Setelah keputusan sulit yang mereka buat di akhir Bab 2, Kirana merasa seperti hidupnya mulai berputar di jalur yang baru. Raka telah kembali ke luar negeri, melanjutkan studinya dengan penuh komitmen, dan Kirana kembali mendalami kehidupannya sendiri. Walaupun perasaan kehilangan masih ada, ia merasa langkah mereka menuju jalan yang lebih baik adalah hal yang tepat.
Kirana memilih untuk tidak buru-buru memulai hubungan baru. Ia tahu bahwa saat ini adalah waktunya untuk fokus pada dirinya sendiri—untuk menyembuhkan hati yang sempat terluka dan mencari kedamaian di dalam diri sendiri. Dalam beberapa bulan pertama setelah perpisahan itu, ia sibuk dengan aktivitas akademiknya. Ia juga mulai lebih mendalami seni dan menulis, dua hal yang dulu sering ia abaikan demi hubungan dengan Raka.
Saat akhir pekan tiba, Kirana sering menghabiskan waktu dengan Fira atau pergi berjalan-jalan di sekitar kota untuk menikmati waktu sendiri. Ia merasa bahwa hidupnya kini lebih seimbang. Tidak ada lagi rasa cemas atau khawatir tentang apakah hubungannya dengan Raka akan berlanjut. Ia merasa lebih bebas, tetapi juga lebih sadar akan dirinya sendiri.
"Semuanya terasa lebih ringan, Fir," kata Kirana suatu sore ketika mereka duduk di kafe favorit mereka, menikmati kopi dan kue yang mereka pesan. "Aku merasa seperti aku menemukan kembali diri yang selama ini hilang. Aku merasa lebih utuh."
Fira tersenyum lebar, mendengar kata-kata sahabatnya yang sudah lama tidak terdengar semangat seperti itu. "Aku tahu kamu bisa, Kirana. Kamu hanya perlu waktu untuk menemukan kembali apa yang kamu butuhkan. Jangan terburu-buru mencari apa pun selain kebahagiaan untuk dirimu sendiri."
Kirana mengangguk pelan. Ia tahu bahwa ia tidak perlu terburu-buru untuk menemukan cinta baru atau membuat keputusan besar lainnya. Apa yang ia butuhkan sekarang adalah menyembuhkan hatinya dan memberi dirinya ruang untuk tumbuh.
Di sisi lain, Raka juga menjalani kehidupan yang lebih sibuk dengan studinya yang menuntut banyak perhatian. Namun, di balik rutinitas itu, ada rasa kehilangan yang terus mengganggu pikirannya. Ia menyadari bahwa perpisahan dengan Kirana bukanlah hal yang mudah, bahkan setelah berbulan-bulan. Ia tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana hubungan mereka berubah dan apakah keputusan mereka untuk memberi jarak benar-benar yang terbaik.
Meskipun Raka sudah mulai beradaptasi dengan kehidupan di luar negeri, ada satu hal yang terus menghantui pikirannya: apakah ia akan pernah kembali ke Indonesia dan melanjutkan hubungan dengan Kirana, ataukah perpisahan ini adalah akhir dari segalanya?
Suatu malam, saat sedang duduk sendirian di apartemennya, Raka menulis di jurnal pribadinya. Ia merasa perlu menulis untuk mengeluarkan perasaan yang tak terucapkan.
"Kirana, aku masih tidak tahu harus bagaimana dengan perasaan ini. Aku merasa kita sudah berjalan sejauh ini, tapi aku takut aku akan kehilanganmu. Aku takut bahwa meskipun aku kembali, semuanya tidak akan sama. Kita berdua telah berubah. Aku mungkin terlalu egois dan berharap semuanya bisa kembali seperti dulu. Tetapi aku tahu sekarang bahwa hubungan ini tidak hanya tentang aku dan kamu. Ini tentang apa yang kita butuhkan untuk tumbuh."
Raka merasa sedikit lega setelah menulis itu, tetapi ia tahu bahwa ia masih harus menghadapi kenyataan bahwa hidupnya tidak bisa hanya berfokus pada Kirana. Ia harus menjalani hidupnya, mencari tujuan yang lebih besar, dan mungkin, pada akhirnya, menemukan cara untuk menyatukan kembali semua bagian hidupnya yang terpisah.
Beberapa bulan setelah perpisahan mereka, Kirana merasa bahwa hidupnya telah mengambil jalur yang lebih jelas. Ia merasa lebih percaya diri dengan dirinya sendiri dan lebih matang dalam melihat dunia. Ia memutuskan untuk melanjutkan studinya di luar negeri, mengikuti jejak Raka yang dulu sangat ia dambakan. Bukan karena ia ingin kembali kepadanya, tetapi karena ia ingin mengejar impian yang sudah lama tertunda. Kirana merasa bahwa inilah saat yang tepat untuk membuka babak baru dalam hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir yang Mengikat
RomanceApa yang terjadi ketika cinta dan takdir bertemu? Kirana dan Raka, dua hati yang terpisah oleh waktu dan jarak, akhirnya dipersatukan kembali oleh takdir. Tetapi jalan mereka tidaklah mulus. Konflik batin, perasaan yang tak terungkapkan, dan orang k...