[BL] What Should I Do if the School Bully is Interested in Me [END]

Chapter 117 - Side Story 27

Chapter 117 - Side Story 27 – Ini Yang Dia Suka (Gu Ming Ren x Lin Jiang)

Setelah menyelesaikan ujian terakhirnya, Gu Ming Ren dan Lin Jiang dengan rakus memulai hidup bersama tanpa rasa malu.

Kedua pemuda itu tidak terlalu terkendali, berkelahi dan saling serang di tempat tidur sepanjang hari. Akhirnya, mereka hanya akan berhenti setelah kelelahan.

Hari ini, Li Yan datang. Putranya sudah lama tidak pulang ke rumah jadi dia harus datang dan melihat-lihat. Pada akhirnya, ketika dia masuk, ruang tamu menjadi sunyi dan bahkan tidak ada sosok yang terlihat.

Melihat waktu, itu hampir sebelas. Li Yan memanggil, "Sayang?"

Telinga Lin Jiang tajam. Dia segera melompat dari tempat tidur dan menendang Gu Ming Ren, yang sedang membaca buku dengan memakai earphone. "Sepertinya ibumu ada di sini?"

Gu Ming Ren mematikan musik ringan dan terdiam beberapa saat. Benar saja, dia mendengar suara merenung Li Yan. "Jangan bilang dia tidak ada di rumah?"

Lin Jiang berpakaian dengan cepat. Ketika dia memikirkan ditangkap di tempat tidur oleh Li Yan terakhir kali, dahinya mulai berkeringat dan dia merasa bahwa Li Yan pasti tidak memiliki kesan yang baik tentang dia.

"Apa yang membuatmu panik?" Gu Ming Ren terhibur. Dia memandang Lin Jiang dan secara otomatis menyatakan cintanya. "Kami berkencan secara terbuka, bukan hubungan rahasia."

Setelah dia mengatakan itu, dia bangkit perlahan. Tadi malam, mereka tertidur dalam pelukan satu sama lain dan tidur dengan bahagia, jadi ketika mereka bangun pagi ini, mereka tidak mau bangun dan tetap di tempat tidur sampai sekarang.

Li Yan dengan cepat meraba-raba ke kamar tidur dan mendengar beberapa suara terdistorsi dari dalam. Ekspresinya menegang dan dia takut melihat sesuatu yang tidak seharusnya dia lihat. Dia mengangkat tangan untuk mengetuk pintu, tidak terburu-buru membukanya, dan menunggu sebentar.

Dengan kecepatan tinggi, Lin Jiang pergi ke kamar mandi untuk mandi sementara Gu Ming Ren memutar pegangan pintu, matanya bertemu dengan Li Yan. Dengan ekspresi lembut dan suara santai, dia berkata, "Bu, kenapa kamu datang?"

Li Yan mengendus dan tidak mencium sesuatu yang mencurigakan, dia santai dan menegurnya, "Kamu bertanya mengapa aku datang? Sudah berapa lama sejak liburan kamu dimulai? Bahkan putra kedua dari keluarga He telah kembali dari ibu kota. Tapi lihat dirimu, di kota yang sama dan tidak pulang."

Nada bicara Li Yan adalah nada mengeluh. Putranya telah melupakan ibunya setelah mendapatkan seorang istri. Dia tidak tahu pesona macam apa yang dimiliki anak laki-laki itu untuk mengambil jiwa bayinya.

Gu Ming Ren tertawa tak berdaya dan bersandar di pintu, dia menjelaskan, "Aku bermaksud untuk kembali hari ini." Hal utama adalah jika dia pergi, Lin Jiang tidak punya siapa-siapa untuk merawatnya. Bajingan itu tidak tahu bagaimana melakukan apa pun dan sangat bergantung padanya.

Li Yan menjulurkan kepalanya untuk melihat-lihat. "Di mana bocah itu?"

"Mandi." Gu Ming Ren menggeliat dengan santai.

Li Yan sudah lama tidak melihat putranya bertingkah seperti remaja. Dia selalu dewasa dan masuk akal, dan hidupnya disiplin diri dan keras. Sangat jarang melihatnya menyusut di tempat tidur seperti hari ini.

Lin Jiang keluar dari kamar mandi dan melihat mereka berdua berdiri di depan pintu. Karena malu, dia memanggil, "Bibi."

Sejak muda, dia adalah anak yang nakal, jadi tidak disukai oleh orang tua, dia juga tidak pandai berkomunikasi dengan mereka, selalu merasa bahwa dia akan mengacau.

Gu Ming Ren melambai padanya dan Lin Jiang berjalan ke arah mereka dengan gelisah. Dia mendengar anak laki-laki lain berkata, "Ngobrol dengan ibuku sebentar, oke?"