46. satu rumah

0 0 0
                                    

"aku sama kakak kan tinggal satu rumah. wajarlah kalau ngobrol. kata disha."

"iya. gue tau lo tinggal satu rumah sama abang lo. tapi kan ada saudara yang gak pernah akur sama saudaranya sendiri. sampe-sampe males ngobrol padahal kan satu rumah. kata zafah."

"itu kan orang lain. bukan aku fah. kalau aku kan akur sama kakak gak musuhan. tapi aku sama kakak gak pernah berantem lho. kata disha lagi."

"bagus dong kalau kalian gak pernah berantem. kata zafah lagi."

"emang baguslah orang dari kecil aku pisah sama kakak. jadi wajar gak pernah berantem."

"kalau sekarang pernah berantem gak? soalnya sekarang kan lo tinggal sama abang lo. zafah bertanya kepada disha."

"Alhamdulillah gak pernah sih. meskipun sekarang aku tinggal sama kakak."

"kalau sama istrinya kakak lo pernah berantem gak? Zafah bertanya kepada disha lagi."

"sama kakak aja aku gak pernah berantem apalagi sama istrinya sih. tapi dulu waktu aku SMP waktu papa meninggal aku pernah kesel tau sama kakak ipar aku."

"kesel kenapa?"

"soalnya dia judes. tapi aslinya baik kok."

"Dis. gue kasih tau ya sama lo kalau orang judes itu rata-rata baik lho orangnya."

"gue tau kok fah kalau orang judes emang baik. tapi gue udah terlanjur kesel sama kakak ipar gue. karena judes. tapi untungnya dia baik orangnya."

"kakak ipar lo pernah bentak lo gak dis?"

"gak pernah lah. lagian mana berani dia bentak aku. aku kan adek kandung suaminya. lagian kalau misalkan. cuman misalkan ya? dia berani bentak aku. aku aduin ke mama sama kakak. soalnya aku gak suka dibentak sama orang. Disha juga bertanya kepada zafah."

"berarti beneran dis. kalau kakak ipar lo itu baik. buktinya aja dia gak berani bentak lo sama sekali."

"emang dia baik kok. tapi kakak aku beruntung ya punya istri kaya dia. disha bertanya kepada zafah."

"kalau sama nyokap lo gimana dis?"

"Siapa? Disha bertanya kepada zafah lagi."

"kakak ipar lo dis. dia baik gak sama nyokap lo?"

"baik fah. soalnya mama kan mertuanya dia. lagian mana berani dia jahatin mertuanya sendiri."

"tapi zaman sekarang ada loh. menantu yang suka jahatin mertuanya sendiri."

"gak semua menantu jahat kok fah."

"emang gak semua dis. tapi kan ada menantu yang jahatin mertuanya sendiri."

"tau darimana? Disha bertanya kepada zafah lagi."

"diberita lah. kan ada berita soal ini. lagian lo gak pernah liat apa berita soal menantu yang jahatin mertuanya sendiri?"

"pernah. tapi aku males liat berita kriminal."

"males kenapa?"

"soalnya gue gak suka liat berita orang ngejahatin orang. meskipun yang dijahatin mertuanya sendiri."

"tapi kalau mertuanya bikin menantunya sakit hati dan menantunya nyelakain mertuanya itu gimana?"

"salah itu lah. meskipun karena sakit hati. soalnya kan nyelakain orang dosa."

"tapi kan karena sakit hati mangkanya nyelakain dis."

"meskipun sakit hati tetep aja gak boleh nyelakain orang. meskipun sakit hati sama mertua."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 9 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Disharmonious family 3: masa-masa SMK.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang