mata biru 7

382 78 9
                                    

                     Happy reading  

                                 .

                                 .

                                 .

                                 .

                                 .

Usai sarapan bersama, Adel memutuskan untuk mengajak Ella dan Cellie berbelanja perlengkapan sekolah. Ia ingin memastikan anak-anak itu memiliki semua yang mereka butuhkan untuk bersekolah .

"Nah, anak-anak, sekarang kita siap-siap untuk pergi berbelanja, ya?" ajak Adel dengan penuh semangat.

Namun, Ella dan Cellie tampak ragu-ragu. "Tapi, Ayah... Ibu ikut kan?" tanya Cellie dengan nada cemas.

Adel mengelus kepala Cellie dengan lembut. "Ibu tidak bisa ikut, sayang. Beliau masih ada pekerjaan di kantor. Tapi tenang saja, Ayah akan menemani kalian."

Meski masih sedikit enggan, Ella dan Cellie akhirnya menurut. Mereka beranjak ke kamar untuk bersiap-siap.

Sementara itu, Gracia mendekati Adel dengan senyum memaklumi. "Maafkan aku, Adel. Aku ingin sekali menemani kalian, tapi aku benar-benar harus menyelesaikan pekerjaanku di kantor hari ini."

Adel mengangguk, memahami situasi Gracia. "Tidak apa-apa, Gracia. Aku mengerti. Lagipula, ini bagus untuk memberi kesempatan bagi aku dan anak-anak untuk lebih dekat."

Gracia tersenyum lega. "Baiklah, kalau begitu. Aku akan berusaha menyelesaikan pekerjaanku secepatnya agar bisa menyusul kalian."

"Terima kasih, Gracia. Aku yakin anak-anak akan senang jika kau bisa bergabung nanti," ucap Adel tulus.

Gracia mengangguk, lalu bergegas merapikan barang-barangnya. Sebelum pergi, ia menghampiri Ella dan Cellie yang sudah siap.

"Anak-anak, Ibu harus segera ke kantor dulu, ya. Tapi Ibu akan berusaha menyusul kalian secepat mungkin, oke?" jelas Gracia sambil mencium pipi kedua gadis kecil itu.

Ella dan Cellie tampak sedikit kecewa, tapi mereka mengerti. "Baiklah, Ibu. Hati-hati di jalan," kata Ella.

Gracia tersenyum, lalu mengangguk ke arah Adel sebelum melangkah pergi. Dalam hati, ia berharap bisa segera menyelesaikan pekerjaannya agar bisa bergabung dengan keluarga kecil itu.

Sementara itu, Adel menggenggam tangan Ella dan Cellie, siap untuk mengajak mereka berbelanja perlengkapan sekolah. Meskipun Gracia tidak bisa ikut, Adel yakin mereka akan tetap menghabiskan waktu yang menyenangkan bersama.

Saat Adel, Ella, dan Cellie tiba di toko perlengkapan sekolah, Adel langsung menjelajahi setiap rak dan etalase dengan teliti.

"Nah, anak-anak, kita harus memastikan kalian punya semua yang dibutuhkan untuk sekolah nanti," ujar Adel sambil tersenyum.

Ella dan Cellie tampak antusias, matanya berbinar-binar melihat semua barang-barang baru di hadapan mereka.

Adel mulai memilih buku tulis, pensil, penghapus, dan perlengkapan lainnya. Ia memastikan semua yang dibeli sesuai dengan kebutuhan sekolah anak-anak.

"Lihat ini, kalian suka warna apa untuk tas sekolahnya?" tanya Adel sambil menunjukkan beberapa pilihan.

"Wah, yang warna biru muda itu lucu sekali, Ayah!" seru Cellie dengan bersemangat.

Adel tersenyum lebar, lalu memasukkan tas berwarna biru muda itu ke dalam keranjang belanja.

Setelah itu, Adel juga memilihkan sepatu, seragam, dan kaos kaki untuk Ella dan Cellie. Meskipun harganya tidak murah, Adel rela mengeluarkan uang demi melihat senyum bahagia di wajah anak-anak itu.

mata biruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang