Tujuh

2.2K 51 2
                                    

Happy reading!!!!

****

Setelah selesai kegiatan panasnya, kini Xavier dan Dania tertidur dengan keadaan bugil, dan saling berpelukan.

Tiga jam sudah mereka tertidur, Dania lebih dulu bangun dari tidurnya, dan menatap wajah tampan di hadapannya. Sambil tersenyum Dania pun mulai meraba-raba setiap inci wajah tampah Xavier.

Aku kira cuma mimpi doang, ternyata yang tadi tuh nyata. Batin Dania.

Tangan Dania terus bergerak sampai si pemilik wajah itu terganggu karena rabaan dari tangan mungil milik Dania.

"Eugh baby, diam lah! Aku masih mengantuk." Tegur Xavier dengan suara serak khas bangun tidur.

"Abang bangun, aku laper..." Ucap Dania sambil memainkan dada bidang Milik Xavier.

Mau tak mau Xavier pun bangun dari tidurnya, ia langsung duduk dan memunguti pakaian-pakaiannya yang berserakan di bawah. "Mau makan apa?" Tanya Xavier sambil memakai celana boxer nya.

"Aku mau nasi padang." Ucap Dania.

"Lauknya pake apa?" Tanya Xavier lagi.

"Terserah."

Xavier pun memesankan nasi Padang untuk Dania lewat aplikasi online. "Mau mandi dulu?" Tanya Xavier sambil duduk di sisi kanan Dania.

"Iyaa, badan Nia pada lengket nih gara-gara cairan Abang sama Al." Ucap jujur Dania.

Xavier pun terkekeh mendengar ucapan yang keluar dari mulut Dania. "Nanti malem Main lagi yah." Ucap Xavier.

"No!!!!!! Punyaa Nia masih perih ga mau main dulu, Abang sewa mbak LC aja sana." Ujar Dania.

"Ga, mending puasa kalau kaya gitu, dari pada sewa LC." Ucap Xavier.

"Kenapa? Uang abang kan banyak, masa nyewa LC aja ga bisa sih."

"Bukan ga bisa sayang, ini tuh bukan masalah uang atau pun apa, Abang cuma mau nyodok memek kamu doang ga mau nyodok memek lain. Ga nafsu liatnya, apalagi LC bekas orang." Jelas Xavier.

"Bang Xavie tumben ngomong panjang. Speechless aku." Canda Dania.

Xavier tak menjawab ucapan Dania lagi, kini ia bangun dari duduknya dan langsung mengangkat tubuh mungil Dania untuk mandi.

" AAAAA ABANG." Teriak Dania, Karena terkejut tiba-tiba tubuhnya melayang. "Ish Abang kasih aba-aba doang kalau mau ngangkat Nia." Omel Dania.

Chupp

"Bawel banget sih mulutnya." Ucap Xavier selepas mengecup bibir Dania.

"Dih main nyosor-nyosor aja."

Mereka berdua pun akhirnya mandi, ingat hanya mandi tidak melakukan hal-hal apapun selain mengguyur air ke badan mereka.

****

"Enak nasi Padangnya?" Tanya Xavier sambil mengusap pelan pipi Dania.

"Eunauak bangeut." Ucap Dania sambil mengunyah makanan yang ada di dalam mulutnya.

"Telen dulu baru ngomong, nanti kamu keselek kalau ngunyah sambil ngomong." Ucap Xavier.

"Hehe, iya abang maap." Ujar Dania.

Dania pun melanjutkan acara makannya tanpa memperdulikan Xavier yang sedang memandangi wajahnya, ia masa bodo aja karena saat ini yang lebih penting adalah perutnya yang lapar.

Setelah habis Dania langsung menatap Xavier yang ada di sampingnya. Xavier yang di tatap secara intens pun mengangkat sebelah alisnya.

"Abang, Abang tau ga sih, kemaren kan temen ku cerita katanya tetangganya ada yang di bunuh secara tragis, dan abang tau ga siapa yang ngebunuhnya."

"Siapa?" Tanya Xavier

"M A F I A. Abang tau kan mafia, sebenernya psikopat sih tapi Sama aja lah yaa, ih serem tau bang." Ucap Dania sambil menggetarkan tubuhnya olah-olah ia sedang merinding.

"Owh." Respon Xavier.

"Ih abang kok cuma owh doang sih. Emang bang Xavie ga takut apa?"

"Engga." Ucap Xavier.

"Dah ah males, aku pengen shopping, ayo abang anter aku ke mall. Aku dah gatel pengen belanja alat masak sama bahan-bahannya." Ucap Dania antusias.

"Emang bisa jalan mau ke mall?" Tanya Xavier sambil mengangkat sebelah alisnya.

Dania pun langsung terdiam memikirkan ucapan Xavier, lah iya yah gue kan lagi ga bisa jalan gara-gara sodokan dua kontol pas pagi. "Aish, gara-gara bang Xavie sama Al sih aku jadi ga bisa kemana-mana kan." Gerutu Dania.

"Halah kamu menikmati juga sodokannya By. Kecuali kamu ga menikmati baru boleh bilang kaya gitu." Ucap Xavier.

"Dah ah ga usah di bahas lagi." Ucap Dania sambil mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa tuh bibir minta di kokop, hmm?" Goda Xavier sambil mengangkat-angkatkan alisnya.

"Mesum ih." Ucap Dania sambil memukul-mukul lengan Xavier.

"Ssh ahh sakit sayang." Desah Xavier

"Dih malah desah."

Xavier Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang