03. Make her cry

4.6K 337 28
                                    

HAPPY READING

Sesuai dengan apa yang Magala katakan kepadanya pagi tadi untuk menyuruhnya menunggu Magala didepan gerbang untuk pulang bareng dengannya, sudah beberapa lama Mobil Magala belum kunjung terlihat.

"Huaa, kak Gala mana sih! Mana hp aku disita sama kak Gala, gimana aku nelpon nya coba" ketus Laisa

Setelah ia menunggu hampir sejam dan akhirnya Laisa memutuskan menaiki taksi saja, tetapi saat ingin berjalan untuk ke pangkalan taksi tiba saja mobil Magala berhenti dihadapannya. Laisa membuka pintu mobilnya dan Ia terkejut ketika memasuki mobil itu, Melihat Magala yang kini sudah sudah berantakan dengan luka lebam yang ada diwajahnya serta dengan seragam yang sudah tak ada bentuk lagi.

Magala melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh, entah apa yang Magala rasakan setelah berkelahi dengan Hama ia sangat ingin memberi pelajaran kepada gadis itu juga.

"Kak Gala? Kamu kenapa?" Panik Laisa ingin memegang dan melihat luka itu tetapi segera di tepis oleh Magala.

"Diem, bukan urusan lo." Ucap Magala yang langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh terlihat juga kekesalan di wajah Magala.

"Kak Gala habis berantem? Sama siapa kak? Luka kak Gala parah" Ucap Laisa yang panik mencari keberadaan tissue.

Setelah ketemu, ia langsung ingin mengelap luka yang berada dibibir Magala, bibirnya pecah. Saat ingin menempelkan tissue untuk mengelap, Magala mengambil tissue itu dan membuangnya.

"Gue bilang diem, Laisa." Ucap Magala dengan nada penuh tekanan. Laisa langsung terdiam mendengarkan itu dan menahan untuk tidak menangis.

Selama perjalanan Laisa hanya bisa berdiam dan sesekali menoleh kearah Magala dengan khawatir, dan ia juga takut dengan kecepatan mobil ini.

akhirnya setelah beberapa menit perjalanan mereka sampai digerbang depan rumah mereka, Laisa binggung kenapa Magala tidak langsung memarkirkan mobilnya kedalam?

"Turun, ambil hp lo dijaket gue." Ucap Magala yang kini terlihat jelas raut wajahnya yang sedang menahan amarahnya.

"Aku gak akan turun kalau kak Gala gak turun!" Ujar Laisa menentang Magala.

"Kalau lo ga turun sekarang, gue bakal lebih marah sama lo." Ucap Magala menatap gadis itu dengan kesal.

"Kak Gala marah sama aku? Kenapa? Kak Gala jangan gini, aku gak suka" Ucap Laisa yang kini tak mampu menahan air matanya lagi.

"TURUN ANJING." Bentak Magala pada Laisa, air mata Laisa kini turun dengan sendirinya. menangis menatap Magala dengan air mata yang mengalir, kemudian Laisa pergi setelah mengambil ponselnya di jaket Magala, ia pergi dengan membanting pintu mobil itu.

"Ini pelajaran buat lo, pahamin apa yang jadi kesalahan lo Laisa." Ucap Magala melajukan mobilnya ntah ingin kemana.

Sedangkan Laisa memasuki kamarnya dan menangis sejadinya, karena dari kecil ia tak pernah dibentak sebelumnya. Rasanya sakit, itu yang Laisa rasakan. Laisa hanya ingin dekat kepada Magala, Laisa tak ingin Magala mendiaminya lagi seperti dulu, tapi kenapa itu semua tidak berjalan dengan baik, apaa kesalahan Laisa sekarang? Laisa tak mengerti dimana letak kesalahannya itu.

💫💫

Malam tepat pukul 12 malam, Laisa terbangun dari tidurnya karena merasakan haus yang mendalam. Kini terlihat jelas mata Laisa yang bengkak karena sudah menangis seharian ini. Sejujurnya ia takut jika harus keluar kamar tetapi karena air di gelasnya habis dan Laisa juga haus, apa boleh buat jika tidak turun saja?

Laisa kemudian memakai sendalnya dan membuka pintu kamarnya, suasananya sepi, ia segera bergegas berlari untuk turun kebawah.

Tentang Magala, entahlah sepulang sekolah tadi setelah mengantarnya pulang, Magala masih belum pulang sampai sekarang, sebenarnya Laisa khawatir dengan keadaan Magala apalagi melihatnya terluka tadi.

Laisa mengambil air dan meminumnya serta mengisi segelasnya lagi untuk berjaga-jaga jika airnya habis lagi.

Selang beberapa waktu saat Laisa ingin menaiki tangga, terdengar bunyi bell, siapa yang bertamu malam seperti ini? Laisa berjalan dan membukakan pintu.

"Kak Gala?" Ucap Laisa saat melihat Magala pulang dengan keadaan bau alkohol kemana-mana serta lukanya yang masih belum kunjung di obati.

Magala langsung melangkah lebih dekat pada Laisa, memutuskan jarak di antaranya. Dengan ketakutan Laisa mundur perlahan tetapi Magala terus melangkah maju dan mempersempit jarak diantaranya.

Magala yang setengah sadar itupun langsung mengangkat kedua tangan gadis dan menaruhnya diatas kepala gadis itu dengan satu tangan Magala yang menahannya.

"Kak Gala, lepasin aku!!" Panik Laisa yang memberontak, tapi apa boleh buat dengan tenaga Magala yang kuat dan Magala yang menahannya. Malah ia mengunci pergerakan tubuhnya.

Satu tangan Magala mengelus pipi gadis itu, menyingkirkan rambut Laisa yang menghalangi aktivitasnya.

"You are always beautiful for me, only for me. Not with anyone else. Wajah lo dibuat cuman buat gue, bukan untuk berandalan sembarangan."

"Kak Gala lagi mabuk, lepasin aku kak, kalau aku ada salah maafin aku kak jangan kaya gini, aku takut kalau kak Gala kaya gini." Ucap Laisa yang mulai menangis

Tangan Magala Mengelus bibir Laisa yang sangat lembut, Magala suka bibir iru, ia sudah merasakan itu sebelumnya. Karena dahulu setiap malam, Magala selalu menyelinap masuk ke kamar gadis itu makannya setiap pagi tak heran bibir gadis itu selalu bengkak tanpa alasan.

"Do you wanna kiss me?" Bisik Magala yang mendekatkan wajahnya pada telinga gadis itu.

"Kak Gala aku gamau, lepasin aku kak" Tangis Laisa yang semakin ketakutan.

"Oke, gue yang mulai" Ucap Magala langsung melahap bibir itu dengan buas tanpa memperdulikan gadis itu yang semakin memberontak.

Gadis itu hanya bisa memberontak saat nafasnya tangah hampir habis, tangannya semakin ditekan oleh Magala. Laisa tak bisa berbuat apa-apa sekarang, ia hanya bisa menangis menerima itu.

Magala melepaskan ciuman itu dan memeluk gadis yang kini tengah menangis sejadinya.

"KAK GALA JAHAT, AKU BENCI KAK GALA!!" Teriak Laisa yang memukul dada bidang Magala.

"Gue sayang sama lo Laisa, Gue benci ketika ada yang nyentuh dan bahkan nyium lo, selain gue." Ucap Magala dan langsung tak sadarkan diri menjatuhkan kepalanya di leher gadis itu.

🎀🎀🎀

SEGINI DULU YA GUYS, JANGAN LUPA VOTE, MAKASIH LOHH YANG UDAH NUNGGUIN NEXT CHAPTER, SEMOGA SUKA🍓🥰

GUYS AKU SELALU BILANG DIAKHIR BAB, AKU NERIMA SARAN DAN KRITIKAN KALIAN JADI KALAU KALIAN ADA SARAN ATAU MASUKAN - MASUKAN KELUARIN AJA DI KOMENTAR, AKU BALES KOK HEHEH KARENA INI CERITA PERTAMA AKU, SIAP SALAH AKU TUH🤧

(Magala & Laisa)

Makasih ya, kalian kalau mau join saluran tentang update Wp Magala bis langsung click link yang ada di bio tiktok aku, itu langsung masuk saluran, makasihh bye!TT : Struvy 🍓

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Makasih ya, kalian kalau mau join saluran tentang update Wp Magala bis langsung click link yang ada di bio tiktok aku, itu langsung masuk saluran, makasihh bye!
TT : Struvy 🍓

MAGALA : THE SILENCE OF MAGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang