Bab 3

19 6 0
                                    

STRANGER OF LOVE

[3]

Original Story by Alesha

Jasmine mengerjap saat netranya terkunci tatapan dalam Satria yang kini tengah tersenyum tipis di depan kelas , pria itu memiringkan kepala , memasang wajah jenaka , menimbulkan banyak bisik-bisik menjengahkan tentang dirinya.

Sedangkan Bunga memperhatikan Jasmine dan Satria bergantian , dua mahluk menakjubkan yang sedang dibicarakan banyak orang itu terlampau menarik perhatian. Menimbulkan perasaan iri dan gundah luar biasa. Ia sebenarnya mempertanyakan niat Satria berhubungan dengan Jasmine –sahabatnya itu terlalu bodoh untuk menangani seorang pria .

Lihatlah betapa kaget dan kikuknya gadis itu sekarang.

Satria mengajaknya pulang bersama sampai di jemput ke kelas?

Atau pria itu ingin melihat respon Alena?

Ia melihat gadis cantik itu menatap Satria lurus , senyumnya yang indah, sedangkan Jasmine menelan ludah karena pria itu masih menatapnya. Tatapan dalam yang membutakan segala hal dalam hidupnya. Ia buru-buru membereskan buku , sedikit berlari menuju Satria lalu pria itu menangkap tangannya dengan mudah. Mereka berjalan bergandengan meninggalkan kelas.

Suasana kelas yang semula senyap kembali riuh , mereka tampak tidak percaya dengan pemandangan indah barusan.

"Sweet bangettt sampe di jemput ke kelas ahhh!"

Alena masih tampak kalem dengan senyumnya yang menawan , ia menanggapi teman-temannya dengan tenang.

**

Jasmine menggigit bibir , Satria tidak bicara apa-apa sejak sepuluh menit yang lalu , ia juga tidak mengetahui kemana pria ini akan membawanya. Ia menangkap sebentuk ekspresi dingin yang sulit diterjemahkan. Satria pasti tengah bergelut dengan pikirannya sendiri karena respon Alena biasa saja.

Apakah acara pacaran ini batal?

Jasmine sungguh berharap seperti itu.

Karena tidak tahan dengan situasi aneh diantara mereka , gadis itu menyentuh lengan sang pria , "Kita mau kemana?"

"Ke rumah , temenin di rumah ya, "

"huh? Mau ngapain?"

Satria membuang nafas , "Apa aja boleh neng , "

Ragu , gadis itu mengangguk. Perasaannya memang campur aduk sejak semalam , hanya saja ia terlanjur mengiyakan tawaran Satria. Ia harus bersikap selayaknya kekasih pria itu tiga bulan ke depan , ia paham resiko besar apa yang akan dihadapinya selama melakukan permainan ini. Ia tidak bisa terus-terusan merasa rendah diri.

Dirinya harus menyenangkan hati Satria bukan?

Lamborghini pria itu memasuki gerbang sebuah rumah besar bergaya modern klasik 3 lantai yang sangat tinggi , seluruh bangunan rumah bercat cokelat muda , aneka mawar cantik sedang bermekaran di taman luas berbentuk persegi panjang , ada 2 patung kuda, air mancur dan lampu-lampu kecil.

Ia sudah bisa menduganya.

Rumah tempat tinggal Satria memang harus sehebat ini.

Kira-kira mengapa pria ini bisa mempertimbangkan dirinya untuk menjadi pacar bohongan? Maksudnya , pria seperti Satria pasti memiliki banyak relasi gadis-gadis cantik dan hebat , tidak seperti dirinya yang sepertinya tidak masuk kriteria apapun.

Apakah ia terlihat mudah untuk dibeli?

Meskipun miris , Jasmine mengangguk menyetujui. Ia turun dari mobil setelah Satria membukakan pintu , aroma mawar memenuhi indra penciumannya , ia sebenarnya ingin membelai bunga-bunga cantik itu sebentar , tapi Satria keburu meraih pinggangnya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju pintu mahoni besar , sekitar empat wanita berseragam menyambut mereka ramah , satu lagi pria berusia tiga puluhan dan seorang wanita yang berpenampilan mencolok.

Stranger Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang