06. Dekat

85 21 3
                                    

Happy Reading!
.
.
.
.
[ ... ]

Setelah adegan ciuman mereka kemarin, mereka berdua kian makin dekat. Dibanding dengan kebanyakan orang pasti akan mengalami keadaan canggung dan malu untuk sekedar bertemu.

Namun, tidak dengan Sarada dan Boruto. Boruto kini pun sudah menerima Sarada dengan sepenuhnya dan berjanji akan selalu menjaga Sarada dimanapun dan dalam kondisi apapun itu.

Awalnya ia di ejek oleh ayahnya karena menelan ludahnya sendiri, Boruto memilih abai mengurusi tingkah ayahnya yang nggak banget. Ia dari awal sudah menuruti permintaan kedua orang tuanya untuk menjaga Sarada, walau awalnya ia menolak, tapi kini ia sudah berubah.

Ia menerima sepenuhnya Sarada, memang terdengar aneh. Tanyakan saja sama Boruto kenapa bisa ia berubah secepat itu karena seorang Sarada.

Mungkin, Boruto akan menjawab, siapa yang bisa menolak pesona gadis berkaca mata itu? Menurut Boruto dari awal Sarada tak pernah menyusahkannya, malah ia yang selalu merasa merepotkan Sarada karena sikap gadis itu selalu baik dan dewasa kepadanya.

Entah ini urusan hati atau cuma karena mau aja.

Yang pasti Sarada senang dengannya itu pun sudah cukup.

Sekarang adalah hari libur mereka berdua, dirumah hanya ada Sarada dan Boruto. Ayah dan adiknya tengah menemani bunda pergi kerumah kakek. Boruto memang tidak ikut ke rumah ayah dari bundanya karena Sarada yang belum bangun sedari pagi.

Cewek itu kemarin kehujanan sewaktu pulang dengannya, ia kemarin memang tidak menggunakan mobil seperti biasanya. Himawari pun lebih memilih ikut berangkat bersama ayah karena Boruto yang membonceng Sarada.

Mungkin terdengar konyol mengapa ia berangkat dengan Sarada menggunakan motor ninjanya, ia hanya ingin terdengar keren dihadapan gadis itu. Sarada yang tak pernah naik kendaraan seperti ini pun senang dibuatnya.

Boruto tersenyum jijik mengingat tingkahnya yang hanya ingin terlihat keren dihadapan Sarada. Karena pada akhirnya mereka berdua kehujanan ketika pulang, dan yang lebih sialnya Boruto lupa membawa jas hujan.

Ia kembali ke rumah dengan keadaan basah kuyup bersama Sarada, hinata sempat khawatir. Namun tidak dengan ayahnya, ayahnya malah menampilkan wajah mengejek pada Boruto dengan menikmati kopi buatan bunda dengan wajah tidak bersalah.

Boruto sekarang tengah di ruang tamu sambil memainkan ponselnya, ia tak tahu harus apa karena Sarada yang tak kunjung keluar dari kamar. Ia ingin menghampiri gadis itu, tapi kakinya seolah berat untuk menuju kamar Sarada berada.

Ibunya sempat memeriksa keadaan gadis itu dan mengajak Sarada untuk turun dan sarapan bersama, namun kata hinata, Sarada masih tidur jadi ibunya kasihan kalau membangunkannya. Hinata pikir Sarada tengah sakit karena kehujanan kemarin.

Apa benar gadis itu sakit karenanya?

"Aahh, bodoh banget lu, bor." Cecarnya pada diri sendiri.

Boruto memejamkan kedua matanya.

Tak lama terdengar pintu kamar yang dibuka, ia segera membuka matanya dan terlihat Sarada yang akhirnya keluar dari kamarnya. Boruto segera bangkit saat melihat gadis itu yang tak kuat untuk berjalan dan tangan kecilnya berpegangan pada tembok.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

INNOCENT GIRL | BORUSARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang