on Titan.

Gak bermaksud untuk adu nasib. Cuma kalau ngebahas income bulanan serta tenaga yang dikeluarkan dosen tuh, Jisoo ingin menghela napas.

Andai mimpinya gak setinggi langit begini, ia pasti sekarang sudah jadi ibu ibu juragan tahu isi di kampung halaman, punya satu dua anak dikelilingi ayam dan kambing-kambingnya. Oh, juga omongan pedas tetangga.

Juragan tahu isi? Iya, nggak salah baca kok.

Jisoo pernah dipersunting Taeyong dulu. Buat jadi istrinya, catat, istrinya, gak pake pemanasan pacaran atau tunangan terlebih dahulu.

Jisoo jelas menolak. Bukan karena Taeyong pekerjaan tetapnya saat itu hanya Tokroker, tapi karena memang prinsip Jisoo ini tidak mau menikah untuk seumur hidupnya.

Ia juga berencana lanjut ke S2 nanti. Kalau menikah terus berkeluarga lalu dia lanjut kuliah bisa tercerai berai anak-anak dan visi misi hidupnya. Ia dan Taeyong juga pasti akan banyak berselisih pendapat.

Pokoknya Jisoo tidak mau. Sudah dari sejak SMA ia katakan prinsipnya ini kepada ayah dan ibunya. Sempat ada juga perdebatan dan kalimat yang dikatakan dengan yakin oleh sang ayah, bahwa pemikiran Jisoo pasti akan berubah ketika ia sudah besar.

Nyatanya ketika ia sudah berusia 25 tahun pun Jisoo masih sama, tidak berubah, masih ingin jadi carreer pursuer seumur hidup.

Pekerjaanya juga di kota. Bedanya kalau Taeyong di Semarang, ia di Surabaya.

Jisoo dosen kedokteran hewan UNAIR.

Universitas Airlangga yang namanya masuk dalam top sepuluh PTN dan prestasinya sudah menggaung ke seluruh penjuru negeri itu.

Iya yang banyak chindo nya itu.

Yang mahal UKT nya.

Yang memperkerjakan dosennya bagai romusha itu.

Yang tentengan mahasiswa-mahasiswi nya tiap hari kalo nggak kopken ya fore.

Kenapa masuk UNAIR?

Biar dikira mantep aja kerja di univ mahal jurusan bagus padahal orang kampung.

Itu alasan bercandanya, kalau alasan seriusnya ya karena MAU DUIT.

Hadah.

.

.

.

Drained jadi nulis ini...... Vote biar semangat nulis? :/