Stranger Of Love

Bab 9

STRANGER OF LOVE

[9]

Starring to :

Satria Adya Putera as Park Sunghoon (Enhypen)

Ratu Aubrey Jasmine (OC)

Alena as Jang Wonyoung

Jayyandra Bima Nugraha as Jay Park (Enhypen)

Support Cast :

Pandu as Yang Jungwon (Enhypen)

Jake (Enhypen)

Riki (Enhypen)

Original Story by Alesha

"Aku gak suka marah-marahan kayak gini , " Jay berkata penuh penekanan , ia menatap tajam Alena yang kini menangis sesegukan di hadapannya. Kisah mereka yang semula begitu indah , berubah saat Alena selalu membahas Jasmine. Jay sebenarnya tidak ingin munafik. Ia sering merindukan Jasmine diam-diam , apalagi setelah mendengar gadis itu tinggal di rumah Satria membuat otaknya buntu seketika. Gadis manis itu , kenangan saat mereka sering menghabiskan waktu bersama terngiang dalam ingatan.

Tapi Jay tidak bisa menyakiti Alena , ia sadar pemilik hatinya yang sebenarnya justru masih abu-abu. Tapi Alena yang dia pilih. Gadis ini yang ia inginkan sejak awal. Ia setidaknya ingin menjadi lebih bertanggungjawab. Sebrengsek apapun dirinya , ia tidak mentolelir sikap Alena yang seperti ini.

"Ayo , nangis aja. Kesel aku sama kamu! " Jay naik pitam , ia bahkan sudah melemparkan parfum gadis itu hingga pecah ke ujung pintu , "Di call gak bisa , chat gak dibales , susah di temui. Kamu tuh maunya apa sih?"

Tubuh gadis itu bergetar. Ia belum pernah melihat sisi Jay yang seperti ini. Ia yakin penilaiannya benar , Jay lebih gentleman dibanding Satria , pria ini lebih manis dan lebih memperlakukannya dengan baik. Tidak seperti ini. Pipinya bahkan masih panas bekas tamparan pria itu barusan.

"Maafin aku..."

Memegang kepalanya dengan kedua tangan , Jay duduk dipinggiran ranjang , harga dirinya terluka karena pengabaian Alena. Ia juga membenci dirinya sendiri karena berlaku kasar pada gadis itu.

"Masih suka sama Satria?"

"Apa?"

Kedua mata elang itu memerah , "Nyesel kamu lebih pilih aku dibanding Satria? "

Alena gelagapan , tubuhnya lemas hingga sejak tadi duduk dilantai kini mulai beringsut bangun , ia menatap Jay dengan gamang. Pria itu tidak pernah membujuknya bahkan sejak terakhir mereka bertengkar di area parkir. Ia berminggu-minggu menunggu pria itu mengajaknya bertemu , tapi Jay menghilang ditelan bumi. Pria itu baru menghubunginya beberapa hari lalu –saat ia sudah muak dalam kesendirian. Saat ia masih berkutat dengan egonya sendiri.

"Maksud kamu apa?"

"Kamu pikir aku gak tau? Kamu ngerespon kita berdua, 'kan? Kamu nikmatin banget direbutin sama kita berdua, " Jay sebenarnya tidak ingin mengatakan itu. Ia hanya ingin kejelasan dari perasaan Alena yang sesungguhnya.

"Kenapa kamu sejahat itu..."

"Aku tau semuanya! Gak usah acting!"

Alena menangis histeris , ia menggapai kaki pria itu , "Jangan kayak gini aku mohon...."

"Kalau dipikir-pikir , kamu yang godain aku duluan..." Jay menatap gadis itu lurus , "Waktu aku lagi ngedeketin Jasmine , aku nyamperin dia yang lagi sama kamu di café deket kampus, 'kan? Kamu senyum sama aku. Setelah itu waktu kita ketemu lagi secara gak sengaja , kamu nyapa aku duluan , sampe minta whatsapp."

Menggelengkan kepala , gadis itu menghapus airmatanya yang mengalir deras , ia menggenggam tangan Jay sepenuh hati.

"Tolong jangan kayak gini...."