'Bukankah menyedihkan? Dia ada dalam jangkauan tanganmu, tetapi kau tidak bisa merengkuhnya?'
.
.
.Berjalan bersama tiga lelaki tampan ternyata sedikit mengintimidasi. Bible melirik ketiga lelaki yang berjalan beriringan bersamanya, sibuk bercanda. Mereka melewatkan tatapan kagum para perempuan dan lelaki yang berpapasan dengan mereka di taman hiburan itu. Bible memutar bola matanya. Hanya dia satu-satunya yang tampak tidak pas di gerombolan ini.
"Aku mau naik itu." Jes menunjuk ke sebuah wahana permainan yang tampak mengerikan. Sebuah tiang tinggi dengan kursi-kursi di ujung-ujung kincir angin, di mana kursi itu hanya dipakukan di satu titik.
Bible langsung merinding. Mereka akan diputar ke segala arah kalau naik wahana itu.
"Aku tidak mau." memikirkannya saja sudah membuat Bible mual karena takut.
Jes tertawa dan melirik Bible dengan tatapan mencemooh, "Pengecut."
"Aku bukan pengecut, aku punya akal sehat." Bible membelalakkan mata.
"Silahkan naiki wahana itu dan buat dirimu muntah sesudahnya."
Mile tertawa mendengar jawaban Bible untuk Jes, membuat Jes langsung memelototinya. Lelaki itu menatap Bible, seolah ingin membantah, tapi kemudian memutuskan menyerah.
"Oke kalau begitu, kita naik wahana yang membosankan saja. Mungkin kau bisa mencoba komedi putar di sana itu, sepertinya cocok dengan penampilanmu yang seperti anak SD."
Bible menatap Jes dengan pandangan mencela, lalu memelengoskan muka dan berjalan menjauhi Jes. Mile buru-buru mengikuti Bible, mengajaknya bicara tentang sesuatu sementara Jes mengamati mereka, lalu mau tak mau berjalan mengikuti Bible dan Mile di belakangnya. Pong mendekat ketika mereka berjalan mengikuti Bible.
"Kenapa denganmu sobat?"
Jes mengernyitkan keningnya, "Kenapa apa? Apa maksudmu?"
"Kau. Sikapmu aneh."
"Aneh? Aku biasa saja." Jes mengedikkan bahunya bingung.
Mile terkekeh, "Sikapmu aneh kepada Bible. Aku belum pernah melihatmu bersikap begitu kepada orang lain. Seolah-olah kau sedang... kebingungan."
"Aku? kebingungan menghadapi Bible? Itu tidak mungkin Pong. Memangnya apa yang dilakukan Bible sampai membuatku bingung?"
"Itu yang harus kau tanyakan kepada dirimu sendiri, Ayolah Jes, aku temanmu sejak kecil. Kau seperti buku yang terbuka di depanku. Sikapmu itu sangat kontradiktif, kau seolah-olah ingin menarik Bible mendekati tetapi sekaligus ingin mendorongnya jauh-jauh. Dan hal itu membuatmu tampak defensif didepan Bible. Mungkin kau harus temukan, sebenarnya apa yang kau rasakan untuk Bible!"
Jes membeku. Menatap bagian belakang tubuh Bible yang sedang berjalan di depannya. Lalu menghela nafas. Bahkan dia sendiri bingung dengan perasaannya. Bagaimana mungkin dia bisa menjawab pertanyaan Pong?
_______"Sepertinya Jes berperan sebagai kakak yang baik untukmu." Mile tersenyum lembut ketika mereka duduk di cafe di tengah taman hiburan itu. Mereka sudah naik rollercoaster, mencoba wahana kereta gantung, dan juga rumah hantu.
Sekarang mereka sedang makan siang. Cafe itu menyediakan makanan-makanan sederhana untuk mengisi perut. Bible melirik Jes yang sedang berada di luar Cafe bersama Pong, lelaki itu tadi melihat Bible yang memandang terpesona kepada pedagang peemen kapas berwarna pink yang lewat. Dan meskipun bersungut-sungut serta mengejek Bible yang kekanak-kanakan, Jes akhirnya keluar dan membelikannya untuk Bible. Bible dan tersenyum dan menatap Mile,
"Dia berusaha bersikap sangat baik untukku." Bible teringat betapa Jes sudah benar-benar merubah sikapnya dan itu membuat hatinya hangat.
Mile menetap Bible dengan tatapan menyelidik,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Enemy || JesBible
Fanfiction𝘈𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘱𝘦𝘳𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘪𝘬, 𝘉𝘪𝘣𝘭𝘦. 𝘔𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩𝘮𝘶, 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘢𝘺𝘢𝘩�...