02. Togetherness

6.1K 464 47
                                    

Happy Reading

Sudah hampir 10 menit Magala menunggu Laisa yang sedang bersiap ini, rasanya geram sekali untuk Magala yang selalu tepat waktu dan tidak ingin membuang waktu justru harus terbuang hanya menunggu gadis kesayangannya itu.

Magala mengeluarkan ponselnya untuk mengecek apa saja yang dilakukan gadis itu dengan mengecek Cctv lewat ponselnya.

Sedangkan dikamarnya Laisa masih belum kelar dengan ikatan rambut duanya yang masih belum kelar.

"Aduh, rambut! Kamu bisa nurut dulu gak sih sebentar sama aku? Udah jam berapa ini bisa-bisa aku telat" Oceh Laisa yang kini masih sibuk mengurus ikatannya yang belum sempurna.

"Sekali lagi gak seimbang aku gak bakal iket rambut!" Ketus Laisa kepada dirinya sendiri melalui cermin.

Saat tengah sibuk dengan aktivitasnya, terdengar suara Magala yang muncul tepat di depan pintu Magala berdiri disana. Sepertinya Magala sudah kesal menunggu Laisa.

"Gue tunggu 10 detik, gak turun. gausah sekolah. " Langsung meninggalkan gadis itu.

"KAKKK GALA, TUNGGU!" Ucap Laisa dengan buru - buru mengemasi tasnya, kini ia tak perduli lagi dengan rambutnya, dia memutuskan untuk mengerai rambutnya.

Dengan cepat Laisa langsung berlari untuk turun menyusul Magala dibawah, karena kagok dengan salah satu anak tangga dan kehilangan keseimbangan. Akhirnya Laisa tersandung dan hampir terjatuh tetapi sempat ditahan oleh Magala yang menangkapnya.

"K-kak G-gala? Maafin aku kak tadi aku ga sengaja" panik Laisa yang langsung berdiri dan menundukkan kepalanya kepada Magala.

"Ceroboh." Ucap Magala yang menatap Laisa yang tengah menunduk.

"maafin aku, kak Gala gak marahkan sama aku?" Ucap Laisa yang memberanikan diri ingin menoleh pada Magala tetapi dengan cepat ia mengurungkan niatnya karena tau Magala sedang menatapnya dengan wajah garang itu.

Bukanya menjawab Magala mengambil tangan Laisa dan mengandeng tangan itu dengan cukup erat dan berjalan seperti menuntunnya.

"Eeh? Kak Gala aku bisa jalan sendiri" ucapan Laisa yang menahan tangan Magala.

Magala tak menghiraukan gadis yang dengan menyakinkannya, Magala juga tak memperdulikannya karena terpenting sekarang, ia bisa menggenggam tangan gadis itu.

Magala melepaskan tangan Laisa dan memasuki mobilnya, begitu juga Laisa yang menaiki kursi belakang mobil Magala.

"Pindah, gue bukan supir lo. " Ucap Magala yang menatap dari kaca yang mengarah ke kursi belakang itu.

"Memangnya kak Gala jadi supir siapa?" Tanya Laisa.

"Kalau Lo masih mau ngomong dan gak mau pindah, turun." Jawab Magala.

"Ehh iya kak aku turun, aku pindah sekarang" Ucap Laisa yang langsung buru-buru turun.

Magala ingin sekali memakan gadis itu, selalu ada saja tingkahnya. Walaupun Magala jarang bertemu dengannya tapi Magala selalu mendapat laporan yang aneh - aneh tentang gadis itu.

💫💫

Sesampainya di halaman sekolah, Magala melepas seat beltnya. Kemudian mengambil jaket dikursi belakang mobilnya. Dan hendak turun sementara gadis itu malah asik menatap ponselnya yang kelihatan bahagia dan tersenyum.

Magala merebut ponsel itu dan menaruhnya disaku celananya, Serta keluar dari mobilnya, itu membuat Laisa terkejut dan langsung keluar dari mobil Magala dan menyusul Magala.

MAGALA : THE SILENCE OF MAGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang