Lembar 2

14 1 2
                                    

Kim Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kim Taehyung

Setelah adegan menipu mobil musuh, Andrian bersama anak buah yang lain berhasil membawa para bedebah itu dan mengurungnya di dalam markas bawah tanah, disana adalah tempat biasa Aku untuk menyekap dan memberikan siksaan.

Aku menuruni anak tangga yang lokasinya cukup jauh dari mansion, memasuki ruangan yang penuh dengan bau hanyir, bau darah di dalam ruangan ini tercium sangat menyengat.

Aku melihat terdapat enam orang dengan kedua tangan yang terikat pada masing-masing kursi "memang hanya ada segini? Atau ada yang lolos?" Aku bertanya pada Andrian.

"Memang hanya ada enam orang Tuan, mungkin pimpinan mereka menyuruh untuk mengkroyok Anda, Tuan" jelas Andrian.

Aku menatap masing-masing dari mereka dengan tatapan yang tajam "kalian ini bermain dengan orang yang salah, siapa yang suruh kalian semua?".

Tidak ada satupun jawaban, mulut mereka seakan-akan terkunci dengan sangat rapat "sudah menghubungi Dokter Zeon?" Aku bertanya kepada Andrian yang dibalas dengan anggukan.

"Sudah Tuan, sebentar lagi Ia akan sampai" jawab Andrian.

Aku menatap kembali pada enam orang dengan tatapan sengit, tanpa menunggu waktu lama Dokter Zeon datang menghampiri, seakan paham maksud dari panggilan-nya saat ini, Ia hanya diam dan memperhatikan sekitar.

Dorr!!

Aku menembak salah satu dari mereka mulai dari ujung sebelah kanan dan pidah bidikan ke sebelahnya.

Dengan sigap Dokter Zeon mengecek keadaan orang yang baru saja terkena tembakan untuk mencari organ yang masih layak untuk di jual.

"Kalian semua hanya membuang waktuku, cepat katakan siapa yang memberikan kalian perintah?" Pertanyaanku kali ini dipenuhi oleh emosi.

Hening, keadaan seperti ini benar-benar membuatku kesal, bahkan tidak ada satupun dari mereka yang mengangkat suara.

Dorr!! Dorr!!

Aku menembak dua orang "kalian ingin membuatku menunggu berapa lama lagi?".

"Ma- maafkan saya, saya hanya disuruh, tolong jangan tembak saya" salah satu dari mereka bertiga mulai mengangkat suara.

"Kalau begitu jawab pertanyaanku sekarang! Kalian hanya membuang waktuku saja" Aku berucap dengan nada jengah akan drama ini.

"Ka-kami diperintahkan oleh pimpinan Red Tiger" jawabnya dengan gugup.

Aku mengernyitkan dahi lalu tertawa keras "ah, jadi markas pengecut itu yang menyuruh kalian?".

Saat Aku asik dengan gelak tawa, tetapi tidak dengan seseorang yang duduk di ujung "Kau telah menghancurkan markas kami!!" Ia mulai berteriak.

"Aku tidak akan melakukannya kalau pimpinan pengecutmu itu tidak menggangguku" Aku menjawab dengan dingin.

"Izinkan kami hidup, maafkan kami" ucap seseorang yang kini tengah Aku todongkan pistol.

ENOUGH (BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang