Hinata X Sasuke X Sakura
Seorang pangeran jatuh cinta pada seorang wanita penghibur, terpikat oleh pesona dan kecantikan sang gadis. Walau saat itu sang pangeran belum mengetahui jati diri sebenarnya gadis itu, ia jatuh cinta. Dan ketika ia mengetah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“ walau kita terpisah jarak, terhalang status, Bahkan diantara hidup dan mati, Pada akhirnya cinta kita yang menang “
.
.
.
Setelah menempuh perjalanan hampir saharian penuh, akhirnya Sasuke tiba di kerajaan suna. Ia disambut oleh kankuro kakak laki – laki dari gaara, putra mahkota kerajaan ini. Kankuro menyarankan agar Sasuke istirahat dahulu namun ia menolaknya dan memilih untuk segera bertemu dengan kakashi dan iruka untuk membantu mereka. Akhirnya kankuro menyetujuinya dan mengantarkan Sasuke kepada dua orang yang tadi disebukan.
Dalam kurun waktu kurang dari satu minggu Sasuke berhasil menemukan mata air yang sangat berharga. Padahal sudah berbulan – bulan kakashi beserta rekan – rekannya tak bisa menemukan mata air yang tepat. Tapi dengan kedatangan Sasuke, bahkan hanya dengan waktu yang singkat air itu sudah bisa ditemukan.
Para warga sangat berterima kasih karna telah menemukan hal yang paling berharga bagi mereka dan mereka merencanakan pesta untuk merayakan kebahagiaan ini. Tentu saja Sasuke dan yang lainnya tak bisa menolak para warga yang telah berbaik hati menyiapkan pesta untuk mereka. Bahkan sang raja pun ikut berpartisipasi dalam pesta itu.
.
.
.
Sudah satu minggu Hinata ada ditempat ini, menjadi tawanan dari sekolompok preman yang Hinata tau bahwa semua ini adalah rencana Sakura untuk membuat Hinata dan Sasuke berpisah. Hinata berdo’a berharap Sasuke bisa tahu keberadaannya dan datang untuk menyelamatkannya. Namun itu adalah sesuatu yang mustahil, ia tahu kalau Sasuke sedang pergi jauh dan tak akan kembali dalam waktu dekat. Membuat Hinata hampir putus asa.
Setiap hari ia menangis dikelilingi para pria seram membuat Hinata sangat ketakutan, walau ia sudah terbiasa menghadapi para pria namun ia tak pernah menghadapi para pria yang menyeramkan. Jika ada pria yang menyeramkan mengiginkannya ia akan langsung menolaknya.
Walau selama satu minggu para pria itu tak pernah menyentuh Hinata, namun ia tak tahu kedepannya akan seperti apa. Hinata mencoba menguatkan dirinya.
Baru saja dibicarakan, tiba – tiba salah satu dari pria itu menghampiri Hinata. Ia ingat kalau pria itu adalah pria berambut oren yang mempunyai banyak tindik diwajahnya dan juga pria yang membawa Hinata kesini. Hinata mundur dari duduknya melihat seringai dari pria itu.
“ hei jalang, kau ingat ? Kau telah menolakku saat aku datang ke rumah bordil dulu ? “ pria itu membuka suara menatap penuh nafsu pada Hinata, sedangkan gadis itu mulai ketakutan.
“ kenapa kau menolakku ? Padahal aku sudah menyiapkan uang sangat banyak untukmu “ sekarang tangan pria itu mulai berani menyentuh wajah Hinata, namun segera di tepis oleh Hinata. Melihat hal itu laki – laki itu tertawa lebar.
