mata biru 6

376 76 3
                                    

                      Happy reading

                                  .
         
                                  .
   
                                  .

                                  .

                                  .

Saat gracia, masuk Adel menyuruh cellie dan ella. untuk segera memasuki kamar dan tidur.

Adel dengan cepat memanggil Ella dan Cellie. "Anak-anak, cepat ke kamar dan tidur, ya. Ayah ada urusan sebentar dengan Ibu Gracia."

Ella dan Cellie menurut, mereka bergegas memasuki kamar seperti yang Adel perintahkan. Cellie melirik Gracia dengan sedikit takut sebelum akhirnya menghilang di balik pintu.

Setelah memastikan anak-anak itu di dalam kamar, Adel menghela napas berat. Ia tahu Gracia pasti penasaran dan ingin mencari tahu kebenaran di balik semua ini.

"Baiklah, Gracia. Apa yang ingin kau tanyakan?" Adel akhirnya mempersilakan Gracia untuk bicara.

Gracia memandang Adel lekat-lekat, mencoba membaca ekspresinya. "Adel, sebenarnya siapa anak-anak itu? Kenapa mereka memanggilmu 'Ayah'?"

Adel terdiam sejenak, tampak ragu. Tapi ia tahu ia tidak bisa lari lagi dari pertanyaan Gracia. "Mereka... memang anak-anakku, Gracia."

Gracia mengerutkan kening, tidak percaya dengan jawaban Adel. "Tapi kenapa aku tidak pernah tahu kau sudah menikah dan punya anak?"

"Itu... karena memang belum ada yang tahu," Adel mengalihkan pandangannya, merasa tidak nyaman.

"Belum ada yang tahu? Bagaimana bisa?" Gracia semakin kebingungan.

Adel menghela napas panjang. "Ceritanya panjang, Gracia. Tapi... memang benar, Ella dan Cellie adalah anak-anakku."

Gracia terdiam, mencoba mencerna semua informasi yang baru saja diterimanya. Banyak pertanyaan bermunculan di kepalanya, tapi ia memutuskan untuk mendengarkan penjelasan Adel terlebih dahulu.

"Baiklah, ceritakan padaku, Adel. Aku ingin tahu semuanya."

Adel mengangguk, tahu bahwa ia tidak bisa menyembunyikan lagi. Ia pun mulai menceritakan semuanya dari awal kepada Gracia.

Adel menghela napas panjang, lalu mulai menceritakan semuanya kepada Gracia.

"Sebenarnya, Ella dan Cellie... mereka bukan anak kandungku. Aku tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak sebelumnya," ungkap Adel jujur.

Gracia terkejut mendengar pengakuan Adel. "Lalu kenapa mereka memanggilmu 'Ayah'?"

"Itu karena... ibu mereka meminta agar aku menjaga dan mengakui mereka sebagai anak-anakku," jelas Adel. "Awalnya aku juga bingung dan tidak mengenal mereka. Tapi ibu mereka memaksa cellie dan ella agar tinggal bersama ku, agar aku mau menerima Ella dan Cellie."

Gracia mengerutkan kening, semakin tidak paham dengan situasi yang dihadapi Adel. "Tapi kenapa? Apa alasan ibu mereka melakukan itu?"

Adel terdiam sesaat, tampak ragu. "Aku pun tidak mengetahui tentang itu ."

"Tapi kau bahkan tidak mengenalnya? Kenapa ia memilihmu untuk menjadi ayah bagi anak-anaknya?" Gracia semakin bingung.

"Entahlah, Gracia. Aku juga tidak tahu alasan yang sebenarnya," Adel menggeleng pelan. "Mungkin... karena aku adalah satu-satunya orang yang bersedia menerima mereka."

Gracia terdiam, mencoba memahami semua penjelasan Adel. "Jadi... kau terpaksa mengakui mereka sebagai anakmu, meskipun sebenarnya kau tidak memiliki hubungan apa-apa dengan mereka?"

mata biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang