Mobil melaju melewati jalan demi jalan yang dihiasi lampu-lampu kota yang berkilauan, menebarkan cahaya keemasan yang memantul di kaca jendela. Juan fokus membawa Nada ke stadion tempat konser seharusnya berlangsung. Sementara Nada sibuk memandang keluar jendela, menikmati suasana kota yang begitu hidup malam itu.
"Jadi lo beli tiket konser cuma buat ngajak gue ke panti asuhan? Pake bohong jadi panitia acara segala lagi." Ucap Nada saat melihat pantulan tiket konser dari kaca mobil, tiket itu diletakkan asal pada kursi belakang.
"Nggak bohong, kan beneran jadi panitia, panitia humas penyaluran dana." Juan mengeles.
"Terus segala pakai beli tiket konser buat apa?"
"Karena gue gapunya temen buat ke panti, dan gue tahu kalo ngajak lo harus ada sogokan dulu, kalo jujur pasti lo nggak mau." Kata Juan meyakinkan.
Sebagian besar ucapan Juan bohong, padahal dia sering ke panti sendirian tanpa didampingi siapapun. dia juga tidak tahu mengapa dia rela membeli tiket konser Ariana Grande hanya untuk mengajak Nada. Bahkan dia harus membayar harga sebesar dua kali lipat karena jika dadakan harus membeli pada calo. Entahlah mengapa dirinya se-effort itu, Juan juga tidak paham.
Nada menoleh merasa tidak setuju, "Kata siapa gue nggak mau?" Nada meyipit sedikit kesal karena Juan salah mengira tentangnya. "Kapan-kapan kalo lo mau ke panti lagi, ajak gue aja gapapa, gue suka anak kecil."
Juan meliriknya sebentar, "Kapan?"
"Hah?"
"Kapan lo mau kesana lagi?"
Nada mengangkat bahu. "Gatau, yang pasti saat gue ke Milan lagi,"
"Ah lo balik ke Indonesia? Kirain lo pindah ke sini,"
"Engga, lusa jadwal tiket gue balik, di sini gue cuma ngunjungin Nonno."
Juan mengangguk-angguk mengerti, lalu dia memutar musik pelan dari stereo mobilnya. Nada melirik sekilas dan mendengar intro lagu Ariana Grande mengalun memenuhi mobil. "Gue paling suka lagu ini, karena lagu ini buat gue bangkit dari masalah yang sering bikin gue terpuruk," Nada mengutarakan perasaannya, dia selalu senang membahas lagu. "Kalo lo? Suka yang mana?"
"Gue dengerin semuanya dulu, nanti kalo ada yang gue suka, gue bilang." Ucap Juan santai, kepalanya bergerak-gerak mengikuti irama lagu.
Nada menoleh ke Juan sambil memiringkan kepala. "Lo beli tiket Ariana padahal lo sendiri nggak tahu lagunya sama sekali?"
"Emang kenapa? Yang penting lo suka, gue lihat sorotan instagram lo lagu Ariana semua isinya." Ucap Juan santai, dia memberhentikan mobil di depan salah satu butik tengah kota. "Tunggu sini bentar," Juan membuka pintu mobil dan keluar tanpa penjelasan.
Tidak sampai lima menit dia sudah kembali dengan pakaian yang berbeda, tangannya membawa totebag yang berisi baju yang dia pakai sebelumnya. Nada memperhatikannya dari atas hingga bawah, Juan menggunakan kemeja putih dengan celana kain berwarna krem. Outfit yang matching dengan outfitnya,
"Kenapa ganti?"
Juan memasuki mobil sambil meletakkan totebag di kursi belakang. "Masa iya gue ke konser Ariana pakai item-item, kaya ke konser rock?"
🦋🦋🦋
Mobil mereka berhenti di tepi jalan, di antara deretan kendaraan lain yang menunggu giliran keluar dari area stadion. Di sekitar mereka, kerumunan orang mulai membanjiri jalanan, sebagian besar terlihat memegang poster hingga album bertanda tangan. Beberapa mengenakan kaus bergambar wajah Ariana, sementara yang lain sibuk mengobrol, masih tenggelam dalam euforia konser yang baru saja selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUAN : LATE NIGHT CONCERT (JAY)
RomanceMilan, kota yang menjadi saksi pertemuan pertama Nada dengan Juan Bimantara seorang pembalap F1. Dalam tiga hari yang singkat, Juan memperkenalkan Nada pada dunia baru yang belum pernah Nada rasakan. Namun, waktu mereka terbatas. Nada harus kembali...