Lembar 6

3 1 0
                                    

Park Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Park Jimin

Setelah berbincang melalui telepon, Aku kembali masuk ke dalam ruang private box, Bella melirik sekilas "habis dari toilet?".

Aku hanya menganggukkan kepala "bisa pergi sekarang? Ada hal penting yang harus Aku urus" Bella menjawabnya dengan anggukan kecil.

Setelah membayar vallet, Aku mengemudi dengan cepat.

Bella merasa heran, apakah ada hal yang sangat penting untuk Gilang urusi sampai Ia harus mengemudikan mobil secepat ini.

Saat Aku berencana untuk mengantarkan Bella pulang terlebih dahulu, Aku melihat mobil pajero sport berwana putih dari balik spion sedang mengikutiku "pegangan" dengan cepat Aku membanting setir mobil untuk memutar balik.

Aku memakai earphone dan segera menghubungi Andrian "markas perbatasan".

"Tapi Tuan, bagaimana dengan wanita yang sedang bersamamu?".

"Persetan dengannya, cepat lakukan apa yang Aku perintahkan, jangan lupakan siapa saja yang harus hadir di markas" Aku mematikan sambungan telepon secara sepihak.

Bella tentu saja mendengar perbincangan Gilang, hanya saja Ia tidak dapat mendengar suara dari balik earphone tersebut.

Bella hanya mendengar markas perbatasan, dan perjalanan ini sudah sangat jauh dari mall tempat kami membeli baju dan menonton film walaupun tidak sampai selesai.

Bella hanya diam memperhatikan jalan depan yang semakin lama semakin kencang.

"Kau ingat, apapun yang kau lihat setelah ini, cukup diam tanpa berbicara apapun, pada siapapun, hanya kau yang tahu, kau paham?" Aku menginterupsi-nya.

"Memangnya kau akan melakukan apa?".

"Bukan saat yang tepat untuk menjelaskan, yang pasti tutup mulutmu itu, lakukan perintahku tanpa bantahan, selama kau masih ingin hidup".

Aku sudah memasuki jalanan yang di kelilingi oleh pepohonan rindang, beberapa kebun dengan pohon yang sudah tidak terurus.

Aku melirik pada spion dan mobil putih itu masih mengikuti "bedebah sialan itu!!" Aku berteriak sambil memukul setir dengan keras "kau dengar, bersembunyi lah di dalam mobil, Aku akan memerintahkan orang untuk menjaga mobil ini, terserah harus bersembunyi seperti apa yang pasti jangan nampakkan wajahmu keluar, kau paham?" Bella menganggukkan kepala.

Aku menghentikan mobil di depan markas dan turun, Bella melihat adanya bangunan yang tidak terlihat seperti rumah tetapi lumayan besar, dikelilingi oleh pepohonan yang sangat lebat "bersembunyi sekarang".

Bella bersembunyi di balik pintu mobil yang berada di bawah dashboard, dengan ruang yang sangat sempit, Ia hanya mengikuti sesuai yang di perintahkan Gilang.

Aku meminta dua anak buah untuk menjaga mobil, Aku berjalan menghampiri pemimpan Red Tiger "wah, apakah markasku kedatangan tamu?" Aku menyambutnya dengan senyuman miring.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENOUGH (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang