Grand Duke's Wife (TAMAT)

🌷29 (Menerima Kenyataan)

"Apakah kau benar seorang tabib?" Lukas merasa sedikit tak percaya melihat pria tua didepannya, dengan penampilan yang tampak lusuh dan juga tak terurus.

"Kalian memaksaku kemari dan kalian juga masih bertanya hal itu padaku?!" Pria tua itu merasa tak terima dengan keadaannya saat ini, sebelumnya sudah ia tolak prajurit yang datang menghampirinya, tetapi para prajurit tersebut memaksanya sehingga disinilah ia sekarang.

"Lupakan, saat ini aku ingin kau memeriksa keadaan istriku." Pinta Lukas setelahnya ia menyuruh tabib tua itu mengikuti jalannya. Jadi, mau tak mau tabib tersebut harus mengikuti Lukas, mengingat dibelakangnya ia merasa terintimidasi dengan adanya prajurit yang masih mengikutinya.

Kini mereka sudah berkumpul di kamar, Lukas yang tak ingin istrinya menjadi bahan kerumunan, langsung menyuruh prajurit yang mengikuti mereka segera keluar dan menjaga area depan untuk tak membiarkan siapapun masuk.

"Istriku sudah hampir sebulan tak sadar, aku sudah berupaya memanggil tabib dari berbagai pulau, tapi jawaban mereka semua sama dengan mengatakan bahwa istriku tak dapat diselamatkan." Ungkap Lukas ketika melihat keterdiaman tabib tua itu yang masih menatap Evelyn dengan tatapan yang begitu rumit.

"Apa yang kau lakukan, jika aku mengatakan hal yang sama seperti para tabib sebelumnya."

"Tentu kau harus mati." Tekan Lukas ketika mendengar pernyataan konyol dari tabib tua itu, padahal tabib itu belum memeriksa keadaan Evelyn dan hanya melihatnya terus menerus, kini malah membuatnya merasa marah dengan ucapannya.

"Cepat lakukan pemeriksaan dan jangan hanya berbicara omong kosong." Geram Lukas.

Tabib itu sendiri merasa bingung dengan keadaan yang ada di sekelilingnya. Semua tabib yang mengatakan bahwa gadis itu tak dapat diselamatkan tentu benar adanya, ia sendiri dapat melihat kala wajah gadis itu yang nampak begitu pucat serta dapat ia rasakan bahwa jiwa gadis itu tak ada disana.

Ia bukanlah seorang tabib biasa, entah dapat dari mana seorang Grand Duke mengetahui keberadaannya sehingga ia harus menghadapi secara langsung kasus seperti ini. Ia bisa merasakan bahwa jiwa gadis itu telah tiada dan diganti oleh jiwa lain yang ia tak ketahui, sehingga kini entah kemana perginya jiwa yang seharusnya menetap malah menghilang.

"Saya akan berusaha mencoba memanggilnya, anda hanya perlu percaya dan tidak berkata apapun selama proses ketika menyembuhkan istri anda." Ungkap Tabib tua itu. Kini Lukas hanya diam dan menuruti kata sang tabib, entah apa yang akan dilakukan. Kini, tabib itu hanya memejamkan matanya sambil memegang pergelangan tangan istrinya.

Pengobatan yang cukup aneh, tetapi Lukas mencoba mempercayai hal yang mungkin tidak masuk akal ini.

Denyut nadi dari gadis ini benar-benar terasa begitu lemah, membuat tabib itu merasa sedikit kesulitan untuk memanggil jiwa yang harusnya menetap di raga kosong ini. Ia juga dapat merasakan energi yang sama lemahnya sehingga begitu sulit mendeteksinya, akan tetapi ia terus berupaya memanggil jiwa lain itu untuk dapat kembali ke raga ini.

Lukas hanya terus melihat dan mengernyitkan dahinya dengan perasaan yang sulit dijelaskan, ia sedikit terkejut ketika tabib itu tiba-tiba memuntahkan cairan berwarna hitam yang begitu pekat, ingin sekali Lukas menanyakan mengenai apa yang terjadi. Tetapi ia berusaha untuk tak bersuara mengingat peringat tabib itu sebelumnya.

"Kini kondisi istri anda sudah stabil, anda hanya perlu bersabar dan menunggu waktu, karena istri anda akan segera sadar." Ucap seorang tabib pria tua tersebut, ketika berhasil memanggil jiwa seorang gadis yang tak ia ketahui namanya dengan begitu susah payahnya.

Ini pertama kalinya tabib itu berhasil memanggil jiwa yang telah mati untuk kembali ke raga gadis yang saat ini terbaring kaku. Pada awalnya ia sedikit terkejut dengan kondisi istri dari seorang Grand Duke yang memang sudah tak memiliki jiwa, ia sempat berpikir bahwa suami dari gadis ini sedikit gila memintanya untuk menyembuhkan raga yang telah mati.