Preview: Link on bio
Trakteer (Warning ⚠️⚠️ Video content⚠️⚠️)***
Tubuh basah keduanya saling menempel satu sama lain, dengan hanya tehalang bikini dan handuk yang dikenakan oleh Ten. Bulu kuduknya seketika berdiri merasakan saat helaan nafas hangat Ten mengenai kulitnya yang terasa dingin.
"Lapasin gua anjing!"
Ten masih kukuh memeluk Ruby dari belakang, tangannya yang melingkar di pinggang sang gadis perlahan mengusap lembut perut rata Ruby yang tidak tertutup apapun.
Otot perutnya terasa tegang saat itu juga, geli dan ia benci dipermainkan.
"Lepasin, Ten!. Lo kenapa sih!?"
Pundaknya dikecup oleh Ten sebelum berbisik ditelinga sang gadis, "gua sange."
Mendadak tubuhnya membeku bersamaan dengan salivanya yang sulit tertelan, "le-lepas."
Ten menulikan telinganya, tangannya meraba semakin berani dengan meremas vaginanya yang masih dibalut bikini, "ah-mmmmh!" Ruby langsung menutup mulutnya sendiri merasakan tangan teman sekelasnya yang semakin kurang ajar.
"Enak kan?"
"Heunggg mmmhh."
"Lepasin aja By, gua tau memek lo keenakan gua remes-remes gini," ucapnya seduktif ditelinga Ruby sambil terus meremas vagina sang gadis.
Ruby berusaha keras menolak, ia menggeleng bahkan tubuhnya memberontak, tapi kelihatannya tubuh menginginkan lebih membuat Ten enggan menyudahi kegiatannya.
"Hahhhh lepashhh."
Mana bisa Ten menyia-nyiakan kesempatan emas seperti ini, jadi saat merasakan Ruby sudah benar-benar terbawa oleh nafsu, ia langsung menggeser sedikit celana dalam yang dikenakan sang gadis, memasukan jari tengahnya dalam sekali hentakan.
"Akhhh sakithh."
Jari tengahnya keluar masuk memberikan kenikmatan untuk sang gadis sedangkan jempolnya mengacak-acak klitoris Ruby hanya untuk membuat sang gadis semakin kelonjotan dibuatnya.
"Ahhh hahhh heunghh."
"Mmmmhh stophh," keluhnya mencoba mengeluarkan jari Ten dari vaginanya.
"Ahhh ssst."
Ruby sendiri tidak bisa bohong jika jari Ten yang keluar masuk dari liangnya membuat Ruby keenakan bukan main, tapi rasanya kewarasan Ruby masih cukup untuk menolak kegiatan mereka yang tidak baik, apalagi dilingkungan sekolah.
"Stophh ahhh ahhh mmhhh."
Penolakan disertasi desahan yang keluar dari bibir Ruby malah membuatnya semakin menggila, bahkan handuk yang melingkar di pinggangnya sudah jatuh entah sejak kapan. Memanfaatkan hal itu Ten langsung menggesekan penisnya dari belakang, menusuk-nusuk vaginanya dengan berkala sampai gadis itu semakin mendesah.
"Ahhh heumhh heungh ahhh."
Ten merasakan harinya di remas kuat oleh otot-otot vagina Ruby yang semakin mengetat.
"Gua mau ahhhh- hahhhh.."
"Mau cum?"
Ruby mengangguk lemas, sedangkan Ten langsung menusukkan jarinya semakin cepat hingga Ruby merasakan pelepasannya.
Melihat tubuh menggenjang itu membuat Ten tersenyum puas sekaligus tidak sabar merasakan vagina sempit milik Ruby meremas-remas penisnya dengan begitu erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/321219209-288-k360208.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fly High
RandomMature content🔞 harap bijak dalam memilih bacaan. Request member dan plot tinggalkan di komentar