Perkara insiden kemarin, Kenzo sadar diri untuk tidak jadi menginap dirumah bara. dikarenakan esok hari bara akan menemani mama nya. ia tidak ingin mengganggu urusan antara ibu dan anak ini.
dan di hari ini bara akan menuruti kemauan mama nya yang menyuruhnya nyusul ke mall. demi warisan pikirnya
Bara memasuki mobilnya yang sudah standby di depan halaman rumah. dengan segera dirinya langsung menancap gas menuju lokasi mall yang telah di sharelock sang mama.
setelah menempuh beberapa menit perjalanan dan hiruk pikuknya kemacetan, akhirnya sampai juga di parkiran mall tersebut.
Bara turun dan bersender di samping mobil sambil tangannya mengotak-atik handphone miliknya. ia memencet kontak sang mama dengan segera langsung menelepon nya.
Baru deringan pertama langsung diangkat mama nya.
"bara udah di parkiran, mama dimana"
"kamu langsung masuk aja ke butik tante Kinan ya"
"yang di lantai 4 ma?"
"iya dong masa kamu lupa sih"
"yaudah bara langsung kesana"
Bara langsung menutup percakapan nya dengan sang mama dan melangkahkan kan kaki menuju butik tante Kinan. yang diingatnya tante Kinan adalah adik mama nya. karena mereka jarang ketemu jadi bara agak susah mengetahui latar belakang tante Kinan.
tante kinan wanita pembisnis yang kerjaannya keluar negeri terus sehingga jika ada acara kumpulnya sanak saudara maka yang tidak hadir hanya tante Kinan. itulah faktor yang menyebabkan hubungan bara dengan tantenya agak kurang dekat.
"ma" panggil bara setibanya di belakang mama nya yang sedang mengobrol dengan seseorang wanita modis.
"eh udah sampe aja kamu" antusias mama menepuk pundak bara.
"ini bara ya?" tanya wanita modis itu.
"iya dong, gimana bujangku tampan dan gagah kan nan" bangga sang mama.
wanita modis itu terkekeh seraya mengangguk "aduh ponakan tabte emang top parah"
"ya jelas dong bibit Mira gitu loh" ucap Mira mamanya bara.
"oh iya sayang, kenalin ini tante Kinan" lanjut Mira.
bara mengangguk lalu maju menyalami tangan tante nya itu.
"gimana kabarnya tan?" basa basi bara.
"baik bar. kamu gimana kabarnya tau-tau udah gede aja"
"usia kan naik tante bukan turun gimana ngga gede" guraunya.
tante Kinan tertawa menyadari kebodohannya. "Ahahaha iya iya bener"
"kalian kalo ngobrol sampe ngelupain ada orang disini ya!" sindir Mira.
Bara menoleh lalu menyengir menatap mama nya. "jangan ngambek ma nanti cepat tua. keriput mau?"
Mira segera mengambil kaca di tasnya dan mengrayangi wajahnya panik jika kulitnya akan keriput seperti nenek tua.
"mama masih muda kan bar? belum keriput kan? mama masih cantik? masih glowing? masih-"
KAMU SEDANG MEMBACA
AYBARA
Teen Fiction*** bagi seorang anak perempuan ayah adalah sebongkah harapan, kebijaksanaan, dan cinta yang tak tergantikan. Bagi anak perempuan, ayah bukan hanya sekadar figur yang memberikan perlindungan fisik, tetapi juga sumber inspirasi dan kekuatan emosional...