Hinata X Sasuke X Sakura
Seorang pangeran jatuh cinta pada seorang wanita penghibur, terpikat oleh pesona dan kecantikan sang gadis. Walau saat itu sang pangeran belum mengetahui jati diri sebenarnya gadis itu, ia jatuh cinta. Dan ketika ia mengetah...
Sejak hari dimana Hinata membantu Sasuke untuk memilihkannya kalung, merekapun menjadi sangat dekat. Mereka sering bertemu baik di toko perhiasan ataupun ditempat lain. Sasuke belum tahu kalau Hinata adalah seorang wanita penghibur. Itu sebabnya Hinata agak hawatir kalau nanti Sasuke tahu yang sebenarnya ia akan dijauhi oleh Sasuke.
Memikirkan Sasuke menjauhi dirinya membuat dadanya terasa sesak. Ia tahu, bahwa ia seharusnya tidak memendam rasa kepada sang pangeran. Dirinya bahkan tidak pantas hanya untuk sekedar bertegur sapa. Namun lihat dirinya sekarang, ia bahkan sudah melewati batas. Ia sudah sangat dekat dengan sang pangeran ia menjadi tempat curhatnya dan juga menjadi penyemangat dimana sang pangeran merasa penat dengan kehidupannya di istana.
.
.
.
Langit sore memancarkan semburat jingga yang indah. Hawa sejuk menembus kulit, membawa suasana nyaman di pinggir sungai. Hinata dan Sasuke memutuskan untuk berjalan – jalan si sekitar sana, mencari suasana yang menyegarkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gambar by Ai
“ aku baru tau ada tempat seperti ini disini “ Sasuke tertegun karna ternyata disana ada tempat indah yang masih asri dan belum terjamah oleh orang luar. Hinata tersenyum mendengar penuturan Sasuke.
“ disini cocok sekali untuk bersantai dan sedikit melupakan penat setelah seharian bekerja “ Sasuke mulai duduk disalah satu batu yang ada di sana, diturunkan-nya salah satu kaki untuk masuk ke dalam air dan disusul dengan kaki yang satunya.
“ duduk lah, ini sangat menyegarkan “ sasuke menepuk tempat disebelahnya menyuruh hinata untuk duduk disana, dan gadis itupun menurutinya. Ia memasukan kedua kakinya kedalam air dan tersenyum kearah sasuke.
“ ini sangat segar yang mulia “ sasuke tersenyum mendengar hal itu, arus di sungai itu tak deras malah sangat tenang. Itu membuat bersantai di pinggir sungai sangat menyenangkan.
Mereka berbincang cukup lama, membicarakan hal – hal yang kecil seperti hobi, makanan kesukaan dan yang lainnya. Namun ekspresi wajah hinata berubah ketika mendengar hal sangat sasuke benci.
“ aku sangat membenci wanita penghibur “ hinata mematung mendengar hal itu, mukanya pucat pasi, mulutnya seketika kaku. Ia hanya bisa diam.
