Stranger Of Love

Bab 10

STRANGER OF LOVE

[10]

Starring to :

Satria Adya Putera as Park Sunghoon (Enhypen)

Ratu Aubrey Jasmine (OC)

Alena as Jang Wonyoung

Jayyandra Bima Nugraha as Jay Park (Enhypen)

Support Cast :

Pandu as Yang Jungwon (Enhypen)

Jake (Enhypen)

Riki (Enhypen)

Original Story by Alesha

Sesuai dugaannya , apartemen tempat tinggal mereka adalah sebuah ruangan mewah yang memiliki dua kamar tidur , dapur , ruang makan , ruang keluarga , dua toilet dalam kamar dan satu toilet di dekat dapur. Memiliki sistem keamanan tertinggi , siklus udara yang bersih , dan private. Desain minimalis yang megah dan elegan sangat cocok untuk ehemm pasangan muda yang baru saja menikah .Ia mencium aroma pengharum ruangan bercampur baur dengan pembersih lantai , bisa dipastikan seseorang membersihkan apartemen ini beberapa jam sebelum mereka sampai.

Apakah Satria sudah mempersiapkan semuanya sejak awal?

Kalau orangtuanya tidak setuju , mereka pindah kesini?

Jasmine meletakan hairdryer begitu Satria masuk ke kamarnya , setelah ancaman pria itu dimobil tadi , ia mendadak ingin mengamuk lagi.

"Abis mandi kelihatan seger banget , "

"Apa sih kamu main masuk-masuk?"

Pria itu tersenyum kalem , mengenakan t-shirt dan celana rumahan yang nyaman membuatnya terlihat makin ganteng. Jasmine mengakuinya. Pria itu tampan sekali memang. Hanya saja tingkahnya yang sulit ditebak membuatnya pusing. Satria –entah otak pria itu memang terlalu encer , ia sangat sulit memahaminya.

Ia tahu alasan Satria ingin tinggal bersama karena mungkin mengkhawatirkannya untuk tidak tinggal sendirian –bisa jadi karena depresi yang ia alami . Pernyataan cinta pria itu , kepulangan orangtuanya dan keputusan pria itu untuk membawanya ke apartemen ini seperti benang kusut yang sulit terurai.

"Aku udah pesen makan malem , makan yuk , " tangan kanan pria itu terulur , menunggu Jasmine menyambutnya. Sayangnya gadis itu malah menarik selimut , menutupi tubuh mungilnya yang hanya mengenakan gaun tidur satin berwarna cream , melanjutkan aksi –nya mengabaikan Satria.

"Ngantuk , cape banget udah ngamuk seharian." Sindirnya tajam , masih sempat untuk melirik pria itu sebentar , sebelum mencoba memejamkan mata.

Satria masih dengan sabar duduk dipinggiran ranjang , membelai kepalanya lembut. Pria itu memahami sikap Jasmine –sayangnya sifat tengilnya kadang-kadang suka sekali membuat gadis itu melakukan hal-hal yang tidak terduga. Seperti berjanji kepada mama –nya untuk membujuknya , menangis meraung-raung di mobil seperti anak kecil dan menciut setelah mendengar ancamannya tentang malam pertama .

Untuk yang terakhir , jujur itu spontan saja. Hanya untuk membuat Jasmine menurutinya –ia memang berencana melakukan apapun. Secara sukarela. Apapun itu.

Memaksa gadis itu untuk sex memang sangat menggiurkan tapi ia tidak ingin menghancurkan apa yang telah Jasmine jaga dengan baik. Dirinya sudah cukup brengsek sejak awal –menambah kebrengsekannya justru mungkin membuat Jasmine lebih membencinya.

"Nanti tidurnya gak nyenyak loh , kebangun nanti."

"Biarin , "

"Ya udah bobo aja , bobo sendiri gak apa-apa?"