🌷34 (Selesai)

47.7K 1.7K 27
                                    

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Sudah hampir lima tahun lamanya Evelyn dan juga Lukas bersama, keluarga kecil mereka yang nampak bahagia karena dihadiri seorang anak diantara pasangan tersebut.

Theodore Elias Savero namanya. Hampir keseluruhan wajahnya mirip dengan Lukas hanya saja manik matanya yang mengikuti Evelyn. Ternyata memang benar adanya cinta Lukas yang begitu besar sampai menurun ke anak mereka yang kini tengah berlari gembira kearah Evelyn yang tengah merajut sebuah syal untuk putranya yang kini berusia tiga tahun.

"Ibu lihat aku menangkap kupu-kupu." Theodore menjulurkan tangannya yang menghampit sayap kupu-kupu tersebut dan memperlihatkan kepada ibunya yang nampak terkejut dengan tangkapannya.

Evelyn seketika membelakkan kedua matanya. "Astaga Theo. Cepat lepaskan kupu-kupunya." Ia tak tega dengan sayap kupu-kupu itu yang hampir patah akibat ulah putranya dengan menggenggam kupu-kupu itu begitu erat.

Theodore pun langsung melepaskannya, tetapi sayangnya kupu-kupu itu tak dapat terbang kembali dan malah terjatuh ke dasar tanah, Theodore pun menekuk kedua kaki kecilnya untuk melihat lebih jelas kupu-kupu yang ia tangkap tadi.

Theodore bergegas kembali berdiri dan pergi kearah Evelyn yang nampak masih sibuk itu. "Ibu kupu-kupunnya sudah mati ternyata." Senyuman khas seperti milik Lukas menghiasi wajah Theodore yang membuat Evelyn jengah dengan perilaku putranya yang senang sekali menangkap hewan kecil dan malah berakhir tak bisa terbang kembali.

"Ibu kapan ayah pulang." Karena merasa terabaikan Theodore langsung memeluk tubuh Evelyn, sehingga membuat wanita yang tengah sibuk merajut sedartadi, langsung melepaskan rajutan pada tangannya dan membalas pelukan putranya.

"Theo. Ibu sudah bilang bahwa ayah akan pulang nanti setelah tiga hari. Ini belum ada satu hari dan tadi pagi ayahmu baru saja pergi berpamitan kan?" Evelyn kini beralih menangkup wajah menggemaskan putranya itu. Theodore memang sangat dekat sekali dengan Lukas, mengingat suaminya yang selalu meluangkan waktu senggangnya dengan bermain bersama putra mereka.

Theodore tampak menekukkan wajahnya. "Tapi Theo bosan, ibu tidak asik jika diajak bermain." Ujar Theodore.

"Ah— ternyata Theo menganggap ibu membosankan ya? Baiklah, ibu tak akan memaksakan sup kesukaan Theo lagi dan lebih baik ibu mencari putra lain saja." Evelyn kini berpura-pura marah dan berusaha melepaskan tangan putranya yang masih memeluknya dengan begitu erat.

Kini dapat ia lihat kedua manik mata putranya yang langsung nampak berkaca-kaca dan semakin mengeratkan pelukannya kepadanya. Evelyn senang sekali menjahili putranya jika sudah seperti ini. Ternyata jiwanya tak sepenuhnya menghilang yang senang menjahili anak kecil.

Mengenai jiwa Evelyn yang asli ia sudah mengetahui semuanya. Saat dua tahun lalu, ia baru menyadarinya berkat tabib yang pernah menyembuhkannya— lebih tepatnya memanggil jiwanya untuk kembali. Ternyata tabib itu adalah kakeknya yang asli, ia juga baru menyadarinya ketika beliau mengatakan sesuatu yang membuatnya sedikit merasa tak percaya, di lain sisi ia juga merasakan kesedihan karena ternyata jiwa Evelyn asli telah hilang selamanya dan sekarang di raga ini hanya ia seorang. Pantas saja ia tak dapat merasakan sesuatu yang membuat kepalanya pening atau terasa sakit kembali.

Sampai kapanpun kejujurannya mengenai perpindahan jiwa ini tentunya akan terkubur selalu bersama ingatannya. Lukas tak mengetahuinya sampai sekarang dan ia juga yang tak menjelaskan apapun mengenai hal tersebut, kini yang Evelyn mau hanya fokus kepada masa depan dan juga kepada keluarga kecil mereka yang diisi oleh dirinya, Lukas, dan juga putranya Theodore. 

Selama lima tahun ini tentunya menjadi sebuah perjalanan panjang dalam hidup Evelyn dan Lukas. Lukas yang terus berjuang agar bisa mendapatkan cinta Evelyn seutuhnya berhasil setelah masa setahun percobaan menaklukkan hati Evelyn.

Grand Duke's Wife (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang