Bab 6: Perburuan di Hutan Timur

9 0 0
                                    

Langkah Xiao Yan membawa dirinya lebih dalam ke dalam Hutan Timur, tempat di mana pepohonan yang tinggi dan lebat membentuk kanopi gelap yang menghalangi sinar matahari. Udara di hutan itu terasa dingin, dan aroma dedaunan yang lembab bercampur dengan bau tanah basah membuat suasana semakin mencekam. 

Meski begitu, Adrian atau Xiao Yan, nama yang kini ia sandang tidak membiarkan rasa takut menghentikan perjalanannya. Dengan Sistem yang terus memberinya informasi dan misi, ia tahu bahwa ia tidak bisa menyia-nyiakan waktu.

["Waktu yang tersisa: 46 jam," Sistem mengingatkannya, menambah rasa urgensi di hatinya.]

Xiao Yan berhenti sejenak, menajamkan pendengarannya. Hutan ini terkenal dengan berbagai binatang buas dan makhluk Dou Qi yang dapat menyerang kapan saja. Ia harus tetap waspada. Dengan Dou Qi mengalir di tubuhnya, ia siap melindungi dirinya dari segala kemungkinan. Namun, di balik semua itu, ada kekhawatiran yang tidak bisa ia abaikan: apakah ia benar-benar siap menghadapi apa yang menunggu di gua kuno itu?

Perlahan, ia melangkah lebih jauh, melewati semak-semak yang rimbun dan pohon-pohon tua yang berdiri seperti penjaga kuno. Setiap langkah yang ia ambil menimbulkan suara gemerisik daun kering, membuat suasana semakin tegang. Namun, tiba-tiba, ia mendengar suara lain—bukan suara binatang, melainkan bisikan halus yang datang dari arah utara.

Xiao Yan merendahkan tubuhnya dan bergerak lebih hati-hati. Ia menyembunyikan dirinya di balik sebatang pohon besar, mencoba mengintip ke arah sumber suara. Di depan sana, ia melihat sekelompok pria berjubah hitam yang berkumpul di sekitar api unggun kecil. Wajah mereka tertutup bayangan, tetapi Dou Qi gelap yang mengelilingi mereka memberi tahu Adrian bahwa mereka bukan orang biasa. Mereka adalah musuh yang berbahaya, mungkin anggota organisasi yang mengincar keluarga Xiao dan Batu Spiritual yang ia cari.

"Laporannya mengatakan bahwa Batu Spiritual pasti ada di dalam gua kuno itu," kata salah satu pria berjubah hitam dengan nada rendah. "Kita harus menemukannya sebelum bocah itu atau keluarganya sempat melindunginya."

Xiao Yan mengepalkan tangannya, merasa amarah mulai membara di dalam dirinya. Jadi, mereka memang tahu tentang Batu Spiritual. Itu berarti ia harus bergerak cepat, tetapi ia juga tidak bisa melawan mereka secara langsung. Dengan jumlah dan kekuatan mereka yang jauh di atas dirinya, Adrian tahu bahwa pertarungan terbuka akan menjadi tindakan yang bodoh. Ia harus berpikir cerdas.

["Sistem: Pilihan strategi tersedia. 1. Menyerang diam-diam. 2. Mengamati lebih lama untuk mengumpulkan informasi. 3. Menghindari dan mencari jalan lain ke gua," suara Sistem menawarkan opsi di dalam pikirannya.]

Xiao Yan mempertimbangkan pilihannya dengan hati-hati. Mengamati lebih lama bisa memberinya informasi berharga, tetapi itu juga berisiko jika mereka menyadari kehadirannya. Menghindari mereka mungkin pilihan paling aman, tetapi itu berarti ia kehilangan kesempatan untuk mengetahui rencana mereka lebih lanjut. Dengan perasaan bimbang, ia akhirnya memilih opsi kedua, berharap bahwa sedikit pengamatan tambahan bisa memberinya keuntungan strategis.

Ia merendahkan tubuhnya lebih jauh, memperhatikan setiap gerakan para pria berjubah hitam itu. Salah satu dari mereka mengeluarkan peta kecil dari dalam jubahnya dan menunjukkannya kepada yang lain. Xiao Yan mencoba memperhatikan, meskipun jarak membuatnya sulit untuk melihat detailnya. Namun, ia bisa menangkap kata-kata kunci yang membuat jantungnya berdegup lebih cepat: "formasi perlindungan" dan "batu pemurni."

"Formasi perlindungan?" pikir Xiao Yan, mencoba mencerna informasi itu. Jika gua kuno itu dilindungi oleh formasi Dou Qi, maka memasuki gua akan menjadi tantangan tersendiri. Ia harus memikirkan cara untuk melewati formasi itu, dan itu berarti ia harus mencari tahu lebih banyak tentang jenis perlindungan yang digunakan.

Namun, sebelum ia sempat merenungkan lebih jauh, salah satu pria berjubah hitam tiba-tiba berdiri, matanya memandang ke arah tempat Xiao Yan bersembunyi. "Ada seseorang di sini," katanya dengan nada curiga. Xiao Yan merasakan jantungnya berhenti sejenak. Mungkinkah mereka menyadari kehadirannya?

Tanpa berpikir panjang, Xiao Yan melompat dari tempat persembunyiannya dan menggunakan Tiga Langkah Petir, teknik gerakan cepat yang membuat tubuhnya bergerak seperti kilat. Dalam sekejap, ia melesat ke arah selatan, menjauh dari para pria berjubah hitam itu. Teriakan mereka bergema di belakangnya, tetapi Xiao Yan tidak berani menoleh. Ia terus berlari, mengandalkan kecepatannya untuk menghindari pengejaran.

Pepohonan dan semak-semak berlalu dengan cepat di sekelilingnya, dan Xiao Yan terus melangkah tanpa henti. Ia tahu bahwa jika mereka menangkapnya, nasibnya bisa sangat buruk. Namun, setelah beberapa menit berlari, ia akhirnya merasa aman. Napasnya terengah-engah, dan ia berhenti sejenak di dekat sebuah sungai kecil, mencoba mengatur pernapasannya.

"Nyaris saja," gumamnya, menghapus keringat dari dahinya. Tapi meskipun ia berhasil melarikan diri, ia tahu bahwa situasi ini semakin berbahaya. Musuh yang ia hadapi bukanlah musuh biasa, dan mereka siap melakukan apa pun untuk mendapatkan Batu Spiritual.

Namun, ada satu hal yang membuat Xiao Yan tetap optimis: ia memiliki informasi baru yang bisa ia gunakan. Dengan formasi Dou Qi yang melindungi gua, ia tahu bahwa ia perlu memikirkan cara untuk mengatasinya. Tetapi sebelum itu, ia perlu beristirahat dan memulihkan tenaga.

Xiao Yan duduk di tepi sungai, merasakan air dingin yang menyegarkan. Ia menatap langit yang mulai cerah, merasa bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Namun, ia juga tahu bahwa ia tidak bisa melakukannya sendirian. Mungkin, ia perlu mencari bantuan dari sekutu yang tidak terduga, seseorang yang bisa membantunya dalam perjalanan ini.

Dengan pikiran yang penuh rencana, Xiao Yan akhirnya bangkit dan melanjutkan perjalanannya. Di dunia ini, kekuatan dan kecerdasan adalah kunci untuk bertahan hidup, dan ia bertekad untuk menggunakan segalanya yang ia miliki untuk melindungi keluarganya dan menemukan Batu Spiritual yang legendaris.

Legenda Xiao Yan: Perjalanan Baru di Dunia BTTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang