WE CAN'T {9}

323 24 0
                                    




HAPPY READING





Seminggu pertama Laut benar-benar hanya mengurung diri di kamarnya, mencari kesibukan dengan membaca novel atau kadang belajar, dia sudah tak tahu-menahu kabar Althan selama seminggu ini, hanya kadang masih bertemu di meja makan saat makan malam


Laut hanya mencoba mati-matian untuk tak peduli lagi pada mahluk itu walaupun sebenarnya itu adalah hal yang amat susah bagi Laut, Laut selalu menyayangi Althan, menganggap Althan saudara walaupun Althan bersikap demikian


Laut yakin Althan sebenarnya orang baik, tapi entahlah, jika bersamanya Althan benar-benar menjadi asing, sulit dipahami.

Laut berguling-guling di atas kasurnya, sementara kini handphonenya tengah tersambung dengan seseorang di seberang sana, kejora kini berusaha untuk membujuknya supaya ikut makan malam bersama


Laut hanya menolak karena mager
dan pastinya menghindari satu makhluk yang berada satu kelas denganya tersebut.

Tapi apakah Althan memang ikut?

  "Yok Laut... Kita udah nggak punya banyak waktu buat bareng-bareng, suatu saat kita bakalan sibuk sama urusan masing-masing, ya walaupun gitu kita tetap temanan sih"

  "Gue sakit" alibi Laut

 
  "Nggak usah bohong Lo junet! Lo seriusan nggak mau? Kalau nggak jangan harap gue sama Tata teman Lo juga"

  Laut menghela nafas pelan
  "Apa semua wajib ikut"

  "Cieee Lo mau ketemu yayang yaa, tenang aja semua ikut kok, jangan lupa tampil yang cantik ya, biar ayang nya terpesona" Laut dapat mendengar Kejora terkekeh-kekeh di seberang sana, membuat laki-laki itu mendengus

  "Berhenti bilang gue cantik Juleha! Gue itu ganteng G-A-N-T-E-N-G!"

  "Ulu-ulu dedek gemes mau dibilang ganteng, siapapun juga tau lo cantik_"

  Tut.

Laut mematikan telepon itu sepihak, mengerang frustasi seraya memukul-mukul kasurnya
 

  "Huaa Mama anak Mama yang manly gini masa dibilang cantik!"

"Huaa gue nggak terima ya kerbau sengklek!"

Laut kembali mengeliat di atas
kasurnya, bagaimana ini? Dia tak mau bertemu dengan saudara tak sedarah-nya itu, Laut kesal

Beralih pada seorang pemuda yang tengah duduk di ruang keluarga, tv nya memang menampilkan serial kartun botak kembar kesukaan seseorang, namun seseorang yang duduk itu tak pernah sekalipun menonton film nya dengan serius, pikirannya berkelana pada seseorang yang akhir-akhir ini menghantuinya.

Althan tak pernah berpikir jika Laut bisa mengacuhkannya, namun dalam waktu seminggu ini Laut benar-benar menyita perhatian Althan, tak ada lagi sapaan dari pemuda manis itu, bahkan Althan bisa berpikir Laut
seperti menghindari dirinya

  "Argh.. sial!"

Althan melempar bantal sofa sembarangan namun siapa sangka bantal itu mendarat tepat di kaki seseorang, seseorang yang_ ehem

  "Berhenti lempar barang
sembarangan" Laut meraih bantal itu, menaruh pada sofa kosong lainnya

Althan hanya diam sembari menatap Laut yang jika diperhatikan semakin terlihat kurus, wajahnya hanya datar saat mengatakan kalimat tadi, kalimat pertama mungkin yang keluar dari mulut Laut setelah seminggu berlalu.

WE CAN'T (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang