"Eh, kamu gak mengumpulkan ponsel mu?" Tanya Janghyun yang melihat ponsel milik [name].
"Aku bawa dua ponsel" Jawab [name].
*****
Malam itu [name] menghabiskan waktu berdua dengan Janghyun sambil menonton film rekomendasi Jungoo, temannya Jihoon. Sambil memakan camilan milik [name].
"Kenapa gak ada subtitle nya?" Tanya Janghyun.
"Karena aku bisa bahasa Jepang, oiya kamu gak bisa" Jawab [name] lalu menyalakan subtitle bahasa korea untuk Janghyun.
*****
"Seru ya? Anak muda satu ruangan, satu selimut, menonton film dan di dampingi camilan" Ucap salah satu instruktur perempuan bernama Madonna membuat [name] panik dan menyembunyikan ponselnya.
"Kemarikan ponsel mu" Tekan instruktur Madonna.
"Ponsel kakak saya kak" Ucap [name] memelas. Gak salah, dia memang mengambil ponsel DG dan membawanya.
Instruktur Madonna merebut ponsel nya dari tangan [name] dan sekilas melihat wallpaper yang terpasang di home screen nya sebelum ponselnya mati.
"Kakak mu fanboy nya DG?" Tanya Instruktur Madonna.
"Bukan, tapi ambil aja lah ponselnya" [name] akhirnya mengikhlaskan ponsel DG untuk di simpan.
*****
[name] dan Janghyun berbaring berdampingan sambil melihat atap.
"[name], kalau aku menyukaimu, apakah kamu keberatan?" Tanya Janghyun.
"Enggak kok, selama aku gak di tindihin bocah ubi ungu, gak berat kok" Jawab [name] di selingi tawaan.
"Aku serius" Ucap Janghyun.
"Aku juga serius" Balas [name].
"Aku memiliki anak-" Ucapan terpotong dengan kehebohan [name].
"Hah?! Serius? Perempuan atau laki? Imut gak? Bawa ke rumah ku dong? Boleh aku culik gak? Aku culik anak mu ya" Heboh [name] yang yang langsung di tutup mulutnya pakai tangan Janghyun.
"Dia perempuan, sangat imut, namanya Jang Yena, umurnya tiga tahun-" Lagi lagi ucapan Janghyun terpotong.
"Nikah yuk, ada mamanya gak? Kalau gak ada aku jadi mama nya aja" Ucap [name] sambil menunjuk dirinya sendiri. Janghyun yang mendengar ucapan [name] mulai memerah pipinya.
" Mamanya Yena meninggal saat melahirkan Yena" Ucap Janghyun.
"Ouh, kalau aku sih gak tau orang tua ku di mana, yang jelas aku punya kakak" Ucap [name] santai.
Mereka terus berbincang dimulai dari pembicaraan tentang anaknya Janghyun di akhiri dengan pembicaraan tentang kota Atlantis yang menghilang.
Mereka tertidur saling berpelukan karena udara malam musim gugur yang sangat dingin.
Entah dimana Zin, Hyungseok dan Jiho yang seharusnya tidur di ruangan itu juga.
*****
Di suatu ruangan ada 4 manusia berambut pink, kuning, hitam, dan ungu.
"DG, bukankah ini adikmu?" Tanya anak kecil berambut ungu, Koji.
DG melihat foto yang di perlihatkan Koji. Foto ketika [name] berganti pakaian. DG yang melihat itu menggeram kesal.
"Lacak foto itu, kau ikut aku menjemput [name]" Titah DG yang langsung berdiri mengambil topi, masker dan kunci mobil.
"Ada bayarannya kan?" Tanya Koji yang membawa laptop dan ponselnya menuju mobil DG.
"1 Juta cukup kan?" DG memasuki mobilnya dan mengendarai mobilnya dengan cepat.
"Karena kak [name] ku anggap kakak sendiri,gratis aja deh, tapi jika kau memaksa-"
"Aku tidak memaksa, baguslah kalau gratis" Potong DG yang di balas decihan oleh Koji
"Cih, idol kok pelit" Guman Koji
*****
"Lilin mengorbankan diri mereka demi menerangi sekelilingnya. Mari pikirkan sejenak siapa orang yang bagaikan lilin untuk diri kita"
"Kamu menangis, [name]" Tanya Janghyun.
"Enggak, kalau kakak ku dari pada lilin, lebih mirip bom atom" Jawab [name].
"Kenapa bom atom?" Tanya Janghyun.
"Kalau bom atom meledak memberikan kehancuran untuk yang terkena bom nya, tetapi memberikan kesejahteraan untuk seseorang yang menjadi musuh dari orang yang terkena bom nya" Balas [name], Janghyun hanya menampilkan wajah bingung.
"Aku yang pemalas ini, kalau terkena omelan kakak bisa membuat ku rajin, walaupun hanya sementara. Apartement bisa jadi bersih, tapi aku jadi capek. Mirip kan?" Sambung [name] yang hanya di balas kekehan oleh Janghyun.
"Kamu gak nangis?" Tanga [name].
"Aku tidak tau siapa yang harus aku tangisin" Balas Janghyun.
*****
"Kamu ke kamar aja duluan, tadi aku liat Hyungseok sama Jiho ada di kamar. Aku mau ke Mijin dulu" Ucap [name] dan berlari menuju kamar Mijin.
*****
"[name], kamu liat Mijin?" Tanya Zin yang berlari menuju [name].
"Bukannya di kamarnya?" Tanya [name].
"Kata Haneul dan Yui, Mijin belum kembali ke kamarnya" Jawab Zin.
"Aku akan mencari Mijin duluan, kamu kumpulin yang lain buat nyari bareng" Ucap [name].
"Jangan sampai terkena bahaya" Balas Zin dengan tatapan serius dan berbalik, berlari ke kamar Hyungseok.
꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚꒷︶꒷꒥꒷‧₊˚
Maap ya, aku lupa kalau sempet bikin cerita. hehe.
Sebagai gantinya aku up double.
Jangan lupa Vote + Comment <3

KAMU SEDANG MEMBACA
LOOKISM x f! reader
DiversosKisah ini menceritakan tentang [name], sebagai adik dari idol terkenal, yang sekolah di sekolah buangan. Ya intinya gitu deh.